Faktor Penting Mencegah Cedera Saat Berolahraga
Olahraga punya peran penting dalam menjaga kebugaran tubuh. Sejumlah pakar kesehatan merekomendasikan untuk berolahraga 150 menit dalam seminggu atau 30 menit setiap hari atau minimal 3 - 5 hari dalam seminggu.
Meski sejumlah olahraga mudah dilakukan, tetap dibutuhkan pemahaman tentang bagaimana olahraga yang benar, agar terhindar dari risiko cedera.
Menurut dr. Sapto Adji Hardjosworo, Sp.OT (K), Dokter Spesialis Ortopaedi - Konsultan Sport Injury dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), salah satu faktor penting sebelum memulai olahraga inti adalah melakukan pemanasan.
“Lalu, ketahui kapasitas diri sendiri. Banyak orang mengalami cedera itu karena aturan mainnya tidak diikuti. Mereka akhirnya memaksakan diri melampaui kemampuannya. Misalnya, lari hanya kuat lima kilometer, tapi dipaksakan lebih dari itu," ujar dr. Sapto Adji Hardjosworo, Sp.OT (K).
Baca juga: Agar olahraga aman, ingat ini!
Untuk meminimalisir terjadinya cedera olahraga, seseorang perlu melakukan olahraga penunjang, yang tujuannya untuk memperkuat tubuh. Misalnya latihan beban untuk melatih otot-otot yang digunakan saat berolahraga.
Selain itu, perhatikan peralatan yang digunakan ketika berolahraga. “Pengguna harus memiliki peralatan yang cocok dengan jenis olahraganya. Jika peralatannya tidak cocok untuk menunjang kegiatan olahraga, jelas akan memperbesar risiko cedera," kata dr. Sapto Adji Hardjosworo, Sp.OT (K), yang pasiennya banyak dari kalangan atlet.
Kemudian, ia juga menyarankan agar tidak memaksakan diri dalam berolahraga, terutama saat sedang dalam pemulihan. Sebaiknya, pemulihan tersebut dituntaskan terlebih dahulu. Dengan demikian, cedera bisa dihindari dan aktivitas olahraga bisa dilakukan secara maksimal.
Jenis cedera dan penanganan cedera
Cedera olahraga terdapat dua jenis, yakni cedera ringan dan berat. Untuk mengenali keduanya. seseorang harus terlebih dahulu mengenali keluhan yang dirasakan.
"Cedera itu bisa mengenai jaringan keras seperti tulang atau lunak seperti otot. Cedera ringan itu otot rasanya seperti ditarik,” kata dr. Sapto Adji Hardjosworo, Sp.OT (K). “Kalau berat itu biasanya sampai sobek. Sama seperti dengan urat, kalau ringan seperti ditarik juga. Nah, kalau sampai putus, itu sudah termasuk cedera berat," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Gejala cedera robek meniskus dan penanganannya
Dalam dunia medis, penanganan cedera ringan bisa menggunakan metode RICE atau Rest, Ice, Compression, dan Elevation.
Bila gejala cedera ringan sudah dirasakan, sebaiknya langsung istirahatkan tubuh. Segera lakukan tindakan selanjutnya untuk mencegah yang lebih parah.
"Kompres dua jam sekali dengan sesuatu yang dingin seperti es, namun jangan pakai balsem atau sejenisnya yang justru malah membuat panas,” kata dr. Sapto Adji Hardjosworo, Sp.OT (K) menyarankan.
Lebih lanjut ia menambahkan, “Jika keseleo pada kaki, letakkan tungkai kaki di atas bantal atau lebih tinggi dari posisi jantung. Fungsinya untuk membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan.”
Penanganan cedera berat
Sementara untuk kasus cedera berat, penanganannya harus ditangani tenaga profesional. Perlu dilakukan pemeriksaan yang komprehensif agar pasien mendapat penanganan yang tepat, apakah harus melalui tindakan operasi atau non operasi.
Mayapada Hospital mempunyai pusat pelayanan kesehatan terkait olahraga dengan nama Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC). Ini adalah layanan kesehatan komprehensif dan terintegrasi terkait olahraga dan kebugaran, mulai dari program preventif, screening, performa olahraga, penanganan cedera dan program pemulihan pasca cedera dan pasca operasi.
SITPEC didukung kolaborasi tim dokter multi spesialisasi dan fisioterapis olahraga yang profesional dan berpengalaman untuk memberikan program latihan dan penanganan cedera sesuai dengan kebutuhan Anda.
“Kami juga membantu pasien untuk membuat program kebugaran. Ini juga yang kami tawarkan ke banyak perusahaan untuk membantu kondisi karyawannya tetap sehat dan bugar. Nantinya, kami akan melakukan tes terhadap level kebugarannya, lalu membuatkan program kesehatannya juga,” jelas dr. Sapto Adji Hardjosworo, Sp.OT (K).
Informasi lebih lanjut seputar layanan Sports Injury Treatment and Performance Center, hubungi Hotline 150770.
Narasumber:
dr. Sapto Adji Hardjosworo, Sp.OT (K)
Dokter Spesialis Ortopaedi
Konsultan Sport Injury
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)
Lihat jadwal praktik di sini
tags :
Sports Injury Performance & Treatment Center Spesialis Kedokteran Olahraga Cedera Olahraga