Ini Waktu Terbaik dan Tips Olahraga yang Aman Saat Berpuasa

...

Menjaga kebugaran tubuh selama bulan puasa penting agar tetap bertenaga menjalani aktivitas harian. Namun, kapan waktu terbaik untuk berolahraga saat berpuasa? Dan bagaimana cara melakukannya agar tetap aman? Berikut penjelasan dari dokter spesialis serta tips yang bisa Anda terapkan.

 

Kapan Waktu Terbaik untuk Berolahraga Saat Puasa?

Menurut dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, waktu terbaik untuk berolahraga selama puasa adalah setelah berbuka puasa.

“Ini merupakan pilihan terbaik menurut penelitian karena tubuh sudah mendapatkan energi dari makanan. Namun, kekurangannya adalah jarak waktunya sangat dekat dengan waktu tidur, sehingga dapat meningkatkan risiko gangguan tidur di malam hari,” jelas dr. Taufan.

Karena selama bulan puasa jadwal tidur cenderung berkurang, disarankan untuk memberikan jeda sekitar 1–2 jam antara waktu olahraga dan tidur malam. Hal ini agar tubuh memiliki waktu menurunkan suhu tubuh dan menormalkan detak jantung sebelum beristirahat.

Jika ingin berolahraga setelah berbuka, sebaiknya konsumsi makanan ringan terlebih dahulu, seperti buah potong, biskuit, atau kurma, agar tubuh mendapat energi tanpa membebani pencernaan.

“Saat berolahraga, Anda dapat mengonsumsi camilan seperti protein bar atau minuman elektrolit untuk menjaga stamina. Lalu, konsumsi makanan besar yang seimbang setelah selesai berolahraga agar pemulihan tubuh optimal,” tambah dr. Taufan.

Baca juga: Siapkan Anak Berpuasa Nyaman dengan Langkah yang Tepat

 

Jenis Olahraga yang Disarankan Selama Puasa

Agar tetap bugar saat berpuasa, olahraga yang dilakukan harus mencakup beberapa unsur penting, seperti:

  • Latihan kardio, seperti jalan kaki atau jogging ringan.

  • Latihan kekuatan, dengan beban yang lebih ringan dari biasanya.

  • Latihan kelenturan, seperti yoga atau peregangan untuk menjaga fleksibilitas tubuh.

Intensitas olahraga juga perlu disesuaikan, terutama pada minggu pertama puasa. Pada minggu ketiga dan keempat, intensitas dapat ditingkatkan secara bertahap hingga kembali seperti sebelum puasa.

“Mengingat adanya perubahan pola makan, pola tidur, serta waktu aktivitas selama puasa, olahraga sebaiknya tidak ditargetkan untuk meningkatkan performa, melainkan lebih fokus pada pemeliharaan kebugaran tubuh dan menjaga berat badan agar tidak naik,” tegas dr. Taufan.

 

Dukungan dari Ahli untuk Olahraga yang Aman

Untuk memastikan kondisi tubuh tetap prima selama berpuasa, konsultasi dengan dokter spesialis dan ahli gizi dapat membantu menentukan pola latihan yang tepat. Salah satunya melalui layanan Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital.

SITPEC menyediakan program lengkap mulai dari pencegahan cedera olahraga, skrining sebelum olahraga, hingga peningkatan performa olahraga. Layanan ini didukung oleh tim dokter multidisiplin dan fisioterapis profesional, serta fasilitas modern seperti gym, VO2 Max, dan Body Composition Analysis untuk memastikan olahraga tetap aman dan efektif selama bulan puasa.

 

Akses Layanan Kesehatan Lebih Mudah dengan MyCare

Mayapada Hospital menyediakan aplikasi MyCare yang memudahkan pasien dalam mengatur jadwal pemeriksaan, berkonsultasi dengan dokter, hingga mengakses layanan gawat darurat.

Aplikasi ini juga memiliki Health Articles & Tips, berisi informasi dan tips kesehatan seputar olahraga dan kebugaran selama puasa. Selain itu, fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit dan Health Access membantu memantau aktivitas olahraga seperti jumlah langkah harian, kalori terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI).

#JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin bagi pengguna baru yang dapat digunakan untuk potongan harga berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Selanjutnya: Anak Akan Betah Berpuasa dengan Cara Ini!

tags :

Sports Injury Treatment & Performance Center Sitpec Olahraga Puasa Ramadan