Ketahui Faktor Risiko Kanker Serviks, Pencegahan, dan Terapinya

...

Tabel konten

-------------

Kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua yang diderita wanita di Indonesia, setelah kanker payudara. Kanker serviks terjadi pada sel-sel leher rahim. Sebagian besar penyebab kanker serviks adalah adanya Human Papilloma Virus (HPV) dan infeksi menular seksual.

Saat terpapar HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus agar tidak membahayakan. Namun, pada sebagian kecil orang, virus bertahan selama bertahun-tahun, berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker. 

Anda dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks dengan melakukan tes skrining dan menerima vaksin yang melindungi dari infeksi HPV.

Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks stadium awal umumnya tidak menunjukkan tanda atau gejala. Namun bila sudah masuk stadium lanjut, akan muncul tanda dan gejala, antara lain:

  • Pendarahan vagina setelah hubungan seksual, antara periode atau setelah menopause
  • Keputihan encer dan berdarah yang mungkin berat dan berbau busuk
  • Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan intim

Faktor Risiko Kanker Serviks

  • Memiliki banyak pasangan seksual / bergonta ganti pasangan seksual
  • Aktivitas seksual usia dini
  • Memiliki infeksi menular seksual : klamidia, gonore, sifilis, HIV/AIDS
  • Sistem imun tubuh lemah lebih rentan terkena kanker serviks
  • Merokok
  • Paparan obat pencegah keguguran  

Jenis Kanker Serviks

  • Karsinoma sel skuamosa (KSS)
    Merupakan jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula pada sel skuamosa, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
     
  • Adeno karsinoma
    Jenis kanker servik sini bermula pada sel kelenjar pada saluran leher rahim.

 Pencegahan Kanker Serviks

  • Vaksin HPV bekerja paling baik ketika diberikan sebelum melakukan kontak seksual dengan orang lain. Vaksin HPV diperuntukkan bagi para wanita yang belum aktif secara seksual mulai dari usia 10 tahun, hingga maksimal 26 tahun, dengan dosis yang sudah ditentukan. Untuk usia di atas 36 tahun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
     
  • Melakukan tes Pap Smear secara rutin untuk mendeteksi kondisi prakanker serviks, sehingga dapat dipantau atau diobati untuk mencegah menjadi kanker serviks.
     
  • Lakukan seks yang aman. Kurangi risiko kanker serviks dengan mengambil tindakan untuk mencegah infeksi menular seksual, seperti menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks dan membatasi jumlah pasangan seksual.
     
  • Jangan merokok.


Tes Skrining Kanker Serviks

Tes skrining dapat membantu mendeteksikan kanker serviks dan sel pra kanker yang di kemudian hari dapat berkembang menjadikan kanker serviks. Sebagian besar pedoman menyarankan skrining awal untuk kanker serviks dan perubahan pra kanker pada usia 21 tahun. Tes skrining meliputi:

  • Tes Pap: Dapat mendeteksi sel-sel abnormal pada serviks, termasuk sel kanker dan sel yang menunjukkan perubahan yang meningkatkan risiko kanker serviks.
     
  • Tes DNA HPV: Pengetesan sel-sel yang diambil dari serviks untuk mengecek infeksi dengan salah satu jenis HPV yang paling mungkin menyebabkan kanker serviks. Tes ini biasa dikombinasikan dengan Pap Smear. Dianjurkan untuk wanita di atas 30 tahun.

Kapan Pap Smear dan Tes HPV dilakukan?

  • Usia 21 - 29 tahun: Pap Smear dilakukan setiap 3 tahun
  • Usia 30 - 64 tahun: Pap Smear dilakukan setiap 3 tahun atau tes Human Papilloma Virus (HPV) setiap 5 tahun atau lakukan setiap pap smear dan tes HPV setiap 5 tahun.
  • Usia > 65 tahun: Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan pap smear. Karena pada rentang usia ini hanya beberapa orang saja yang membutuhkan pap smear.

Terapi Kanker Serviks

Penanganan untuk kanker serviks tergantung pada beberapa faktor, seperti stadium kanker, masalah kesehatan lain yang mungkin dimiliki dan juga pilihan pasien. Pembedahan, radiasi, kemoterapi atau kombinasi dari ketiganya dapat digunakan.

Selain itu perawatan suportif (paliatif) yaitu perawatan medis khusus yang berfokus pada pemberian bantuan dari rasa sakit dan gejala penyakit serius lainnya, dapat diberikan juga bersamaan dengan penanganan lainnya.

Jika kanker serviks ditemukan lebih dini, maka peluang keberhasilan atau kesembuhan akan jauh lebih besar. Oncology Center Mayapada Hospital Tangerang menyediakan layanan komprehensif dan ditunjang dengan kolaborasi dokter multi spesialis yang siap membantu mengatasi keluhan Anda.

Narasumber :

dr. Elfahmi A. Noor Aziz Sp.OG (K) Onk
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Konsultan Onkologi
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)

Lihat jadwal praktiknya di sini

tags :

Spesialis Onkologi Kanker Oncology Center Obstetrics & Gynecology Center Spesialis Kebidanan Dan Kandungan