Wujudkan Hidup Sehat dan Bugar dengan Berolahraga!

...

Tahun 2025, saatnya melangkah lebih jauh. Bukan hanya sekadar sehat, tetapi juga bugar.
Kebugaran fisik tidak kalah penting untuk menunjang produktivitas dan menjaga energi sepanjang hari.

Tapi, apa sebenarnya perbedaan sehat dan bugar? Dan langkah apa yang bisa kita ambil tahun ini untuk mengoptimalkan kebugaran tubuh?

 

Apa Perbedaan Sehat dan Bugar?

Menurut KBBI, sehat berarti bebas dari penyakit, sementara bugar adalah kemampuan tubuh untuk beraktivitas tanpa merasa lelah berlebihan.

Artinya, seseorang bisa saja sehat tetapi belum tentu bugar. Maka dari itu, menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga rutin sangatlah penting, agar tubuh tetap kuat, tangguh, dan aktif dalam keseharian.

 

Rekomendasi WHO untuk Aktivitas Fisik

Berdasarkan pedoman dari World Health Organization (WHO), orang dewasa disarankan untuk melakukan aktivitas fisik aerobik:

  • 150–300 menit per minggu dengan intensitas sedang, atau
  • 75–150 menit per minggu dengan intensitas tinggi,
  • atau kombinasi keduanya untuk mendapatkan manfaat kesehatan optimal.

Selain itu, latihan penguatan otot dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mencakup semua kelompok otot utama juga perlu dilakukan minimal dua kali per minggu untuk kesehatan yang lebih menyeluruh.

Baca juga: Ini Olahraga yang Efektif untuk Pekerja Kantoran

 

Cara Menentukan Intensitas Olahraga

Agar latihan dilakukan dengan tepat dan aman, penting untuk memahami perbedaan antara intensitas ringan, sedang, dan berat.

dr. Surya Santosa, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, menjelaskan langkah pertama adalah menghitung denyut nadi maksimal dengan rumus sederhana:
220 dikurangi usia Anda.

“Misalnya, di usia 40 tahun, maka denyut nadi maksimal adalah 180. Olahraga dikategorikan intensitas ringan apabila mencapai 57–63% dari denyut nadi maksimal, yaitu zona 1–2,” katanya.

“Untuk intensitas sedang, yakni 64–76% dari denyut nadi maksimal atau zona 3.
Sementara intensitas berat mencapai 77–99% dari denyut nadi maksimal, atau zona 4–5,” lanjutnya.

Jika Anda kesulitan menentukan intensitas yang tepat, konsultasi dengan dokter spesialis kedokteran olahraga sangat disarankan. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan jenis dan durasi olahraga dengan kondisi tubuh agar terhindar dari cedera dan mendapatkan hasil yang maksimal.

 

Dapatkan Konsultasi dan Program Komprehensif di SITPEC

Layanan Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC) dari Mayapada Hospital hadir sebagai solusi lengkap, mulai dari perencanaan olahraga personal, pencegahan cedera, pemulihan pasca-cedera, hingga penanganan cedera olahraga tingkat lanjut dengan teknik minimal invasif.

Tim di SITPEC terdiri dari dokter spesialis kedokteran olahraga, dokter multidisiplin, dan fisioterapis berpengalaman, serta didukung oleh fasilitas modern seperti gym, VO₂ max testing, body composition analysis.

 

Pantau Kebugaran Lebih Mudah dengan MyCare

Konsultasi di SITPEC bisa dilakukan dengan mudah lewat aplikasi MyCare dari Mayapada Hospital.

Aplikasi ini juga memiliki berbagai fitur pendukung gaya hidup sehat, seperti Health Articles & Tips: berisi info kesehatan terkini dan Personal Health: untuk memantau langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, dan Body Mass Index (BMI).

Jika terjadi kondisi gawat darurat, cukup tekan tombol Emergency Call di aplikasi untuk terhubung langsung dengan layanan darurat Mayapada Hospital.

#JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store dan dapatkan reward poin bagi pengguna baru yang bisa ditukar dengan potongan harga di berbagai layanan kesehatan Mayapada Hospital.

Selanjutnya: Mengukur Intensitas Olahraga untuk Raih Hidup Sehat dan Bugar

tags :

Sitpec Olahraga Sports And Injury Treatment Performance Center