Kebiasaan Mager dan Bahaya Sedentary Lifestyle bagi Kesehatan Jantung

Pernahkah kamu mendengar istilah sedentary lifestyle?
Istilah ini mengacu pada kebiasaan hidup yang ditandai oleh kurangnya aktivitas fisik, seperti duduk atau berbaring selama berjam-jam setiap hari.
Secara tak sadar, kebiasaan ini mampu membawa dampak risiko kesehatan jantung dan menurunkan kualitas hidup.
Lantas, ini saatnya bagi kaum ‘mager’ dan kaum ‘rebahan’ untuk mengubah pola hidup sedentary lifestyle menjadi lebih sehat, guna menghindari risiko kesehatan jantung.
Menyadari fenomena tersebut, Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Tangerang, yakni dr. Aron Husink, Sp.JP(K), FIHA, mengungkapkan,
“Sedentary lifestyle semakin tak terhindarkan akibat kemudahan yang ditawarkan oleh kecanggihan teknologi, ditambah dengan pola makan yang serba tinggi lemak dan gula. Hal ini memicu timbulnya obesitas, hipertensi, dan diabetes yang berpotensi mengakibatkan peradangan dalam tubuh dan merusak pembuluh darah.”
“Pola makan tak sehat serta kurangnya aktivitas fisik ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat yang kemudian menumpuk pada dinding pembuluh darah yang rusak. Akumulasi ini membentuk plak (aterosklerosis) yang menyempitkan pembuluh darah, dan pada akhirnya menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai Penyakit Jantung Koroner (PJK),” lanjut Dokter Aron.
Dikatakan oleh dr. Vireza Pratama, Sp,Jp, Subsp.IKKv(K), FIHA, FAsCC, FSCAI, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Mayapada Hospital Jakarta Selatan,
“PJK akan meningkatkan risiko serangan jantung atau sindroma koroner akut, apabila tidak dikontrol dengan baik karena permukaan plak yang tidak stabil dapat menimbulkan bekuan darah di dalam pembuluh darah hingga menutup total pembuluh darah dengan cepat.”
Serangan jantung sendiri terjadi ketika aliran pembuluh darah arteri koroner mengalami penyumbatan sehingga aliran darah yang membawa oksigen serta zat-zat makanan ke otot jantung terganggu.
Tanpa adanya aliran darah, maka otot jantung menjadi tidak berfungsi dan menyebabkan kerusakan otot jantung
Serangan jantung ditandai dengan gejala yang bervariasi, namun yang paling umum adalah nyeri dada dengan sensasi seperti ditekan, yang menjalar ke lengan, bahu, leher, rahang, atau punggung.
Nyeri dada ini dapat berlangsung lebih dari 20 menit dan semakin sakit. Gejala lainnya dapat berupa sesak napas, keringat dingin, mual, muntah, dan pusing.
“Ketika gejala nyeri dada dan sesak napas terjadi, segera duduk tegak, longgarkan pakaian, dan hubungi ambulans atau segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan yang tepat dan cepat,” imbau dr. Vireza.
Apabila serangan jantung terjadi, pastikan Anda pergi ke rumah sakit dengan layanan kegawatdaruratan jantung yang siaga 24 jam seperti layanan Cardiac Emergency Mayapada Hospital.
Layanan ini dapat diakses dengan menghubungi kontak emergency 150990 atau melalui fitur emergency call button pada aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.
Cardiac Emergency Mayapada Hospital dilengkapi dengan fasilitas laboratorium kateterisasi atau Cath Lab untuk melakukan tindakan penanganan serangan jantung yakni Primary Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yang dilakukan pada periode kritis (golden period), yakni 90 menit pertama setelah terjadi serangan, untuk membuka sumbatan pembuluh darah koroner, mencegah kematian otot jantung, dan meningkatkan peluang pemulihan.
Diungkap oleh dr. Samuel Sudanawidjaja, Sp.JP, FIHA, FSCAI, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Mayapada Hospital Surabaya,
“Pada prinsipnya, penanganan secepat mungkin memberikan manfaat paling besar dan meningkatkan survival rate yang lebih baik, karena time is muscle. Semakin lama ditunda, semakin banyak jaringan jantung yang rusak.”
Tindakan ini dijelaskan langsung oleh dr. Samuel,
“Primary PCI adalah prosedur minimal invasif (minim sayatan) dengan memasukkan kateter melalui lengan ke pembuluh darah koroner. Setelah kateter masuk, dilakukan pengembangan menggunakan balon pada daerah yang menyempit, lalu stent dipasang untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka.”
Layanan Cardiac Emergency Mayapada Hospital merupakan bagian dari layanan unggulan Cardiovascular Center Mayapada Hospital yang diketahui telah berhasil mengatasi berbagai masalah jantung kompleks dengan tindakan advanced seperti penggantian katup jantung (mitral dan aorta), penanganan pembesaran pembuluh darah utama (aneurisma aorta) dengan teknik minimal invasif bernama TEVAR, penanganan kelainan akar aorta dan kondisi keluarnya aorta dan katup aorta dari jantung dengan Bentall Procedure, sampai dengan bedah jantung untuk menangani penyakit jantung bawaan pada anak-anak seperti Tetralogi of Fallot, ASD dan VSD.
Untuk mendapat penanganan jantung yang tepat, Anda dapat berkonsultasi dengan tim dokter Cardiovascular Center Mayapada Hospital dengan mengetahui jadwal praktik tim dokter melalui aplikasi MyCare sekaligus membuat jadwal konsultasi via MyCare.
Anda juga dapat booking layanan skrining jantung secara rutin di MyCare untuk memastikan kondisi kesehatan jantung Anda.
Aplikasi MyCare memungkinkan pasien untuk mendapatkan nomor antrean lebih awal dan kemudahan transaksi layanan melalui berbagai metode pembayaran.
Untuk mengubah gaya hidup sedentary yang buruk, Anda dapat melakukan aktivitas kebugaran yang dapat dipantau melalui fitur Personal Health di MyCare yang terkoneksi dengan Google Fit atau Health Access.
Fitur itu membantu Anda menghitung detak jantung, jumlah kalori terbakar, jumlah langkah kaki, serta Body Mass Index (BMI).
Berbagai informasi kesehatan dan promo layanan dari Mayapada Hospital juga dapat Anda temui dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare.
#JadiMudah unduh MyCare di Google Play Store dan App Store, karena akan ada reward point saat pertama kali registrasi di MyCare yang dapat digunakan sebagai potongan harga layanan di Mayapada Hospital.
Selanjutnya: Keren! Rumah Sakit Berkelas di Jawa Barat Ini Miliki Layanan Code Stroke yang Unggul
tags :
Sedentary Lifestyle Cardiovascular Center Cardiac Emergency