Batu Ginjal Tak Melulu karena Kurang Minum, Ini Penyebabnya!
Batu ginjal adalah endapan dari garam, mineral maupun zat sisa metabolisme tubuh lain yang terbentuk di dalam organ ginjal dengan tingkat kekerasan yang bervariasi.
Biasanya batu terbentuk ketika urin menjadi pekat, sehingga mineral dan zat sisa metabolisme lain saling menempel dan akhirnya mengkristal. Batu ginjal merupakan penyakit yang cukup sering terjadi, dan dapat timbul di semua bagian saluran kemih, dari ginjal sampai kandung kemih.
Umumnya, batu ginjal tidak menimbulkan gejala kecuali jika batu bergerak di dalam ginjal atau bergeser masuk ke salah satu ureter, yakni saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
Ketika batu ginjal tersangkut di ureter, aliran urine akan tersumbat dan menyebabkan kontraksi pada ureter serta ginjal membengkak. Kondisi ini menyebabkan nyeri yang hilang timbul pada pinggang belakang, kadang menjalar ke perut bawah dan lipat paha.
Keluhan lain yang sering timbul adalah nyeri atau rasa panas saat buang air kecil, perubahan warna urin, dan meningkatnya frekuensi baung air kecil. Pada saat buang air kecil, lokasi dan intensitas rasa nyeri yang dirasakan dapat berubah-ubah apabila batu bergeser di sepanjang saluran kemih.
Menurut Dokter Spesialis Urologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Kuningan, dr. Firdianto, Sp.U, “Terdapat beberapa faktor risiko terbentuknya batu ginjal dan ini dapat diketahui dari jenis batu yang ada di dalam ginjal."
"Anda harus waspada jika merasakan intensitas nyeri yang sangat hebat disertai keluhan mual dan muntah atau demam, terdapat darah pada urin, serta sulit buang air kecil. Apabila Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segeralah konsultasi ke dokter untuk mendapat pertolongan medis.”
Jenis Batu Ginjal
Untuk mengetahui jenis batu ginjal, Anda dapat melakukan pemeriksaan melalui pemeriksaan darah, urine, pencitraan dengan USG, rontgen, atau CT Scan, hingga dilakukan analisis batu ginjal yang dikeluarkan dari saluran kemih.
Terdapat empat jenis batu ginjal, sebagai berikut:
1. Batu Kalsium
Batu Kalsium merupakan jenis batu ginjal terbanyak terutama dalam bentuk kalsium oksalat. Oksalat itu sendiri merupakan zat yang dibuat di hari, atau diserap dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Faktor sisa makanan yang tak dibutuhkan tubuh, kelebihan vitamin D, dan beberapa gangguan metabolik dapat meningkatkan kadar kalsium di dalam urine.
2. Batu Struvit
Batu Struvit merupakan batu yang terbentuk akibat adanya infeksi saluran kemih. Struvit merupakan mineral yang diproduksi oleh bakteri yang ada di saluran kemih. Jenis batu ginjal ini dapat tumbuh dengan cepat, sehingga menyumbat di ginjal, ureter, atau kandung kemih.
3. Batu Asam Urat
Batu Asam Urat terjadi pada orang yang memiliki kadar asam urat tinggi di dalam darah, kehilangan banyak cairan karena diare atau gangguan pada penyerapan cairan, diet tinggi protein, dan beberapa gangguan metabolik. Beberapa faktor genetik juga dapat meningkatkan risiko terjadi batu asam urat.
4. Batu Sistin
Batu Sistin pada orang yang memiliki kelainan bawaan yang disebut sistinuria. Sistinuria adalah kondisi di mana ginjal membuang terlalu banyak asam amino sistein dalam tubuh dan menumpuk di urine.
Penanganan Batu Ginjal
Menurut dr. Firdianto, Sp.U, pengobatan batu ginjal tergantung pada jenis dan ukuran batu. Pada batu ginjal yang kecil, dengan minum yang cukup, dan mengkonsumsi obat untuk penahan nyeri dan relaksasi otot saluran kemih, dapat membantu batu ginjal keluar sendiri melewati saluran kemih.
Sedangkan untuk batu ginjal yang cukup besar dan tidak bisa keluar dengan sendirinya, maka dibutuhkan terapi medis seperti ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), Nefrolitotomi Perkutan, atau Ureterorenoskopi Litotripsi untuk menghancurkan dan mengeluarkan batu ginjal.
ESWL merupakan terapi batu ginjal tanpa pembedahan menggunakan gelombang suara untuk menghancurkan batu menjadi serpihan kecil.
Kemudian Nefrolitotomi Perkutan merupakan pembedahan dengan sayatan kecil di pinggang, dan Ureterorenoskopi Litotripsi, yang merupakan tindakan mengeluarkan batu ginjal menggunakan endoskopi yang dimasukkan melalui saluran kemih.
Ketiga cara pengobatan di atas dapat Anda temui di Tahir Uro-Nephrology Center Mayapada Hospital.
Tahir Uro-Nephrology Center menyediakan layanan terpadu dan komprehensif untuk setiap orang yang memiliki gangguan pada ginjal dan saluran kemih, mulai dari deteksi dini, diagnosis, pengobatan dan terapi.
Info lebih lanjut mengenai Tahir Uro-Nephrology Center di Mayapada Hospital, hubungi call center Mayapada Hospital 150770.
Direview oleh:
dr. Firdianto, Sp.U
Dokter Spesialis Urologi
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) dan Kuningan (MHKN)
Lihat jadwal praktek di sini
tags :
Tahir Uro-Nephrology Center Spesialis Urologi Batu Ginjal