Penanganan Optimal Operasi Bypass Pasien Jantung Koroner di Mayapada Hospital

Penyakit jantung koroner (PJK) masih menjadi penyebab utama kematian di dunia, menyumbang hingga 85 persen dari total kasus menurut World Health Organization (WHO).
Penyakit ini berisiko tinggi menyerang pria di atas usia 45 tahun dan wanita di atas usia 50 tahun. Dibutuhkan penanganan yang komprehensif dan canggih untuk mengatasinya, seperti salah satu kasus yang pernah terjadi dan berhasil ditangani di Cardiovascular Center Mayapada Hospital.
Mayapada Hospital berhasil menangani kasus PJK pada pasien laki-laki berusia 54 tahun yang sempat bekerja di China dan mengalami gejala seperti sesak napas yang tak tertahankan.
Kemudian saat berobat dinyatakan mengalami penyumbatan pada jantungnya dan dilakukan pemasangan ring jantung. Pasien pun disarankan untuk kembali ke Indonesia untuk melakukan operasi Bypass Jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
Pasien memutuskan datang ke Mayapada Hospital untuk mendapatkan penanganan di Cardiovascular Center, layanan yang berfokus pada penanganan berbagai kasus jantung. Pasien tersebut ditangani oleh Dr.dr. Ismail Dilawar, Sp. BTKV, Subsp. JD (K)., Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular dan Konsultan Bedah Jantung Dewasa Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Ia menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan Ekokardiografi menunjukkan bahwa pasien telah mengalami penyumbatan mencapai 70 persen, sehingga diputuskan untuk melakukan operasi bypass jantung.
“CABG dilakukan untuk membuat “jalan baru” di sekitar pembuluh darah jantung yang menyempit atau tersumbat agar aliran darah lancar sehingga otot jantung tetap mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Pembuluh darah lain bisa diambil dari tubuh pasien, misalnya dari kaki, tangan, atau dadabagian belakang.” jelas dr. Ismail.
Dokter Ismail pun sukses melakukan operasi CABG dengan mengambil pembuluh darah vena dari paha kanan dan kiri, serta pembuluh darah arteri di dada, kemudian dihubungkan dengan bagian luar pembuluh darah arteri yang tersumbat di jantung.
Pasca-tindakan, keluhan pasien sudah hilang bahkan dapat kembali bekerja seperti semula. Keberhasilan tindakan ini tidak lepas dari peran Cardiovascular Center Mayapada Hospital bersama tim dokter multidisiplinnya yang kompeten serta dukungan fasilitas medis yang canggih.
Melalui kasus tersebut, dr. Ismail menekankan pentingnya menjaga kesehatan jantung terutama menyadari faktor-faktor risiko yang memicu PJK seperti faktor keturunan, merokok, obesitas, tingkat kolestrol yang tinggi (Hiperkolesterolemia), diabetes, hipertensi dan lainnya.
Oleh karena itu, dr. Ismail mengimbau untuk menerapkan pola hidup yang sehat, menghentikan kebiasaan merokok, dan rutin melakukan skrining jantung untuk memastikan kondisi jantung dalam keadaan sehat.
“Perlu diwaspadai pula beberapa gejala-gejala PJK seperti rasa nyeri pada bagian dada yang dapat menjalar ke lengan, leher, dan rahang bisa disertai gejala lainnya yaitu sesak napas, merasa mudah lelah, keringat dingin. Gejala-gejala tersebut yang sering kali diremehkan karena dirasa sama seperti gejala penyakit ringan yang lain,” imbuh dr. Ismail.
Ketika gejala-gejala tersebut terjadi, segera bawa ke layanan khusus jantung seperti Cardiovascular Center Mayapada Hospital yang dikenal memiiki pelayanan komprehensif mulai dari deteksi dini, diagnosis, penanganan dengan tindakan advanced salah satunya CABG, hingga rehabilitasi jantung.
Terlebih, Cardiovascular Center Mayapada Hospital menerapkan pelayanan berstandar internasional, dibuktikan dengan akreditasi Joint Commission International (JCI) yang dimiliki unit Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong MM mengungkapkan, “Cardiovascular Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan tidak hanya mampu melakukan tindakan CABG, namun juga mampu melakukan berbagai prosedur advanced lain seperti penggantian katup jantung (mitral dan aorta), tindakan ablasi jantung, pemasangan alat pacu jantung (pacemaker), pemasangan ring jantung, penanganan gangguan pembuluh darah aorta dengan prosedur TEVAR dan Bentall, hingga bedah jantung untuk penyakit bawaan pada anak seperti Tetralogi of Fallot, ASD, dan VSD.”
Ia juga menambahkan, “Layanan kami juga didukung oleh tim dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang berkolaborasi dalam Cardiology Meeting yang telah dilakukan di Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Cardiovascular Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga dilengkapi dengan Cardiac Emergency yang siaga 24 jam untuk menangani kegawatdaruratan jantung sesuai standar protokol internasional Door to Balloon kurang dari 90 menit.”
Cardiovascular Center Mayapada Hospital dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi MyCare. Melalui aplikasi ini, pasien dapat menjadwalkan konsultasi dengan dokter spesialis jantung, pemeriksaan, hingga memesan layanan skrining jantung dengan cepat.
Nomor antrean pun dapat diperoleh lebih awal, berkat integrasi MyCare dengan berbagai sistem pembayaran, sehingga pengalaman berobat menjadi lebih efisien dan praktis. Sedangkan, layanan Cardiac Emergency Mayapada Hospital dapat diakses melalui hotline 150990 atau fitur Emergency Call di aplikasi MyCare, untuk mendapat penanganan cepat dan tepat.
Berbagai informasi menarik seputar success story pasien jantung, informasi kesehatan, serta tips dari dokter terangkum dalam fitur Health Articles & Tip di aplikasi MyCare. Aplikasi ini juga dapat membantu memantau kesehatan jantung melalui Personal Health yang terhubung ke Health Access dan Google Fit untuk menghitung detak jantung, jumlah kalori terbakar, jumlah langkah kaki, dan body mass index (BMI).
#Jadimudah akses layanan Mayapada Hospital dengan mengunduh MyCare di Google Play Store dan App Store untuk mendapat reward point saat pertama kali registrasi di MyCare yang bisa dipakai untuk mendapat potongan harga layanan di Mayapada Hospital.
Selanjutnya: Teknik Canggih di Mayapada Hospital yang Sukses Atasi Masalah Katup Jantung
tags :
Cardiovascular Center Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah Jantung Koroner Cabg