Penyintas Stroke Tidak Perlu Khawatir Berpuasa
Pasien stroke tak perlu khawatir untuk berpuasa di bulan Ramadan. Ibadah puasa tetap dapat dilakukan, dengan catatan kondisi pasien stabil dan gula darah terkontrol.
Puasa di bulan suci ini bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat kesehatan, termasuk bagi penyintas stroke.
Namun, kewaspadaan tetaplah penting. Penurunan asupan makanan selama puasa dapat meningkatkan risiko hipoglikemia atau gula darah turun pada pasien stroke.
Tips puasa pada pasien stroke
Berikut strategi jitu untuk menjalani puasa yang aman dan bermanfaat:
-
Konsultasi dengan dokter
Langkah pertama dan terpenting adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menilai kondisi kesehatan, menyesuaikan dosis obat, dan memberikan strategi terbaik untuk menjalani puasa. -
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
Perhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka. Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk memperkuat tubuh. Batasi gula, garam, dan lemak jenuh, serta perbanyak sayur dan buah. -
Menjaga hidrasi
Kekurangan cairan dapat membahayakan kesehatan. Pastikan minum air putih dalam jumlah cukup untuk menghindari dehidrasi. -
Istirahat teratur
Tidur yang cukup sangat penting untuk pemulihan tubuh. Istirahat di siang hari dapat membantu mengganti waktu tidur malam yang berkurang karena aktivitas sahur. -
Menyingkirkan rokok dan alkohol
Hindari rokok dan alkohol karena dapat memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko komplikasi. -
Tetap bergerak, meski ringan
Aktivitas fisik ringan, seperti jalan kaki, membantu menjaga kebugaran dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Manfaat puasa pada pasien stroke
Puasa tidak hanya melatih kedisiplinan dalam menahan lapar dan haus, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan, seperti:
-
Menurunkan kadar gula darah dan lemak: Puasa membantu tubuh mengendalikan kadar gula darah dan lemak yang merupakan faktor risiko stroke.
-
Meningkatkan metabolisme tubuh: Puasa memberikan waktu bagi organ tubuh untuk berbenah diri dan bekerja lebih optimal.
-
Menangkal penyakit pemicu stroke: Puasa membantu mengatasi obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, yang merupakan faktor risiko utama stroke
"Penderita stroke boleh melakukan ibadah puasa, namun tetap harus memperhatikan kondisi tubuhnya dan tidak perlu memaksakan diri bila tidak kuat menjalaninya," ujar dr. Tri Wahyudi, Sp.N, FINS, FINA, Dokter Spesialis Neurologi (Saraf & Otak) - Intervensi dari Mayapada Hospital Tangerang (MHTG).
Jadikan Ramadan tahun ini sebagai momen kemenangan ganda, menaklukkan nafsu dan memperkuat kesehatan. Persiapkan diri dengan baik dan sambut bulan penuh berkah ini dengan penuh semangat.
Info lebih lanjut untuk konsultasi ke dokter spesialis kami, hubungi Call Center 150770.
Direview oleh:
dr. Tri Wahyudi, Sp.N, FINS, FINA
Dokter Spesialis Neurologi (Saraf & Otak) - Intervensi
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)
Lihat jadwal praktik di sini
tags :
Tahir Neuroscience Center Spesialis Saraf Dan Otak Stroke