Disfungsi Ereksi Akibat Diabetes, Bagaimana Terapinya?
Pria penderita diabetes lebih mudah terkena disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi adalah Ketidakmampuan untuk membangkitkan dan atau mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual.
Meskipun termasuk gangguan seksual paling umum pada pria, tetapi penyakit ini masih sangat tabu untuk dibicarakan dan masih banyak juga orang menganggap remeh. Disfungsi ereksi jika terlambat penanganan dan terlambat menyadari gejala awalnya akan dapat berdampak buruk untuk aktivitas seksual.
Disfungsi ereksi dapat terjadi karena masalah pada setiap tahap proses ereksi. Ereksi adalah hasil dari peningkatan aliran darah ke penis Anda, pikiran seksual atau kontak langsung dengan penis biasanya merangsang aliran darah ini.
Menemukan penyebab disfungsi ereksi Anda seperti penyakit diabetes akan membantu mengatasi masalah dan membantu kesehatan Anda secara keseluruhan. Sebagai aturan, apa yang baik untuk kesehatan jantung Anda baik untuk kesehatan seks Anda.
Baca juga: Terapi Akupunktur, Alternatif Menurunkan Berat Badan karena Obesitas
Apa saja gejala disfungsi ereksi?
- Kesulitan mendapatkan ereksi.
- Kesulitan mempertahankan ereksi.
- Berkurangnya hasrat seksual.
Apa saja faktor risiko disfungsi ereksi?
- Memiliki tekanan darah tinggi.
- Memiliki penyakit jantung.
- Berusia di atas 50 tahun.
- Memiliki kolesterol tinggi.
- Aktif merokok.
- Menggunakan obat-obatan.
- Terlalu banyak konsumsi alkohol.
- Obesitas.
- Kurang olahraga.
Ilustrasi derajat ereksi
Terdapat beberapa ilustrasi yang menggambarkan derajat dari disfungsi ereksi:
- Tahu. Penis besar tapi tidak keras.
- Pisang kupas. Penis keras, tapi tidak cukup keras untuk penetrasi.
- Pisang. Penis cukup keras untuk penetrasi, namun tidak benar-benar keras.
- Timun. Penis keras dan kaku.
Penanganan disfungsi ereksi dengan Terapi ESWT
Pria diabetes yang menderita disfungsi ereksi lebih susah diobati dan perlu terapi lebih lanjut seperti Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT).
Keunggulan terapi ESWT
- Tidak disuntik.
- Tidak ada pembedahan.
- Tidak ada luka operasi.
- Tidak perlu anastesi.
- Prosedur tidak lama.
- Tahan lama.
“Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter bila kamu mengalami disfungsi ereksi untuk mendapat penanganan yang tepat,” kata dr. Akbari Wahyudi Kusumah, Sp.U, Dokter Spesialis Urologi (Saluran Kemih) dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).
Info lebih lengkap mengenai terapi ESWT hubungi hotline 150770
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Prostat dan Jenis Pemeriksaannya
Narasumber:
dr. Akbari Wahyudi Kusumah, Sp.U
Dokter Spesialis Urologi (Saluran Kemih)
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).
Lihat jadwal praktik di sini
tags :
Tahir Uro-Nephrology Center Spesialis Urologi Disfungsi Ereksi