Penyakit Autoimun: Yuk, Kenali Faktor Risiko, Jenis dan Terapinya!
Penyakit autoimun | Penyebab autoimun | Jenis autoimun | Diagnosis & gejala autoimun | Jenis terapi autoimun
Apa sih penyakit autoimun itu?
Penyakit autoimun adalah berbagai kelompok kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan secara keliru menyerang sel dan jaringan sehat di dalam tubuh. Penyakit ini dapat memengaruhi berbagai organ dan sistem, yang menyebabkan peradangan kronis sehingga menimbulkan berbagai macam gejala.
Menurut Prof. Dr. dr. Karnen Baratawidjaja Sp.PD K-AI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Alergi Imunologi yang merupakan guru besar dan ahli autoimun nasional, sistem kekebalan dirancang untuk melindungi tubuh terhadap zat berbahaya, seperti virus dan bakteri. Dalam sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik, ia dapat membedakan antara zat asing dan sel-sel tubuh sendiri.
“Namun, dalam kasus penyakit autoimun, mekanisme pengenalan diri ini tidak berfungsi, menyebabkan sistem kekebalan salah menargetkan dan menyerang jaringan sehat,” ujar Prof. Dr. dr. Karnen Baratawidjaja Sp.PD K-AI, yang berpraktik di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).
Sejauh ini, penyebab pasti penyakit autoimun belum ditemukan. Namun, kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan imunologi berkontribusi dalam meningkatkan faktor risiko seseorang terkena penyakit ini.
- Genetik: Penyakit autoimun tertentu cenderung diturunkan dalam keluarga. Gen tertentu atau variasi gen dapat meningkatkan risiko individu untuk terkena penyakit autoimun. Namun, memiliki faktor genetik ini tidak menjamin seseorang pasti akan menderita autoimun, karena biasanya diperlukan pemicu lain.
- Lingkungan: Faktor lingkungan berperan dalam memicu penyakit autoimun pada individu yang rentan secara genetik. Pemicu ini dapat berupa infeksi (virus atau bakteri), paparan bahan kimia atau racun tertentu, perubahan hormonal, dan bahkan obat-obatan tertentu.
Selain itu, faktor-faktor seperti stres, pola makan, dan pilihan gaya hidup juga dapat memengaruhi perkembangan atau perburukan penyakit autoimun.
- Disregulasi sistem kekebalan tubuh: Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan secara keliru mengenali sel tubuh kita sendiri sebagai benda asing dan mencetuskan respon kekebalan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan pada jaringan dan organ yang sehat.
Ada lebih dari 100 penyakit autoimun yang diidentifikasi sejauh ini, masing-masing dengan karakteristik unik dan organ yang terkena. Berikut beberapa penyakit autoimun berdasarkan organ yang terdampak:
- Sistemik atau seluruh tubuh: Lupus, Sindrom Sjogren’s
- Sendi dan Otot: Rheumatoid Arthritis
- Pencernaan: Inflammatory Bowel Disease (IBD), Celiac Disease, Chron’s disease, Kolitis Ulseratif
- Kelenjar hormon/endokrin: Grave’s disease, Diabetes Mellitus Tipe 1
- Dan lain-lain, seperti anemia hemolitik dan peradangan pembuluh darah/vaskulitis (contohnya Penyakit Kawasaki)
Gejala penyakit autoimun bisa sangat bervariasi, tergantung pada kondisi spesifik dan organ yang terkena. Namun, ada beberapa gejala umum yang mungkin terjadi pada beberapa penyakit autoimun, seperti:
- Kelelahan, sulit konsentrasi
- Nyeri sendi, kelemahan otot
- Ruam kulit (kemerahan, kering, mengelupas)
- Nyeri perut, gangguan BAB (diare)
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Demam berulang yang tidak jelas penyebabnya, dan lain-lain.
Mendiagnosis penyakit autoimun secara tepat dapat menjadi tantangan, karena gejalanya dapat tumpang tindih dengan kondisi atau penyakit lainnya. Jenis tes darah yang dilakukan biasanya juga lebih kompleks dan beragam daripada pemeriksaan darah biasa, yang dikenal dengan panel pemeriksaan autoimun.
Prof. Dr. dr. Iris Rengganis Sp.PD K-AI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Alergi Imunologi yang sudah sangat berpengalaman menangani kasus autoimun menjelaskan, “Diperlukan kombinasi antara riwayat pasien, pemeriksaan fisik, tes darah yang spesifik, dan pencitraan atau pemeriksaan radiologi yang baik untuk mencapai diagnosis yang akurat.”
Terapi dan manajemen penyakit autoimun
Salah satu pertanyaan tersering dari penyintas autoimun adalah, apakah autoimun dapat disembuhkan?
Menurut dr. Prasna Pramita, Sp.PD K-AI, MARS, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Alergi Imunologi, “Meskipun tidak ada obat spesifik untuk menyembuhkan penyakit autoimun, berbagai pilihan pengobatan tersedia untuk mengelola gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.”
Dr. Harun Wijaya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Subspesialis Alergi Imunologi menambahkan, “Penyakit autoimun juga dapat terjadi pada anak-anak. Contohnya Kawasaki Disease, Diabetes Mellitus Tipe 1, dan lainnya.”
“Oleh karena itu, pengenalan sejak dini, mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, menjadi sangat penting karena berpengaruh terhadap kualitas hidup anak ke depannya,” ujar dr. Harun Wijaya, Sp.A.
Rencana perawatan pastinya bersifat individual dan mungkin termasuk obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh, meredakan gejala, dan mengurangi peradangan. Selain itu, modifikasi gaya hidup, seperti pola makan sehat, olahraga teratur, manajemen stres, dan istirahat yang cukup, juga berperan penting dalam mengelola penyakit autoimun.
Mayapada Autoimmune Center Indonesia didedikasikan untuk penanganan komprehensif untuk penyakit autoimun, mulai dari diagnosis, terapi, rehabilitasi, sampai perawatan berkelanjutan untuk menunjang kualitas hidup pasien.
Center ini didukung oleh Dokter Subspesialis Alergi Imunologi yang sangat berpengalaman yang bekerja sama dengan banyak dokter dari multi spesialisasi lainnya demi memberikan perawatan terbaik.
Ditunjang oleh fasilitas lengkap dan terkini, mulai dari poli khusus, laboratorium dengan panel pemeriksaan autoimun, pemeriksaan radiologi, pemeriksaan patologi anatomi dan lainnya, memberikan kemudahan dan kenyamanan layanan untuk pasien.
Informasi lebih lanjut, hubungi Call Center 150770
Direview oleh:
- Prof. Dr. dr. Karnen Baratawidjaja Sp.PD K-AI
Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Internist - Konsultan Alergi Imunologi
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)
- Prof. Dr. dr. Iris Rengganis Sp.PD K-AI
Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Internist - Konsultan Alergi Imunologi
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)
- dr. Prasna Pramita, Sp.PD K-AI, MARS
Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Internist - Konsultan Alergi Imunologi
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)
- dr. Harun Wijaya, Sp.A
Dokter Spesialis Pediatri (Anak) - Konsultan Alergi Imunologi Anak
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)
tags :
Autoimmune Mayapada Autoimmune Center Indonesia Autoimmune Center Indonesia