Tidak Selamanya Maag, Ini Jenis Penyakit Lambung yang Perlu Dikenali

...

Nyeri Lambung? Jangan Langsung Bilang Maag!

Pola makan yang tidak teratur, stres, dan konsumsi makanan sembarangan sering kali menjadi penyebab gangguan pencernaan.

Gejala seperti nyeri ulu hati, perut kembung, atau sensasi panas di dada kerap dianggap sebagai “maag”. Padahal, bisa jadi itu tanda dari Gastritis atau bahkan GERD.

Agar tidak salah penanganan, penting untuk memahami perbedaan antara Maag (Dispepsia), Gastritis, dan GERD, seperti dijelaskan oleh dr. Gunady Wibowo R, Sp.PD, KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hati & Saluran Cerna di Mayapada Hospital Surabaya.

 

Apa Itu Maag?

Dispepsia merupakan sekumpulan gejala gangguan pencernaan di saluran pencernaan atas, dengan keluhan berupa nyeri hingga rasa terbakar di ulu hati (epigastrium), perut terasa penuh, cepat kenyang, mual, bahkan muntah,” jelas dr. Gunady.

 

Gastritis = Radang Lambung

Gastritis terjadi saat dinding lambung mengalami peradangan.

“Umumnya ditandai dengan nyeri panas atau perih di ulu hati, kembung, mual, muntah, nafsu makan menurun, cegukan, dan cepat kenyang. Bila makin parah, bisa terjadi perdarahan, ditandai feses hitam atau muntah darah,” terang dr. Gunady.

 

GERD = Asam Lambung Naik ke Kerongkongan

“GERD terjadi akibat melemahnya otot di bawah kerongkongan (lower esophageal sphincter/LES), sehingga asam lambung naik dan menyebabkan iritasi,” ujar dr. Gunady.

Gejala GERD meliputi:

  • Sensasi terbakar di dada (heartburn)
  • Rasa asam atau pahit di mulut
  • Nyeri dada
  • Sensasi mengganjal di tenggorokan
  • Perut kembung

Kondisi bisa memburuk jika langsung berbaring setelah makan, makan terlalu banyak, atau stres.

Baca juga: Alasan Anda Perlu Cek Kesehatan (Medical Check Up) Pasca Mudik dan Liburan

 

Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai

Pemicunya antara lain:

  • Makan tidak teratur
  • Makanan tinggi lemak, pedas, asam
  • Merokok
  • Konsumsi obat pereda nyeri jangka panjang
  • Stres
  • Usia lanjut
  • Penyakit autoimun, HIV/AIDS, Crohn, gangguan ginjal & liver

 

Bila Gejala Tak Membaik, Lakukan Endoskopi

“Endoskopi dilakukan untuk melihat langsung kondisi lambung, termasuk lokasi peradangan, seberapa parah kondisinya, serta kemungkinan penyebab lain,” jelas dr. Muhamad Yugo Hario Sakti Dua, Sp.PD-KGEH, Internist Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

Endoskopi juga digunakan untuk:

  • Mengangkat polip
  • Menghentikan perdarahan
  • Melakukan biopsi
  • Mendeteksi penyakit lain seperti batu empedu, pankreas, Barrett’s esophagus, hingga kanker

Tindakan ini bisa kamu dapatkan di Gastrohepatology Center. Layanan spesialis gangguan lambung yang mencakup:

  • Diagnosis dan evaluasi menyeluruh
  • Penanganan oleh tim multidisiplin
  • Fasilitas modern seperti USG Abdomen, CT Scan, MRI, Endoskopi, dan Laparoskopi

 

Konsultasi & Cek Jadwal Lewat Aplikasi MyCare

Gunakan aplikasi MyCare untuk:

  • Booking dokter secara mudah
  • Fitur Emergency Call
  • Artikel edukasi di Health Articles & Tips
  • Pantau langkah, detak jantung, dan BMI lewat Personal Health

#JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Selanjutnya: Nyeri Perut Parah? Awas Pankreatitis! Kenali Gejala dan Penanganannya

tags :

Gerd Spesialis Saluran Cerna Maag Gastrohepatology Center