Tingkatkan Harapan Hidup Pasien, Mayapada Hospital Berhasil Perbaiki Katup Jantung dengan Minimal Invasif
Permasalahan katup jantung tak bisa disepelekan. Penyakit ini memerlukan penanganan medis yang advance seperti bedah dengan teknik minimal invasif. Kabar baiknya, penanganan kasus katup jantung yang advance ini dapat dilakukan di layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital.
Cardiovascular Center adalah layanan unggulan di seluruh unit Mayapada Hospital yang khusus menangani penyakit jantung mulai dari deteksi hingga rehabilitasi jantung. Untuk kasus kegawatdaruratan jantung, Mayapada Hospital memiliki layanan Cardiac Emergency yang siaga 24 jam dengan standar protokol penanganan internasional door to balloon kurang dari 90 menit yang didukung dengan tim multidisiplin, fasilitas cath lab, dan alat medis yang canggih.
Salah satu dokter hebat yang berpraktik di Cardiovascular Center Mayapada Hospital Tangerang, Dokter Arinto Bono Adji Hardjosworo, Sp.BTKV, Subsp. JD (K), Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Subspesialis Jantung Dewasa Konsultan, diketahui telah menuntaskan lebih dari 400 kasus katup jantung, baik di dalam maupun luar negeri.
Kenali Lebih Lanjut Penyakit Katup Jantung
Masalah katup jantung dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, infeksi, atau penyakit degeneratif. Namun penyebab terbanyak adalah karena penyakit jantung rematik yang merupakan komplikasi dari penyakit demam rematik sehingga menyebabkan kerusakan katup jantung. Dokter Bono seringkali menemui kasus ini pada usia di atas 50 tahun dan terkoneksi dengan penyakit jantung koroner.
“Penyakit jantung rematik diawali dengan infeksi kuman Streptococcus di tenggorokan pada usia anak-anak. Sistem imun yang dibentuk tubuh untuk melawan kuman kemudian menyerang katup jantung yang sebagian strukturnya mirip dengan struktur kuman, sehingga terjadi kerusakan jantung," ujar dr. Bono.
Sayangnya, seringkali pasien datang terlambat karena ketidaktahuan mereka. Biasanya gejalanya sudah dirasakan, namun pasien enggan memeriksakannya karena gejalanya mirip dengan penyakit lainnya.
Adapun gejala awal yang umum dirasakan pasien adalah sesak nafas yang semakin parah. Gejala lainnya mencakup gangguan irama jantung, batuk yang tak kunjung sembuh, perut begah, hingga stroke. Biasanya, pasien memeriksakan diri setelah gejala makin berat, yang kemudian perlu dilakukan evaluasi kesehatan oleh dokter.
"Biasanya kalau sudah timbul gejala-gejala seperti itu artinya jantung mulai tidak kuat lagi memompa darah yang cukup untuk tubuh karena katupnya yang bermasalah. Bisa dua (kemungkinan), katupnya bocor atau menyempit, atau bisa dua-duanya. Nanti kalau sudah seperti itu, nanti akan kita evaluasi derajat keparahannya,” lanjut dr Bono.
Evaluasi dilakukan untuk memeriksakan empat buah katup jantung yang menjadi pintu keluar-masuk darah. Melalui evaluasi ini, akan diketahui jika terdapat katup yang bocor, menyempit, atau keduanya.
Lantas, Bagaimana Dokter Bisa Menangani Masalah Katup Jantung?
Menurut dr. Bono, terdapat dua cara penanganan sakit katup jantung, yaitu memperbaiki dan mengganti. Dokter Bono sendiri memilih untuk melakukan perbaikan (repair) katup jantung.
"Karena kalau repair, walau pengerjaannya secara teknis lebih kompleks dibanding mengganti, hasilnya akan lebih baik bagi pasiennya," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa perbaikan katup jantung akan meningkatkan harapan hidup pasien.
Karena berurusan dengan jantung, pasien yang hendak menjalani operasi harus melakukan sejumlah persiapan termasuk kebersihan oral (mulut). Kemudian, jika ada sakit kencing manis atau darah tinggi, juga perlu diperhatikan.
Pendekatan atau teknik operasi terkini yang kerap digunakan dr. Bono dalam operasi katup jantung adalah dengan teknik minimal invasif. Menurutnya, penggunaan cara konvensional (bedah terbuka) membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan dengan teknik minimal invasif (minim sayatan).
"Kalau minimal invasif, sayatannya sekitar 4-5 senti di dada kanan dan tidak memotong tulang, jadi penyembuhannya akan lebih baik, lebih cepat. Yang buat saya senang terutama dari recovery pasiennya, mereka yang menjalankan operasi minimal invasif rata-rata 4 sampai 5 hari sudah pulang dan sudah bisa bekerja dalam 2 minggu," paparnya.
Rasa nyeri setelah operasi juga minimal atau malah tidak ada sama sekali, sehingga tidak perlu mengkonsumsi obat anti nyeri. Pasien juga tidak merasa seperti menjalani operasi jantung, mereka dapat kembali bekerja dan nyaman dengan tubuhnya.
Selain menangani masalah katup jantung, Cardiovascular Center Mayapada Hospital mampu mengerjakan kasus lainnya, seperti penggantian katup jantung, penanganan pembesaran pembuluh darah utama dengan TEVAR, operasi jantung kompleks dengan Bentall Procedure, sampai dengan bedah jantung untuk menangani penyakit jantung bawaan pada anak seperti Tetralogi of Fallot, ASD dan VSD.
Berbagai prosedur penanganan masalah jantung lainnya di Cardiovascular Center Mayapada Hospital dapat Anda temui melalui informasi kesehatan yang tersedia di aplikasi MyCare. Lebih lanjut, Anda juga dapat membuat jadwal pemeriksaan jantung bersama dokter melalui MyCare, tanpa harus menunggu di rumah sakit, dengan kemudahan proses pembayaran multi channel yang terkoneksi dengan MyCare.
Unduh aplikasi MyCare di Google Play Store maupun App Store untuk mengakses layanan kesehatan di Mayapada Hospital. Mulai dari layanan kegawatdaruratan melalui Emergency Call, Medical Check Up, konsultasi langsung maupun virtual (telekonsultasi), serta memantau gaya hidup sehat secara rutin seperti mengetahui jumlah langkah, kalori terbakar, detak jantung dan body mass index, dan lain-lain.
Aplikasi MyCare juga menyajikan informasi kesehatan, informasi layanan dan promo di Mayapada Hospital. Bagi Anda yang baru pertama kali registrasi di aplikasi MyCare, akan mendapatkan reward berupa poin untuk diskon potongan harga di berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.
tags :
Cardiovascular Center Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah