10 Cedera Olahraga Tersering
Satu dari sekian saran ahli kesehatan untuk menjalani pola hidup sehat adalah dengan rutin berolahraga. Namun, aktivitas bergerak ini bukan tanpa risiko. Terkadang, kecelakaan saat berolahraga kerap terjadi. Berikut 10 cedera tersering ketika kita berolahraga:
- Keseleo atau pergelangan kaki terkilir (Ankle sprain)
Cedera pada ligamen, jaringan yang menghubungkan dua atau lebih tulang pada sendi.
- Cedera tulang kering (Shin splints)
Nyeri yang terjadi pada sepanjang tulang kering di lutut akibat tekanan berulang ketika berolahraga.
- Ketegangan hamstring (Hamstring strain)
Cedera yang terjadi saat hamstring (3 otot di bagian belakang) meregang secara berlebihan.
- Cedera lutut
Cedera lutut bisa terjadi pada salah satu struktur penyusun lutut, yaitu ligamen, tulang rawan, atau tulang keras.
- Cedera otot paha dalam (Groin Pull)
Kondisi nyeri pada otot paha akibat banyaknya tekanan atau adanya benturan keras yang dialami. Apabila otot di area ini tegang, mereka dapat robek atau meregang secara berlebihan.
- Cedera tendon achilles
Gangguan di jaringan yang menghubungkan tulang dan otot (tendon) bagian bawah kaki. Cedera ini dapat membuat Anda kesulitan berjalan.
- Cedera siku (Tennis elbow)
Nyeri dan peradangan pada sendi di sisi luar siku. Kondisi ini terjadi akibat tekanan yang berlebihan pada otot dan jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang (tendon) di lengan bawah sekitar siku.
- Cedera bahu (Rotator cuff Injury)
Kondisi sakit pada bahu yang bisa disebabkan karena aktivitas berat seperti berolahraga, terkilir atau keseleo, dan juga dislokasi (Ketika tulang terlepas keluar dari tempat sendinya).
- Cedera punggung bawah
Rasa nyeri yang muncul di bagian pinggang atau punggung bawah. Nyeri ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti saraf terjepit, tendon atau otot sobek.
- Gegar otak
Tipe cedera otak paling ringan dibandingkan tipe cedera otak lainnya, yang dapat terjadi akibat benturan keras pada kepala.
Penanganan cedera ringan
Yang harus segera Anda lakukan saat menderita cedera ringan adalah menerapkan istilah RICE.
- Rest: Hentikan olahraga atau aktivitas fisik apapun. Jangan terlalu membebani anggota tubuh yang sakit.
- Ice: Oleskan es pada bagian tubuh yang cedera selama 20 menit setiap 2 hingga 3 jam.
- Compression: Kompresi untuk membantu mengurangi pembengkakan menggunakan elastic verban. Longgarkan verban jika area mati rasa atau jika rasa sakit meningkat.
- Elevation: Posisikan lebih tinggi bagian yang nyeri.
Kapan harus ke rumah sakit?
Jika Anda menduga cedera yang dialami parah, buatlah janji dengan dokter atau pergi ke unit gawat darurat di rumah sakit untuk memperoleh perawatan tenaga medis.
Gejala atau tanda cedera parah yang memerlukan perawatan:
- Bengkak dan nyeri hebat.
- Kelainan bentuk yang terlihat, seperti benjolan besar atau anggota tubuh yang bengkok dengan sudut yang aneh.
- Timbul suara letupan (popping) atau berderak (crunching) apabila area yang cedera digerakkan.
- Area yang cedera tidak mampu menopang beban badan.
- Sendi tidak stabil.
- Kesulitan bernapas.
- Pusing.
- Demam.
Mayapada Hospital memiliki layanan kesehatan Orthopedic Center yang komprehensif, meliputi:
- Orthopedic Trauma
- Spine Orthopedic Surgery
- Hand & Wrist Surgery
- Upper Limb Surgery
- Hip & Knee Surgery
- Foot & Ankle Surgery
- Sport Medicine & Arthroscopy
- Pediatric Orthopedic
- Oncology Musculoskeletal Surgery
Informasi dan pendaftaran:
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)
Telp 021-2921 7777 | WhatsApp 0815-7511-1999
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)
Telp 021-5578 1888 | WhatsApp 0821-1412-3910
Mayapada Hospital Bogor (BMC)
Telp 0251-8307 900 | WhatsApp 0811- 101-5354
Mayapada Hospital Kuningan (MKHN)
Telp 021-5091 2929 | WhatsApp 0821-1230-2521
tags :
Sports Injury Performance & Treatment Center Spesialis Kedokteran Olahraga