Operasi Tulang Belakang Semakin Canggih dengan Teknik Minimal Invasif BESS
Pasien pria usia 71 tahun mengalami masalah saraf punggung bawah terjepit akibat pergeseran ruas tulang belakang yang tidak stabil. Selain karena faktor usia, pasien juga memiliki riwayat jatuh.
Keluhan yang dialami pasien adalah nyeri punggung bawah menjalar ke kaki kanan. Jika tidak dioperasi, maka risiko kelemahan kaki bahkan kelumpuhan dapat dialami pasien.
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan termasuk MRI Spine, hasil diagnosis pasien adalah degenerative spondylolisthesis L4-5.
Spondylolisthesis adalah suatu kondisi ketidakstabilan tulang belakang yang menyebabkan pergeseran tulang belakang dan menekan saraf sehingga menimbulkan nyeri punggung bawah.
Gejala dari Spondylolisthesis yang harus diwaspadai adalah:
- Nyeri punggung bawah yang menjalar hingga ke jari kaki.
- Mati rasa atau kesemutan di punggung ke kaki.
- Nyeri atau sensasi tegang pada otot paha belakang.
- Rasa lemas atau kelemahan di kaki.
Spondylolisthesis dapat disebabkan oleh proses degeneratif karena faktor usia, cedera tulang belakang, atau retak tulang belakang, dan faktor genetik.
Diketahui pasien ini memiliki riwayat operasi bypass jantung, sehingga minum pengencer darah, karenanya risiko menjalani tindakan operasi terbuka sangat besar.
Dengan kemajuan teknologi, seluruh tindakan dapat dilakukan dengan metode minimal invasif, baik proses pelepasan jepitan saraf dengan Tindakan BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery) maupun pemasangan pen tulang belakang dengan Tindakan TLIF (Transforaminal lumbar interbody fusion) dengan durasi operasi BESS TLIF total 2-3 jam.
“Permasalahan tulang belakang yang disebabkan oleh jepitan saraf kini tidak perlu dilakukan operasi bedah terbuka,” ujar dr. Nicko Perdana Hardiansyah, Sp.OT (K) Spine, Dokter Spesialis Bedah Ortopaedi - Konsultan Tulang Belakang dari Mayapada Hospital Kuningan (MHKN).
“BESS atau Biportal Endoscopic Spine Surgery adalah tindakan minimal invasif menggunakan untuk mengatasi masalah tulang belakang. Pada prosedur ini, pembebasan jepitan saraf dapat dilakukan melalui sayatan kecil dan minimal sehingga proses pemulihan akan lebih cepat,” ujarnya menambahkan.
Apa itu tindakan TILF?
TILF atau Transforaminal lumbar interbody fusion merupakan tindakan untuk menstabilkan tulang belakang, sehingga tulang belakang lebih kuat, padat, dan mencegah pergeseran.
Tujuan dari prosedur ini adalah menghilangkan rasa nyeri dan cedera pada saraf. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk kasus Spondylolisthesis, diskus degeneratif, dan herniasi diskus (saraf terjepit) berulang.
Tindakan ini pun dilakukan dengan pendekatan minimal invasif sehingga risiko komplikasi sangat minimal dan pemulihan pasien juga lebih cepat.
12 jam pasca tindakan pasien sudah berdiri tanpa ada komplikasi perdarahan maupun kelumpuhan. Pasien pulang ke rumah 18 jam pasca tindakan operasi dan langsung dapat melanjutkan terapi pengencer darah.
Informasi konsultasi tindakan BESS, silakan hubungi Hotline 150770.
Narasumber:
dr. Nicko Perdana Hardiansyah, Sp.OT (K) Spine
Dokter Spesialis Bedah Ortopaedi
Konsultan Tulang Belakang
Mayapada Hospital Kuningan (MHKN)
Lihat jadwal praktik di sini
tags :
Orthopaedic Center Saraf Punggung Terjepit Spesialis Tulang Dan Sendi Bess