Ketahui Lima Cedera yang Sering Menimpa Para Golfer
Bagi sebagian orang, olahraga golf terlihat mudah dan santai, serta jauh dari potensi cedera. Padahal, kejadian cedera pada golf justru mencapai 64 persen dengan cedera terbanyak terjadi pada anggota gerak atas dan tulang belakang.
Menurut dr. Muhammad Alvin Shiddieqy Pohan, Sp.OT (K), Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Cedera Olahraga Mayapada Hospital Tangerang, olahraga golf yang terlihat sederhana ini melibatkan banyak gerakan sendi atau range of motion serta kekuatan otot, dan berpotensi menyebabkan cedera pada golfer, baik pemula maupun profesional.
“Cedera terjadi akibat penggunaan otot secara berlebihan, durasi bermain yang lama, postur tubuh dan teknik mengayun salah, dan kurangnya persiapan. Risiko cedera akan lebih tinggi pada pemain berusia lanjut, juga faktor obesitas dan kebiasaan merokok.” ungkap dr. Alvin Pohan.
Dokter Alvin Pohan kemudian menjabarkan lima jenis cedera yang biasanya terjadi pada golfer. Cedera pertama, yaitu cedera siku akibat gerakan intens dan berulang serta tekanan berlebihan pada siku, sehingga menimbulkan peradangan jaringan otot dan tendon di siku.
Cedera pada tendon siku dapat terjadi pada bagian dalam atau yang dinamakan golfer’s elbow dan bagian luar atau tennis elbow.
“Gejala yang ditimbulkan berupa rasa nyeri pada area siku, rasa kaku saat digerakkan disertai kelemahan dan kurang bertenaga saat mengepalkan tangan, atau disertai rasa baal dan kesemutan yang menjalar dari siku ke tangan,” ungkap dr. Alvin Pohan.
Kedua adalah cedera bahu, yang disebabkan oleh beban berlebihan pada otot bahu karena gerakan yang intens dan berulang atau teknik yang salah.
Akibatnya, terjadi peradangan pada jaringan otot dan tendon di bahu bahkan robekan pada otot-otot rotator cuff. Cedera pada otot-otot rotator cuff menjadi cedera bahu yang paling sering terjadi.
Selanjutnya, cedera tangan dan pergelangan tangan yang disebabkan gerakan saat memukul bola dengan daya hentak yang kuat, intens, dan berulang mengakibatkan akumulasi tekanan berlebihan. Keluhan dapat berupa nyeri dan pembengkakan jaringan sekitar.
Kemudian, cedera pada punggung dan pinggang yang disebabkan oleh beban pada sendi punggung dan pinggang saat gerakan memutar yang berulang ketika mengayun stik golf.
Golfer yang mengalami cedera ini biasanya mengalami keluhan nyeri yang dapat timbul karena adanya gangguan pada otot maupun pada saraf tulang belakang.
Jenis cedera terakhir terjadi pada lutut yang terjadi karena kelemahan otot-otot lutut saat menahan beban berat saat tubuh berputar.
Cedera dapat berupa peradangan jaringan otot dan tendon di lutut, hingga robekan pada ligamen dan meniscus sendi lutut.
Berbagai cedera tersebut dapat ditangani dengan langkah pertolongan pertama seperti yang dianjurkan oleh dr. Alvin Danio Harta Da Costa, Sp.OT (K), Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Cedera Olahraga Mayapada Hospital Bandung, yaitu dengan metode PRICE.
“PRICE terdiri dari Protection, Rest, Ice, Compression, dan Elevation. Metode ini efektif dilakukan segera dalam waktu 48-72 jam pasca-cedera,” ungkap dr. Alvin.
Langkah pertama metode PRICE adalah Protection, yaitu melindungi area cedera dengan bidai/penyangga untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Kedua, Rest yaitu beristirahat dan menghentikan aktivitas olahraga untuk memberikan kesempatan tubuh melakukan pemulihan.
Ketiga, Ice yaitu kompres area cedera dengan es menggunakan handuk tipis selama 15-20 menit setiap 2 hingga 3 jam.
Keempat, yaitu Compression yang dilakukan dengan mengompres area cedera dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan.
Terakhir adalah Elevation, yaitu mengangkat bagian yang cedera dengan posisi lebih tinggi dari bagian tubuh lain untuk mengurangi pembengkakan.
Apabila cedera tak kunjung membaik, disertai bengkak dan nyeri memburuk, benjolan, perubahan bentuk, bunyi saat sendi digerakkan, ketidakmampuan bergerak, demam, maka segeralah periksa ke dokter.
Penanganan cedera lebih lanjut dapat dilakukan secara non-operatif meliputi pemberian obat-obatan, mengurangi pergerakan tubuh (imobilisasi), terapi, dan rehabilitasi.
Sementara pendekatan operatif dilakukan dengan operasi terbuka atau Arthroscopy (minimal invasif).
“Arthroscopy dapat dilakukan untuk mengatasi cedera persendian dan dilakukan secara minimal invasif. Luka sayatan berukuran kurang dari 1 cm, kemudian memasukan selang kecil yang dilengkapi senter dan kamera yang berfungsi menangkap gambaran sendi, dan menampilkannya di layar monitor sehingga dokter dapat melakukan analisis dan melakukan tindakan pada bagian dalam sendi,” jelas dr. Alvin Pohan.
Arthroscopy adalah operasi minimal invasif yang tergolong cukup singkat dengan durasi rata-rata 30-90 menit, proses penyembuhan lebih singkat, dan minim bekas luka.
Tindakan penanganan cedera seperti arthroscopy maupun berbagai penanganan cedera lainnya akibat olahraga dapat dilakukan dalam layanan Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital yang dilengkapi alat diagnosis dan berbagai peralatan medis untuk menunjang tindakan minimal invasif.
Tidak hanya dapat menangani cedera olahraga, SITPEC Mayapada Hospital difokuskan bagi para atlet dan sport enthusiast untuk pencegahan cedera olahraga, perawatan pasca-operasi cedera, hingga program peningkatan performa olahraga.
Berbagai program pemeriksaan Medical Check Up (MCU) yang disesuaikan dengan cabang olahraga, medical fitness program, dan lainnya dapat Anda temukan melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.
MyCare juga dilengkapi fitur seperti Healthy Lifestyle yang terkoneksi dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, body mass index dan lainnya.
Anda juga dapat booking jadwal pemeriksaan, konsultasi langsung atau telekonsultasi bersama dokter, hingga penanganan kegawatdaruratan cedera melalui aplikasi MyCare.
Akses layanan akan lebih cepat karena Anda dapat memperoleh nomor antrean lebih awal dengan transaksi yang praktis di berbagai kanal pembayaran (multi channel payment).
Unduh aplikasi MyCare by Mayapada Hospital. Pada registrasi pertama, pengguna akan mendapat reward point untuk potongan harga di layanan Mayapada Hospital.
Dengan aplikasi MyCare, pasien dapat mengakses layanan dengan cepat karena dapat memperoleh nomor antrean lebih awal dengan proses transaksi layanan yang praktis di berbagai kanal pembayaran.
MyCare juga menyajikan berbagai informasi kesehatan lengkap juga terangkum dalam fitur Health Articles & Tips.
tags :
Sitpec Spesialis Ortopedi