Pemahaman Tentang Kanker Nasofaring: Pencegahan, Gejala, dan Pengobatan

...

Kanker nasofaring | Gejala kanker nasofaring | Pengobatan kanker nasofaring

Kanker nasofaring merupakan tumor ganas yang berasal dari pertumbuhan sel-sel tidak normal pada epitel daerah nasofaring, yaitu area pada bagian atas tenggorokan yang terletak di belakang hidung.

Epidemiologi kanker nasofaring

  • Terjadi pada semua usia, paling banyak 40-50 tahun
  • Lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan (4-5 banding 1)
  • Merupakan kanker dengan urutan pertama di bidang THT-BKL di Indonesia dan urutan keempat dari seluruh keganasan pada tubuh

Faktor risiko kanker nasofaring

Penyebab pasti terjadinya mutase genetic pada kanker nasofaring tidak diketahui. Namun ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko terjadinya kanker nasofaring, antara lain :

  • Virus Epstein-Barr
  • Jenis kelamin
  • Ikan asin dan makanan dengan bahan pengawet
  • Faktor imunogenetik
  • Penggunaan obat nyamuk bakar
  • Etnis atau ras
  • Konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok

Gejala kanker nasofaring

Gejala dini kanker nasofaring adalah:

  • Gejala telinga: telinga berdenging, pendengaran menurun, telinga terasa tersumbat, bahkan bisa terjadi keluhan keluar cairan dari telinga
  • Gejala hidung: mimisan, penciuman menurun, sampai hidung tersumbat

Gejala lanjut adalah:

  • Yang tersering menyebabkan pasien datang ke rumah sakit adalah adanya benjolan di leher
  • Pandangan ganda atau menjadi juling sampai terjadi kelumpuhan pada mata
  • Sakit kepala
  • Penyebaran jauh dapat terjadi pada daerah tulang belakang, paru-paru, dan hati

Pemeriksaan kanker nasofaring

Untuk mengidentifikasi kanker nasofaring, dilakukan beberapa pemeriksaan dan prosedur yaitu:

  1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dokter akan bertanya mengenai riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan tubuh secara menyeluruh terutama di daerah telinga hidung tenggorok dan kepala leher.
     
  2. Endoskopi nasal (hidung), menggunakan selang yang dilengkapi dengan kamera untuk melihat ke dalam nasofaring.
     
  3. Biopsi. Mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di patologi anatomi

    Setelah mendiagnosis kanker nasofaring, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan pencitraan seperti CT scan/MRI, rontgen dada, USG perut, dan scan tulang atau PET scan untuk menentukan stadium kanker tersebut.

Pengobatan kanker nasofaring

Pilihan pengobatan untuk kanker nasofaring ditentukan berdasarkan stadium kanker, tujuan pengobatan, dan kondisi keseluruhan pasien. Biasanya, pengobatan untuk kanker nasofaring terdiri dari :

  1. Terapi radiasi atau radioterapi, menggunakan energi seperti sinar-X atau proton untuk menghancurkan sel kanker di area yang terkena. Kanker nasofaring mempunyai sifat radiosensitive, sehingga radioterapi merupakan terapi utama.
     
  2. Kemoterapi, menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker secara menyeluruh dalam tubuh. Kemoterapi digunakan untuk pengobatan kanker nasofaring terutama yang sudah lanjut, kemoterapi ditambahkan sebagai terapi bersama dengan radioterapi.
     
  3. Pembedahan, merupakan salah satu modal terapi untuk kanker nasofaring yang kambuh kembali di daerah lokal nasofaring atau pada kelenjar getah bening.

Pencegahan kanker nasofaring

Pencegahan kanker nasofaring dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat dan CERDIK, yaitu :

  • Cek kesehatan secara rutin
  • Enyahkan asap rokok dan hindari mengonsumsi alkohol
  • Rajin aktifitas fisik
  • Diet seimbang, hindari memakan ikan asin yang berlebihan dan makanan dengan bahan pengawet
  • Istirahat cukup
  • Kelola stres

Informasi lebih lanjut atau ingin konsultasi, hubungi Call Center 150770.

Direview oleh:
Dr. dr. Yussy Afriani Dewi, Sp.T.H.T.B.K.L.,, Subsp.Onk(K)., M.Kes., FICS
Dokter Spesialis THT-BKL (Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher)
Konsultan Onkologi
Mayapada Hospital Bandung (MHBD)

Lihat jadwal praktek di sini

tags :

Oncology Center Spesialis Kanker Kanker Nasofaring