7 Kesalahan yang Harus Diluruskan untuk Memutus Rantai Penularan Covid-19

...

Berbagai salah kaprah yang masih ada dan diyakini benar, padahal pandemi sudah satu tahun lebih berjalan. 

Salah kaprah inilah yang menjadi salah satu faktor penyebaran virus Covid-19, walaupun sering tidak disadari oleh orang yang telah membawa dan menularkannya.

Di bawah ini ada sejumlah salah kaprah tentang penularan Covid-19 yang beredar di masyarakat:


1. Kontak erat adalah hanya ketika kita memiliki riwayat kontak fisik/bersentuhan.

Pernyataan ini SALAH. 

Yang dimaksud kontak erat adalah:

  • Kontak tatap muka dengan jarak minimal 1 meter dengan akumulasi waktu dari 15 menit-24 jam.
  • Sentuhan fisik. 
  • Menggunakan atau menyentuh barang/permukaan bersamaan.
  • Memberikan perawatan langsung tanpa menggunakan APD standard


2. Saya perlu melakukan PCR swab/antigen setelah mengetahui riwayat kontak.

Pernyataan ini SALAH. 

Yang benar adalah:

  • PCR swab di hari ke 3-5 setelah riwayat kontak.  Atau,
  • Swab antigen di hari 2-3 setelah riwayat kontak. Jika hasilnya negatif, sebaiknya diulang 5 hari kemudian.

Pemeriksaan terlalu dini berisiko Negatif Palsu, yaitu kondisi di mana virus sebenarnya sudah ada di dalam tubuh, tetapi belum terdeteksi oleh alat. Hal ini berisiko MENULARKAN ke orang lain.

*Hal ini berlaku bagi orang yang baru tiba dari luar daerah. Selama menunggu hari yang tepat untuk melakukan testing, karantina harus dijalankan.


3. Saya ada riwayat kontak, tapi PCR swab/ antigen negatif, berarti saya tidak perlu melakukan karantina.

Pernyataan ini SALAH. 

Yang benar adalah Anda tetap harus menjalankan karantina mandiri sampai:

  • H+7 setelah kontak terakhir. Dengan catatan, bila PCR Swab H+3-5 hasilnya negatif. 
  • Hasil S wab Antigen pertama (H+2-3 setelah kontak) dan hasil Swab Antigen kedua (selang 5 hari setelah Swab Antigen pertama) keduanya negatif.

Jika muncul gejala, segera konsultasi ke dokter. 

Selama karantina mandiri, jalankan protokol kesehatan ketat sampai hari ke-14 dan jauhi orang rentan (anak, lansia, komorbid). 

Karantina mandiri tersebut juga harus dilakukan oleh kita yang memiliki keluarga serumah positif Covid-19 atau baru tiba dari luar daerah.

Masa inkubasi virus Covid-19 adalah 14 hari. Tidak melakukan karantina, RISIKO MENULARKAN!


4. Saya isolasi mandiri di rumah. H+4 isolasi, saya melakukan PCR Swab/Antigen dan negatif. Jadi saya tidak perlu isolasi lagi.

Pernyataan ini SALAH. 

Yang benar adalah pasien harus menyelesaikan masa isolasi sampai hari:

  • Bagi OTG (Orang Tanpa Gejala), terhitung 10 hari setelah Swab PCR.
  • Bagi pasien gejala ringan, melakukan 10 hari isolasi sejak muncul gejala dan perlu ditambah 3 hari lagi, jika masih ada gejala pada hari ke-10.

Menyudahi masa isolasi yang terlalu dini menyebabkan pasien berisiko menularkan virus ke orang lain.

Selalu konsultasi ke dokter untuk menentukan kesembuhan.


5. Hasil PCR swab/ antigen saya negatif, berarti saya sehat dan boleh lepas masker, atau cukup memakai face shield saja saat bertemu dengan teman yang juga hasil swab-nya negatif.

Pernyataan ini SALAH. 

Yang benar adalah:

  • Hasil PCR swab/ antigen bersifat REAL TIME, yaitu hanya menandakan kondisi saat dilakukan pengambilan swab. Bisa saja Anda tertular virus Covid-19 beberapa menit setelah pengambilan swab.
     
  • Hasil PCR Swab maupun antigen yang negatif, TIDAK 100% menandakan orang tersebut sedang tidak terinfeksi virus Sars Cov-2. Selalu ada kemungkinan FALSE NEGATIVE.
     
  • Face shield saja tidak dapat menggantikan fungsi masker dalam menurunkan penularan virus.


6. Saya sudah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi Covid-19, berarti saya tidak perlu khawatir bepergian keluar kota/ negeri atau berkumpul-kumpul dengan kerabat.

Pernyataan ini SALAH. 

Yang benar adalah:

  • Tidak ada satupun merk vaksin yang memberikan jaminan proteksi 100%.
  • Sampai saat ini, belum semua vaksin memiliki hasil penelitian efektivitas terhadap varian baru.
  • Di Indonesia, seperti halnya di hampir semua negara di dunia, masih banyak yang belum mencapai herd immunity (kekebalan kelompok).
  • Jika bukan untuk tujuan yang sangat penting, sebaiknya tetap batasi kegiatan di luar rumah, termasuk bepergian keluar kota/ negeri.


7. Beberapa negara sudah memperbolehkan warganya tidak memakai masker saat di luar rumah, bahkan melaksanakan kegiatan publik (konser, pertandingan bola).  Jangan-jangan, Indonesia saja yang lebay, nih!

Pernyataan ini SALAH. 

Yang benar adalah:

  • Negara tersebut sudah melonggarkan pelaksanaan protokol kesehatan dan pembatasan wilayah karena telah mencapai cakupan vaksinasi yang tinggi dan penurunan positive rate yang signifikan.
     
  • Cakupan vaksinasi Indonesia masih rendah (di bawah 10%) dan bahkan positive rate kita terus meningkat (41.32% per 30 Juni 2021).
     
  • Ikuti peraturan dan anjuran dari Pemerintah kita dan jangan berpatokan dengan peraturan yang diberlakukan di negara lain.

Sumber: Pandemic Talks, CDC, WHO, Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 3

tags :

Pcrr Center