Terlalu Manis Bisa Bahaya: Begini Proses Gula dalam Tubuh dan Risikonya pada Diabetes
.jpg)
Makanan dan minuman manis sering jadi favorit banyak orang, tapi tahukah Anda kalau konsumsi gula berlebih bisa menjadi pintu masuk berbagai penyakit serius, termasuk diabetes?
Untuk memahaminya, penting mengetahui bagaimana tubuh memproses gula dan apa dampaknya pada kesehatan.
Menurut dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Jakarta Selatan,
“Tubuh mengolah makanan berkarbohidrat sederhana seperti nasi, roti, dan kue menjadi glukosa sebagai sumber energi utama. Glukosa diserap melalui usus ke aliran darah, lalu merangsang pankreas menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) yang membantu glukosa masuk ke sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.”
Ada pula fruktosa, yaitu jenis gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan seperti apel, mangga, anggur, semangka, pir, melon, dan pisang.
“Fruktosa diserap dari usus lalu diproses di hati, diubah menjadi glukosa atau lemak. Saat dikonsumsi dalam bentuk buah utuh, sebagian fruktosa dimetabolisme oleh bakteri baik di usus yang bermanfaat bagi pencernaan dan imun tubuh,” lanjutnya.
Namun, fruktosa dalam bentuk cair seperti jus atau minuman berperisa buah mudah dikonsumsi berlebihan karena tidak memberi rasa kenyang, padahal kandungan gulanya bisa mendekati batas harian yang dianjurkan. “Apalagi, glukosa dan fruktosa saling memengaruhi.
Glukosa meningkatkan penyerapan fruktosa di usus, sementara fruktosa mempercepat penyimpanan glukosa di hati. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat memicu penumpukan lemak di hati (fatty liver) dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 serta penyakit jantung,” jelas dr. Herry.
dr. Nanang Soebijanto Sajoedi , Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACE, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, menambahkan bahwa konsumsi glukosa dan fruktosa berlebihan dapat memperburuk lonjakan gula darah.
“Kadar gula darah yang tidak terkendali dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh tidak lagi merespons insulin secara efektif. Jika terus berlangsung, pankreas akan kelelahan memproduksi insulin, hingga akhirnya produksi insulin berkurang (insufisiensi insulin). Inilah proses awal mula prediabetes, dan bila tidak ditangani dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dengan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan,” ungkap dr. Nanang.
Menurut dr. Nanang, langkah terbaik untuk mencegah diabetes adalah dengan mengelola konsumsi gula dan memilih sumber karbohidrat alami agar kadar gula darah tetap stabil.
“Pilih makanan tinggi serat seperti buah utuh, sayuran, dan biji-bijian. Hindari minuman manis dan jus kemasan, serta lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga diabetes, kelebihan berat badan, atau gaya hidup sedentari,” jelasnya.
Anda dapat melakukan pemeriksaan gula darah serta skrining risiko prediabetes dan diabetes secara GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Layanan ini termasuk skrining dengan Artificial Intelligence (AI), konsultasi dokter, manajemen diabetes menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat. Sugar Clinic juga tersedia di Mayapada Hospital Kuningan, Tangerang, Surabaya, dan Bandung.
Untuk informasi layanan Sugar Clinic, silakan hubungi call center 150770 atau akses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah. Aplikasi ini juga memiliki fitur Personal Health yang dapat terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk memantau detak jantung, langkah kaki, kalori terbakar, dan BMI. Jangan lupa cek artikel kesehatan di Health Articles & Tips dan kumpulkan reward point untuk potongan harga di seluruh unit Mayapada Hospital.
#JadiMudah unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store, dan dapatkan poin diskon bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.
Selanjutnya: Mengapa Makanan dan Minuman Manis Bisa Picu Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
tags :
Sugar Clinic Diabetics Center Diabetes