Mengapa Makanan dan Minuman Manis Bisa Picu Diabetes? Ini Penjelasan Dokter

...

Pernahkah terpikir bahwa makanan manis favoritmu bisa jadi penyebab masalah kesehatan di masa depan?

Diabetes bukan hanya soal gula yang terlalu banyak, tapi juga bagaimana tubuh kita memprosesnya. Memahami proses metabolisme gula adalah langkah awal agar kita bisa lebih bijak mengatur konsumsi sehari-hari.

Menurut dr. Friska Yulenta, Sp.PD, FPCP, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan di Mayapada Hospital Surabaya, makanan sehari-hari seperti nasi, roti, dan kue mengandung karbohidrat sederhana yang diubah tubuh menjadi glukosa, yaitu gula utama sebagai sumber energi.

“Glukosa akan diserap usus, dan masuk ke aliran darah, lalu merangsang pankreas untuk memproduksi insulin, hormon yang bertugas membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi,” jelasnya.

Tubuh juga mengenal jenis gula lain yaitu fruktosa yang banyak terdapat dalam buah-buahan seperti apel, mangga, semangka, dan pisang. Fruktosa ini juga diserap di usus, kemudian diproses di hati menjadi glukosa atau lemak.

“Jika dikonsumsi dalam bentuk buah utuh, fruktosa akan dimetabolisme oleh bakteri baik di usus yang bermanfaat untuk pencernaan dan kekebalan tubuh. Tapi jika dikonsumsi dalam bentuk jus atau minuman manis, kita cenderung mengonsumsinya berlebihan karena tidak memberikan rasa kenyang, padahal kandungan gulanya tinggi,” tambahnya.

Glukosa dan fruktosa bekerja saling memengaruhi di tubuh. Glukosa mempercepat penyerapan fruktosa, sedangkan fruktosa membantu penyimpanan glukosa di hati. Konsumsi berlebihan dapat memicu penumpukan lemak di hati (fatty liver), serta meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Dr. dr. Soebagijo Adi Soelistijo, Sp.PD,K-EMD,FINASIM,FACP, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Surabaya, menambahkan:

“Asupan glukosa dan fruktosa yang berlebih dapat menimbulkan lonjakan gula darah. Hal ini membuat tubuh tidak lagi merespons insulin secara efektif (resistensi insulin). Semakin lama, pankreas tidak mampu memproduksi cukup insulin (insufisiensi insulin). Maka terjadilah prediabetes, dan bila tidak ditangani dapat berujung pada diabetes tipe 2 dengan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan.”

Sebagai langkah pencegahan, ia menyarankan:

“Kurangi asupan gula, makan makanan berkarbohidrat alami, tinggi serat seperti buah utuh, sayur, dan biji-bijian, serta hindari minuman manis. Lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes, berat badan berlebih, atau gaya hidup kurang aktif.”

Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan secara GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Surabaya. Klinik ini menyediakan skrining dengan teknologi Artificial Intelligence (AI), konsultasi dokter, manajemen diabetes menyeluruh, serta pendampingan gaya hidup sehat.

Sugar Clinic juga tersedia di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, dan Bandung. Untuk kemudahan layanan, pasien dapat menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare.

Aplikasi MyCare memungkinkan pasien memantau kesehatan melalui fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit atau Health Access, serta menemukan promo layanan dan artikel kesehatan melalui fitur Health Articles & Tips.

#JadiMudah unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store, dan dapatkan poin diskon bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Selanjutnya: Suka Makanan Manis? Ini Proses Gula di Tubuh dan Dampaknya bagi Kesehatan

tags :

Sugar Clinic Diabetics Center Diabetes