Bagaimana Deteksi Kanker Payudara?

...

Informasi tentang penyakit kanker payudara bisa diperoleh di mana saja. Di era teknologi seperti sekarang, kebanyakan orang mencari informasi kanker payudara di mesin pencari Google. Informasinya bisa salah, bisa juga benar. Tergantung media yang dipilih dan dibaca.

Sebagai upaya mengedukasi masyarakat tentang kanker payudara, kami berinisiatif menjawab sejumlah pertanyaan yang sering muncul di mesin pencari Google.

Pertanyaan dijawab oleh dr. Bayu Brahma, Sp.B (K) Onk, Dokter Spesialis Bedah - Konsultasi Onkologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS). Berikut petikan pertanyaan dan jawabannya.


Apakah kanker payudara bisa disembuhkan tanpa kemoterapi?

Kemoterapi merupakan bagian dari terapi sistemik penanganan kanker payudara. Nah, terapi sistemik ini banyak jenisnya, tidak hanya kemoterapi saja, tapi ada juga yang sekarang ini dikenal dengan terapi target.

Apa itu terapi target?

Pemberian terapi yang dikhususkan hanya untuk mematikan sel kanker tersebut. Sedangkan kemoterapi, selain mematikan sel kanker, juga mempunyai efek terhadap sel-sel yang normal.

Perkembangan terapi sistemik ini nantinya diharapkan bisa hanya mematikan atau tertuju kepada sel kanker saja, sehingga efek samping yang ditimbulkan akan lebih minimalis.

Tetapi, pemberian terapi target ini memang tidak bisa pada semua kasus, itu harus diseleksi dulu kasusnya.


Berapa lama kanker payudara menyebar?

Penyebaran pada kanker payudara harus dilihat pada sub tipenya. Kanker payudara itu ada beberapa jenis. Ada tiga jenis yang paling gampang diingat: kanker payudara tipe hormonal, kanker payudara tipe HER2, dan ada yang disebut sebagai tipe triple negatif.

Nah, dari ketiga jenis ini, kecepatan pertumbuhannya berbeda-beda. Ada satu penelitian yang menilai pertumbuhan kanker payudara dalam waktu 3 bulan, dan kanker itu tumbuh bermultiplikasi, seperti 1 sel menjadi 2 sel, 2 sel menjadi 4 sel, dan seterusnya atau yang kita sebut sebagai doubling time.

Doubling time ini semakin tinggi pada tipe yang triple negative. Jadi pada kurun waktu kurang dari 3 bulan,  maka kecepatan pertumbuhan sel kanker payudara yang triple negative ini lebih tinggi  dibandingkan jenis yang lain, khususnya pada tipe hormonal.

Jadi memang kecepatan penyebaran kanker ini berbeda-beda tergantung dari sub tipenya tadi.


Kanker Payudara dapat menyerang di usia berapa?

Pada umumnya, kalau di dunia, di negara maju contohnya atau di negara barat, banyak sekali kanker payudara ditemukan pada usia yang lebih tua, sekitar 50 tahun ke atas atau pada usia menopause.

Tetapi berbeda di daerah Asia, khususnya  Asia Tenggara. Contoh, seperti di Indonesia.

(Di Indonesia) banyak kanker payudara ditemukan pada usia yang lebih muda. Rata-rata kanker payudara di Indonesia muncul sekitar usia 48-50 tahun.

Tapi perlu diingat, bahwa sekitar 10% kanker payudara bisa ditemukan pada usia yang sangat muda, batasannya itu 40 tahun.

Jadi, sekitar 10% kanker payudara, ini hasil penelitian juga di Indonesia, itu bisa ditemukan di usia 40 tahun atau yang kita sebut sebagai young breast cancer.

Sifat dari kanker payudara yang ditemukan di usia muda relatif lebih cepat pertumbuhannya.

Kembali ke konsep awal, bahwa setiap ada benjolan di usia berapapun sebaiknya segera lakukan pengecekkan untuk kita bisa memastikan ini berbahaya atau tidak


Bagaimana deteksi kanker payudara?

Deteksi kanker payudara meliputi dua hal. Yang paling penting adalah pemeriksaan fisik, pemeriksaan secara klinis. Hal ini dapat dilakukan oleh kita sendiri atau pun pemeriksaan reguler ke dokter.

Untuk masyarakat umum, apa yang bisa dikerjakan? Yaitu dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI, biasanya dilakukan pada hari ke 7 sampai dengan 10, dari hari pertama menstruasi.

Yang kedua bisa melakukan pengecekan kembali ke dokter secara berkala, misalnya sekitar usia di bawah 40 tahun, sekitar 3 tahun sekali.

Kalau setelah 40 tahun ke atas bisa lakukan pemeriksaan secara rutin setiap tahun ke dokter.

Nah, yang paling penting juga adalah bantuan dari pemeriksaan radiologi. Sekarang, yang paling banyak digunakan dengan mamografi dan USG.

Mamografi ini memang sangat baik untuk mendeteksi atau men-screening kanker payudara, cuma dia punya keterbatasan, terutama pada usia muda.

Sensitivitas mamografi agak sedikit berkurang jika dilakukan pada payudara usia muda dibandingkan jika dilakukan pemeriksaan pada usia yang lebih tua, misalnya usia 50 tahun ke atas.

Sehingga pada kelompok pasien usia muda diperlukan pemeriksaan radiologi tambahan untuk menunjang keakuratan dari mamografi atau USG.

Sekarang ini sudah ada pemeriksaan yang simple dan nyaman bagi pasien yang disebut sebagai Automated Breast Ultrasound (ABUS), yaitu hampir mirip seperti pemeriksaan USG, tapi dilakukan dengan mesin yang bekerja mendeteksi secara otomatis di area payudara, sehingga hasilnya diharapkan lebih akurat.

Jadi ABUS bisa membantu ketajaman dari diagnostik mamografi dan USG konvensional ini.


Informasi dan pendaftaran pasien onkologi (kanker) di Pusat Layanan Unggulan Onkologi Mayapada Hospital, silakan hubungi hotline 150770


Narasumber:

dr. Bayu Brahma, Sp.B (K) Onk
Dokter Spesialis Bedah - Konsultasi Onkologi
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)

Jadwal praktik, lihat di sini

tags :

Oncology Center Spesialis Kanker Kanker Payudara