Anak Akan Betah Berpuasa dengan Cara Ini!

...

Kapan Anak Bisa Mulai Belajar Puasa?
Ramadan sudah tiba! Ini adalah momen yang tepat untuk mengenalkan anak-anak pada puasa. Sebagian orang tua mungkin bertanya, "Apakah anak sudah boleh ikut berpuasa?" 

Usia 6–7 tahun adalah waktu yang ideal untuk mengenalkan puasa secara bertahap.

Pada usia ini, anak sudah mulai memahami konsep puasa, belajar disiplin dengan bangun sahur, serta mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berpuasa.

Selain itu, anak-anak di usia ini sudah mulai bersosialisasi, sehingga mereka dapat memahami bahwa puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih pengendalian diri serta meningkatkan empati terhadap sesama.

Bahkan, anak di bawah 6 tahun juga bisa mulai belajar puasa dengan cara yang lebih ringan, seperti berpuasa setengah hari terlebih dahulu.

Namun, jika ingin membiasakan anak berpuasa penuh, pastikan mereka dalam kondisi sehat dan memiliki asupan gizi yang cukup.
 

Nutrisi yang Tepat untuk Anak Saat Berpuasa

Agar tetap bertenaga sepanjang hari, anak wajib mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Menurut dr. Felliyani, Sp.A., Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Bogor, pola makan yang disarankan adalah:

  • Karbohidrat: 55–60% dari total kalori (contoh: nasi, roti gandum, ubi).
  • Protein & lemak: 40–45% dari total kalori (contoh: daging, ikan, kacang-kacangan).
  • Serat: Setengah gram per kilogram berat badan anak per hari (contoh: sayur dan buah).

"Saat sahur, berikan makanan yang lambat dicerna seperti roti gandum atau kacang hijau agar energi bertahan lama. Tambahkan segelas susu atau yoghurt sebelum imsak. Untuk berbuka, bisa diberikan makanan yang menaikkan glukosa darah dengan cepat seperti kurma atau nasi," jelas dr. Felliyani.

Dokter Felliyani juga mengingatkan orang tua untuk memperhatikan kebutuhan serat harian anak sekitar 12 gram per hari, sehingga orang tua perlu memastikan ketersediaan sayur dan buah dalam menu sahur dan berbuka.

Air putih juga penting, anak memerlukan sekitar 1.200–1.300 ml air atau setara 5 gelas per hari untuk menghindari dehidrasi.

Baca juga: Lemot saat Puasa? Atasi dengan 6 Cara Ini!

 

Tips agar Anak Kuat Berpuasa Seharian

Setiap anak memiliki karakter yang berbeda, sehingga tantangan dalam mengajarkan puasa juga berbeda.
Menurut dr. Muhammad Vinci Ghazali, Sp.A., M.M., M.B.A.,  Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Kuningan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Ajarkan bertahap: Mulai dari 6–8 jam (sahur hingga Dzuhur), kemudian 8–10 jam (sahur hingga Ashar), hingga akhirnya penuh sampai Maghrib.
  • Jaga pola makan: Pastikan sahur dan berbuka mengandung gizi seimbang dan cukup cairan.
  • Tidur yang cukup: Anak memerlukan 8–10 jam tidur per hari agar tidak mudah lelah.
  • Tetap aktif: Ajak anak melakukan aktivitas fisik ringan agar tetap semangat berpuasa.
  • Berikan motivasi: Yakinkan anak bahwa mereka mampu menyelesaikan puasanya dengan baik.

Namun, jika anak menunjukkan tanda-tanda gula darah rendah (hipoglikemia) atau dehidrasi, jangan dipaksakan.
 

Waspada! Kenali Tanda-Tanda Bahaya Saat Anak Berpuasa
Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui tanda-tanda yang mengharuskan anak berhenti berpuasa:

1) Gejala hipoglikemia:
✅ Penglihatan kabur
✅ Nyeri kepala dan tubuh lemas
✅ Gemetar dan keringat dingin
✅ Pucat

2) Gejala dehidrasi:
✅ Lemas dan tidak buang air kecil selama 6 jam
✅ Mata cekung dan bibir kering
✅ Demam ringan (sufebris)

Jika anak Anda mengalami tanda-tanda di atas, tetap tenang untuk mengambil langkah selanjutnya.

Anda dapat menghubungi hotline Mayapada Hospital 150770 untuk konsultasi awal dan Anda bisa membawanya ke Mayapada Hospital dengan segera untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.

Untuk menangani berbagai kasus kesehatan pada anak, Mayapada Hospital memiliki layanan Pediatric Center yang menyediakan layanan kesehatan anak secara menyeluruh, mulai dari skrining, diagnosis, tindakan medis, hingga rehabilitasi.

Layanan ini didukung oleh tim dokter spesialis dan subspesialis anak yang berpengalaman, termasuk kesehatan umum anak, tindakan pembedahan anak, kesehatan jantung anak, tumbuh kembang anak, dan layanan neonatologi, serta dapat menangani penyakit tropis dan infeksi pada anak, gangguan endokrin seperti obesitas, diabetes, dan tiroid, hingga masalah alergi dan gangguan imun pada anak.

Permudah Puasa & Penerapan Gaya Hidup Sehat Anak dengan Aplikasi MyCare

Konsultasi dengan dokter Pediatric Center Mayapada Hospital dapat dengan mudah dilakukan melalui aplikasi MyCare. Aplikasi ini memiliki fitur Health Articles & Tips yang memberikan banyak informasi dan tips terkait kesehatan anak.

MyCare juga dilengkapi dengan fitur Personal Health untuk membantu Anda menerapkan gaya hidup sehat selama berpuasa, karena fitur ini dapat terkoneksi dengan Google Health dan Health Access untuk dapat  memantau detak jantung, langkah kaki, jumlah kalori terbakar, hingga Body Mass Index (BMI).

#JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store dan nikmati reward poin untuk potongan harga berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Selanjutnya: Dua Tahun Hadir, Mayapada Hospital Bandung Terus Berikan Layanan Kesehatan Terpadu dan Kontribusi Positif untuk Jawa Barat

tags :

Spesialis Anak Ramadan Puasa Pediatric Center