Peran Penting Pemeriksaan Imunohistokimia untuk Kanker Payudara

...

Tabel konten

Mungkin Anda masih asing mendengar pemeriksaan imunohistokimia (IHK) untuk kanker payudara. 

Imunohistokimia (IHK) adalah pemeriksaan lanjutan untuk melengkapi pemeriksaan patologi dasar yang sudah dilakukan pada spesimen biopsi yang dikirim oleh dokter bedah onkologi saat dicurigai adanya sel kanker.

Pemeriksaan imunohistokimia biasanya dilakukan oleh dokter spesialis patologi anatomi di laboratorium.

Dalam konteks kanker payudara, pemeriksaan imunohistokimia memungkinkan para ahli patologi anatomi untuk meningkatkan akurasi diagnosis pada kasus-kasus tertentu.

Selain itu, pemeriksaan imunohistokimia membantu ahli patologi anatomi melakukan klasifikasi subtipe molekuler kanker payudara berdasarkan status hormonal dan HER2. 

Bagi pasien kanker payudara, status hormonal dan status HER2 adalah faktor penting yang perlu diketahui dalam menentukan metode pengobatan dan juga prediksi perjalanan penyakit kedepannya. 

Bagaimana penjelasannya? Mari kita simak!

Status hormonal pada kanker payudara mengacu pada ada atau tidaknya reseptor hormon estrogen atau progesteron pada permukaan sel kanker, yang merupakan penanda apakah kanker payudara tersebut memberikan respon yang baik terhadap terapi hormonal. 

Reseptor estrogen dan progesteron adalah protein yang dapat berinteraksi dengan hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel kanker. 

Berdasarkan status reseptor hormon, kanker payudara dikategorikan menjadi dua subtipe, yaitu Hormon Reseptor Positif (HR+) dan Hormon Reseptor Negatif (HR-). 

Menurut Dokter Spesialis Patologi Anatomi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Rizky Ifandriani Putri, Sp.PA, pertumbuhan sel kanker pada jenis kanker payudara HR+ cenderung lebih lambat dibandingkan subtipe HR-. 

Kanker payudara HR+ menandakan bahwa sel kanker memiliki reseptor hormon estrogen dan/atau progesteron yang aktif. Reseptor hormon ini memungkinkan sel kanker merespon dan tumbuh di bawah pengaruh hormon estrogen dan/atau progesteron. 

“Sedangkan pada jenis kanker payudara HR-, sel kanker kekurangan reseptor hormon dan sel kanker cenderung tumbuh lebih cepat serta agresif,” ujar dr. Rizky Ifandriani Putri, Sp.PA

Pemeriksaan penting kanker payudara lainnya adalah keberadaan Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 (HER2) di permukaan sel kanker payudara. HER2 merupakan protein yang berperan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel. 

Pada sebagian kasus kanker payudara dengan jumlah atau aktivitas HER2 yang meningkat, dapat berakibat pada pertumbuhan kanker yang agresif. 

Berdasarkan status HER2, kanker payudara dikategorikan menjadi dua subtipe, yaitu kanker payudara HER2 positif (HER2+) dan kanker payudara HER2 negatif (HER2-). 

Dokter Putri menjelaskan lebih lanjut, HER2+ mengacu pada jenis kanker payudara di mana sel-sel kanker mengekspresikan protein HER2 dalam jumlah atau aktivitas yang berlebihan dan cenderung tumbuh dan menyebar lebih cepat. 

Sedangkan kanker payudara HER2- tidak memiliki ekspresi protein HER2 yang berlebihan dengan prognosis yang bervariasi.

Manfaat pemeriksaan imunohistokimia untuk kanker payudara

Pertanyaan selanjutnya, apa manfaatnya jika kita sudah mengetahui kategori kanker payudara melalui pemeriksaan IHK? 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Wulyo Rajabto, Sp.PD, KHOM mengatakan, pemeriksaan IHK akan mendukung para dokter menyesuaikan rencana pengobatan berdasarkan kategori kanker dengan memberikan kombinasi terapi yang tepat dan lebih spesifik.  

Ia pun mengungkapkan, metode terapi yang biasa dilakukan untuk kanker payudara HR positif, HR negatif, HER2 positif, dan HER2 negatif.

“Karena sifatnya yang tumbuh di bawah pengaruh hormon, jenis kanker payudara HR+ sering kali merespons baik terhadap terapi hormonal,” kata  dr. Wulyo Rajabto.

Kanker payudara HR+ biasanya diobati dengan terapi hormon untuk memblokir efek estrogen dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Sedangkan kanker payudara HR- biasanya diobati dengan kemoterapi, terapi target, dan dalam beberapa kasus, imunoterapi.

Dokter Wulyo melanjutkan, jika seseorang teridentifikasi mengalami kanker payudara dengan subtipe HER2, tipe dan jenis obatnya juga berbeda. 

Untuk kanker payudara HER2+, biasanya diberikan terapi target dengan obat-obatan yang secara khusus menargetkan sel kanker payudara dengan ekspresi HER2 yang berlebih. Obat-obatan ini akan memblokir sinyal yang mendorong pertumbuhan sel kanker. 

Sedangkan untuk HER2- biasanya diobati dengan kemoterapi dan imunoterapi. Namun, selain dari yang sudah disebutkan, ada juga beberapa kasus kanker payudara dengan kombinasi subtipe. 

Menurut Prof. Dr. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD, KHOM, M.Epid, M.PdKed, FACP, FINASIM dari Mayapada Hospital Kuningan, ada beberapa kasus kanker payudara dengan kombinasi karakteristik. 

“Misalnya HR positif/HER2 negatif, HR negatif/HER2 positif, atau bahkan triple negatif di mana tidak memiliki reseptor hormon estrogen, progesteron, dan protein HER2,” ujarnya.

Lebih jauh beliau mengatakan, kanker payudara bukanlah suatu penyakit tunggal, melainkan terdiri dari kumpulan subtipe beragam dengan penanda biologis yang berbeda-beda. 

Oleh karena itu, pemeriksaan imunohistokimia sangat penting agar dokter dapat mengembangkan metode pengobatan yang ditargetkan dan meningkatkan peluang keberhasilan perawatan bagi individu yang terkena kanker payudara. 

Lebih daripada itu, skrining rutin dan deteksi dini kanker juga merupakan langkah yang tepat dalam perjuangan melawan kasus kanker payudara di Indonesia. “Karena langkah ini akan mendukung para dokter ahli onkologi dalam meningkatkan kecepatan dan ketepatan pengobatan,” ujar Prof. Ikhwan yang juga ketua tumor board Mayapada Hospital.

Penanganan kanker di Mayapada Hospital

Penanganan kanker yang optimal perlu melibatkan tim dokter dari berbagai multidisiplin dengan serangkaian langkah perawatan yang terintegrasi. Mengetahui rumah sakit yang tepat dengan lab patologi anatomi dan fasilitas yang lengkap terhadap pemeriksaan dan penanganan kanker payudara adalah langkah yang cerdas untuk Anda dan keluarga.

Di Indonesia, rumah sakit swasta berstandar internasional yang terkenal dengan layanan terpadu untuk penanganan kankernya, adalah Mayapada Hospital. 

Saat ini, Mayapada Hospital berada di wilayah strategis seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, dan Surabaya dengan layanan unggulan bernama Oncology Center untuk menangani berbagai kasus kanker kompleks. 

Oncology Center Mayapada Hospital diketahui memiliki layanan menyeluruh dengan fasilitas terkini, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, pengobatan, dan terapi berkelanjutan untuk tumor dan kanker. 

Didukung dengan kolaborasi antar tim profesional dari multidisiplin, Oncology Center Mayapada Hospital menerapkan layanan yang selalu memusatkan dan melibatkan pasien di setiap langkah perawatan (patient centric) dan mengutamakan mutu, keselamatan, serta pengalaman pasien (patient experience). 

Tempat praktik Dokter Wulyo Rajabto dan Dokter Putri, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, juga telah meraih akreditasi internasional JCI, yaitu akreditasi yang telah diakui secara internasional sebagai standar tertinggi untuk lembaga kesehatan. 

Mengacu pada standar protokol internasional yang ketat, Mayapada Hospital juga memiliki Tumor Board yang aktif memberikan rencana perawatan yang tepat, serta memiliki layanan patient navigator beranggotakan tim medis dan penunjang medis untuk mendampingi pasien dalam menjalani perawatan kanker. 

Sekarang #JadiMudah buat janji temu dokter spesialis kami melalui aplikasi MyCare by Mayapada Hospital.

Dengan aplikasi MyCare, pasien dapat mengakses layanan dengan cepat karena dapat memperoleh nomor antrean lebih awal dengan proses transaksi layanan yang praktis di berbagai kanal pembayaran.

Direview oleh:

dr. Rizky Ifandriani Putri, Sp.PA
Dokter Spesialis Patologi Anatomi
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)

dr. Wulyo Rajabto, Sp.PD KHOM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 
Konsultan Hematologi Onkologi Medik 
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)

Prof. Dr. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD, KHOM, M.Epid, M.PdKed, FACP, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 
Konsultan Hematologi Onkologi Medik 
Mayapada Hospital Kuningan (MHKN)

tags :

Oncology Center Spesialis Kanker Kanker Payudara