Siapa Saja yang Berisiko Terkena Kanker Serviks?

...

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada sel-sel leher rahim – bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Berbagai jenis human papillomavirus (HPV), infeksi menular seksual, berperan dalam menyebabkan sebagian besar kanker serviks.

Saat terpapar HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus melakukan kerusakan. Namun, pada sebagian kecil orang, virus bertahan selama bertahun-tahun, berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker.

Di Indonesia, kanker serviks berada di urutan kedua tipe kanker paling umum terjadi pada wanita. Dan 9 dari 10 kasus kanker serviks disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV).

Baca juga: Mengenal Lebih Lengkap Tentang Penyakit Kanker Serviks


Siapa yang berisiko terkena kanker serviks?

Berikut yang memiliki faktor risiko kanker serviks cukup tinggi:

  • Wanita yang aktivitas seksual pada usia muda.
  • Berhubungan seksual dengan multipartner.
  • Perokok.
  • Mempunyai banyak anak.
  • Memiliki penyakit menular seksual.
  • Gangguan imunitas.
  • Riwayat infeksi di daerah kelamin/radang panggul.

 

Gejala kanker serviks

Tanda kanker serviks yang harus diperhatikan:

  • Perdarahan atau masalah pada vagina.
  • Perdarahan saat berhubungan seksual.
  • Keputihan berbau tidak sedap.
  • Kesulitan buang air kecil.

Salah satu pencegahan kanker serviks adalah dengan pemberian vaksin HPV. Vaksin ini berpotensi mencegah lebih dari 70% kasus kanker serviks. Study terbaru dari The Lancet mengungkapkan vaksin Human Paillomavirus (HPV) terbukti berhasil menurunkan risiko kanker serviks hingga 87%.

Baca juga: Pusat Layanan Onkologi (Kanker): Pencegahan, Diagnosis, dan Pengobatan Penyakit Kanker

 

Siapa yang membutuhkan vaksin HPV?

Vaksin HPV ditujukan untuk perempuan, setidaknya mulai dari 9 tahun. Untuk itu sangatlah penting perempuan mendapatkan vaksinasi ini sedini mungkin, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.

Anda juga dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks dengan melakukan tes skrining dan menerima vaksin yang melindungi terhadap infeksi HPV.

"Dianjurkan juga melakukan pemeriksaan pap smear atau pemeriksaan IVA secara berkala agar kondisi serviks selalu terpantau," ujar dr. Yudi Andriansyah Eka, Sp.OG(K), Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Onkologi Kandungan dari Mayapada Hospital Bogor (MHBG).


Narasumber:

dr. Yudi Andriansyah Eka, Sp.OG(K)
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Konsultan Onkologi Kandungan
Mayapada Hospital Bogor (MHBG)

Lihat jadwal praktik di sini

 

tags :

Hpv Obstetrics & Gynecology Center Kanker Serviks Spesialis Kebidanan Dan Kandungan