Yang Perlu Diperhatikan saat Anak Menjalankan Isolasi Mandiri di Rumah
Lonjakan kasus paparan Covid-19 bukan hanya dialami orang dewasa saja, namun juga terjadi pada anak-anak usia 0-18 tahun.
Apabila paparan Covid-19 terjadi pada anak, dan sedang melakukan isolasi mandiri di rumah, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Minum obat yang telah diberikan dokter.
- Terapkan Protokol Isoman.
- Tetap di rumah.
- Gunakan masker.
- Jaga jarak.
- Rajin cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
- Menerapkan etika batuk.
- Periksa suhu tubuh pagi dan sore.
- Periksa saturasi oksigen (> 95%).
- Periksa frekuensi nadi.
- Awasi laju napas:
- < 2 bulan < 60 x/menit.
- 2-11 bulan < 50 x/menit.
- 1-5 tahun < 40 x/menit.
- > 5 tahun < 30 x/menit.
- Berikan anak makanan bergizi (tinggi protein).
- Bayi tetap diberikan ASI.
Tanda-tanda harus segera bawa anak ke rumah sakit :
- Anak banyak tidur.
- Napas cepat/ laju napas > normal menurut umur.
- Ada cekungan di dada, hidung kembang kempis.
- Saturasi Oksigen < 95 %.
- Mata merah, ruam, leher bengkak.
- Demam > 7 hari.
- Kejang.
- Tidak bisa makan dan minum.
- Mata cekung.
- Kencing kurang.
- Terjadi penurunan kesadaran.
Alat yang perlu dipersiapkan di rumah:
- Termometer (pengukur suhu)
- Pulse oxymeter (pengukur saturasi oksigen).
Penggunaan masker:
- Anak usia di atas 2 tahun atau yang sudah dapat menggunakan dan melepaskan masker.
- Masker harus terpasang baik.
- Berikan “istirahat masker” jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak 2 meter dari pengasuh.
- Masker tidak perlu digunakan saat tidur
- Pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan.
Ditulis oleh:
dr. I.R. Laurentz, Sp.A
Dokter Spesialis Anak
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)
Lihat jadwal praktik di sini
tags :
Spesialis Anak Spesialis Pediatri Pcrr Center