Limfedema, Komplikasi Paska Terapi Kanker
Tabel konten
- Gejala limfedema
- Dampak limfedema
- Terapi limfedema
- Pencegahan limfedema
- Tindakan bedah untuk limfedema
------------------
Tahukah Anda, pasien paska operasi kanker, kemoterapi, dan radioterapi bisa mengalami komplikasi berupa pembengkakan pada tangan dan kaki?
Komplikasi itu disebut limfedema dan merupakan hal yang sering dialami oleh pasien paska terapi kanker. Limfedema adalah pembengkakan yang umumnya terjadi di daerah lengan atau kaki yang disebabkan oleh penumpukan cairan getah bening akibat tersumbatnya pembuluh getah bening.
Apa itu getah bening?
Cairan getah bening mengandung sel darah putih (sel darah yang melawan infeksi) yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh dalam membasmi infeksi. Dalam menjalankan fungsinya, cairan getah bening akan beredar di dalam pembuluh getah bening. Ketika terjadi kerusakan pembuluh getah bening, aliran cairan getah bening akan tersumbat dan mengakibatkan pembengkakan di bagian tubuh tertentu.
Siapa saja yang bisa mengalami limfedema?
Seseorang yang menjalani operasi besar, termasuk pengangkatan kelenjar getah bening dan yang menjalani terapi radiasi di lokasi di mana terdapat kelenjar getah bening, memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami limfedema. Limfedema dapat muncul 2 sampai 3 tahun paska operasi.
Gejala awal akan dirasakan oleh anggota tubuh atau jaringan yang diterapi, seperti:
- Pembengkakan pada lengan atau kaki
- Sensasi berat atau rasa nyeri yang tidak nyaman pada lengan atau kaki
- Kulit di area tersebut terasa kencang
- Mati rasa atau kesemutan
- Mudah merasa lelah pada lengan atau kaki
- Pengerasan dan penebalan kulit (fibrosis kulit)
Segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah onkologi jika mengalami gejala ini. Mengenali dan menjalani terapi sejak dini dapat mencegah perburukan gejala dan mengurangi keparahan.
Meskipun limfedema biasanya bukan kondisi yang mengancam jiwa, namun limfedema dapat berdampak besar pada kualitas hidup pasien yang mengalaminya, seperti:
- Memiliki lengan yang bengkak dapat menurunkan rasa percaya diri akibat penampilan.
- Aktifitas terhambat jika limfedema mempengaruhi kemampuan untuk menggunakan lengan atau kaki.
- Limfedema dapat mengurangi penyembuhan jaringan dan terkadang menyebabkan nyeri kronis.
- Lengan dengan limfedema dapat menyebabkan selulitis (infeksi kulit yang memerlukan antibiotik dan kemungkinan rawat inap).
Tujuan utama terapi adalah meredakan gejala dan mengontrol pembengkakan. Terapi yang dilakukan adalah :
- Pijat manual oleh tenaga medis terlatih untuk melancarkan aliran cairan.
- Perawatan kulit dan kuku untuk mencegah luka dan infeksi.
- Olahraga aerobik dan angkat beban – Kegiatan ini telah terbukti mengurangi keparahan limfedema, meningkatkan kebugaran secara keseluruhan, dan membantu mengontrol berat badan.
- Penggunaan compression garments, yaitu pakaian khusus atau stoking yang menekan lengan atau kaki yang bermasalah agar cairan getah bening dapat keluar.
Hal-hal berikut ini juga dapat dilakukan untuk mencegah limfedema semakin memburuk:
- Jangan memakai pakaian yang terlalu ketat dan menghambat aliran cairan.
- Jaga berat badan tetap terkendali.
- Hindari prosedur medis yang menusuk kulit di lengan atau kaki yang terdampak.
- Hindari pemantauan tekanan darah terus menerus pada lengan yang terdampak. Tekanan darah dapat diambil di lengan yang berlawanan atau, jika kedua lengan terdampak, di salah satu kaki.
Tindakan bedah untuk limfedema
Dalam beberapa kasus, tindakan pembedahan dapat membantu mengatasi limfedema:
- Lymphaticovenous Anastomosis/Anastomosis vena limfatik (LVA) adalah tindakan intervensi bedah mikro di mana beberapa pembuluh getah bening yang masih berfungsi dihubungkan ke vena kecil di dekatnya, dengan demikian LVA mencoba untuk mem-bypass/melewati pembuluh getah bening yang rusak.
Tujuan LVA adalah untuk mendorong kelebihan cairan getah bening yang terakumulasi di jaringan untuk kembali dengan sistem peredaran darah di lengan itu sendiri. Prosedur ini dapat dilakukan bersamaan pada saat operasi pengangkatan kelenjar getah bening untuk mencegah limfedema.
- Transplantasi kelenjar getah bening – Ini adalah operasi di mana kelenjar getah bening yang sehat dikeluarkan dari satu area tubuh dan ditransplantasikan ke anggota tubuh dengan limfedema. Kelenjar getah bening ini dapat membangun kembali sirkulasi limfatik anggota badan dan memperbaiki gejala.
Oncology Center Mayapada Hospital adalah layanan komprehensif mulai dari deteksi dini, diagnosis, pembedahan, kemoterapi, Terapi Target, Imunoterapi, dan Radioterapi untuk menangani berbagai jenis kanker dengan pendekatan multi spesialisasi. #SelangkahLebihSehat bersama Mayapada Hospital.
Informasi lebih lanjut, hubungi hotline 150770.
Narasumber:
dr. Bayu Brahma, Sp.B (K) Onk
Dokter Spesialis Bedah - Konsultan Onkologi
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)
Lihat jadwal praktiknya di sini
tags :
Spesialis Onkologi Kanker Oncology Center