Endovascular Coiling, Tindakan Minim Sayatan untuk Atasi Aneurisma Otak

Tahukah Anda terdapat kondisi medis yang dapat memicu Stroke?
Kondisi ini disebut Aneurisma Otak yang dikenal dengan Aneurisma Serebral atau Aneurisma Intrakranial yang terjadi saat pembuluh darah di otak membengkak dan membentuk tonjolan seperti buah beri yang membesar. Ini disebabkan oleh penipisan dinding pembuluh darah arteri, terutama pada area pembuluh darah yang bercabang karena dindingnya cenderung lebih lemah.
Semakin besar ukuran Aneurisma Otak, semakin besar risiko pecah sewaktu-waktu dan menimbulkan stroke perdarahan.
Apa Aja Sih Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai?
Dalam hal ini Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurointervensi Mayapada Hospital Bandung, yakni dr. Condrad M P Pasaribu, SpN (K), FINS menjelaskan,
“Saat Aneurisma Otak pecah, penderitanya dapat mengalami gejala seperti sakit kepala yang hebat secara tiba-tiba, mual dan muntah, pandangan kabur atau penglihatan ganda, kejang, hingga penurunan kesadaran. Ini merupakan kondisi gawat darurat yang harus ditangani dengan cepat dan tepat.”
Untuk mencegah Aneurisma Otak semakin membesar dan pecah, penanganan dapat dilakukan dengan dua macam tindakan.
Baca juga: Deteksi Aneurisma Otak Sebelum Stroke di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital
Penanganan Aneurisma Otak
Pertama, tindakan intervensi endovascular dengan prosedur Endovascular Coiling yang dilakukan dengan teknik minimal invasif (minim sayatan) sehingga minim risiko infeksi serta proses pemulihan yang lebih cepat dibandingkan prosedur pembedahan terbuka.
Kedua, melalui pembedahan terbuka yang dilakukan dengan prosedur clip yakni dengan menjepit pangkal dari aneurisma dengan tujuan menghentikan aliran darah ke dalamnya.
“Endovascular Coiling dilakukan di laboratorium kateterisasi (Cath Lab) menggunakan kateter yang diarahkan langsung ke lokasi aneurisma. Selanjutnya, dokter akan memasukkan kawat coil melalui kateter hingga memenuhi kantong aneurisma sehingga darah tidak bisa mengalir masuk ke dalam kantung aneurisma lagi dan risiko pecah berkurang,” tambah dr. Condrad.
Di Mana Bisa Melakukan Prosedur Ini?
Tindakan Endovascular Coiling ini dapat dilakukan di layanan yang memiliki tim dokter ahli yang berpengalaman melakukan tindakan advanced seperti yang ada di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital.
Layanan ini memberikan pelayanan komprehensif dan berstandar internasional untuk menangani masalah saraf dan otak mulai dari deteksi dini, diagnosis, tindakan neuro intervensi, dan bedah saraf hingga neuro rehabilitasi, termasuk Endovascular Coiling untuk mengatasi Aneurisma Otak.
Kebanyakan kasus Aneurisma Otak tidak disadari oleh penderitanya karena sering tidak bergejala ketika masih berukuran kecil dan belum pecah.
Namun, dr. M. Evodia Slamet Rahardjo, SpBS, Dokter Spesialis Bedah Saraf Mayapada Hospital Bogor mengatakan,
“Seiring ukuran aneurisma membesar, penderitanya mulai merasakan keluhan seperti nyeri di sekitar mata, mati rasa di salah satu sisi wajah, sakit kepala, maupun gangguan penglihatan. Keluhan ini muncul sebagai akibat penekanan aneurisma ke jaringan otak sekitar.”
Dokter Evodia kemudian menyarankan untuk lebih menyadari faktor-faktor risiko yang memicu Aneurisma Otak.
“Faktor risiko ini seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), rentang usia 30 - 60 tahun, berjenis kelamin perempuan dan memakai KB hormon serta sudah menopause, riwayat cedera kepala, mengonsumsi alkohol berlebih, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga dengan aneurisma otak,” jelas dr. Evodia.
Mengingat hal itu, baik dr. Condrad maupun dr. Evodia menekankan pentingnya deteksi dini terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.
“Deteksi dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan seperti MRI untuk mendeteksi aneurisma otak yang belum pecah. Selanjutnya, dapat pula dilakukan dengan CT Scan untuk melihat kondisi perdarahan di otak akibat pecahnya aneurisma otak. Disusul dengan Angiografi otak dengan CT scan (CTA) atau MRI (MRA) untuk melihat kelainan bentuk di pembuluh darah otak, termasuk mendeteksi aneurisma otak,” ungkap dr. Evodia.
Pemeriksaan komprehensif untuk Aneurisma Otak tersebut dapat dilakukan di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital. Setiap pasien dapat membuat jadwal pemeriksaan melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital dengan kemudahan transaksi melalui berbagai metode pembayaran yang terintegrasi di MyCare.
Bagi pasien yang berdomisili di Kota Bogor dan sekitarnya dapat melakukan pemeriksaan di unit Mayapada Hospital Bogor. Dan bagi Anda warga Bandung dan wilayah Jawa Barat pada umumnya, dapat melakukan pemeriksaan di unit Mayapada Hospital Bandung.
Hospital Director Mayapada Hospital Bandung, dr. Irwan S. Hermawan, MM, mengatakan
“Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital memiliki kelengkapan fasilitas medis yang canggih. Pemeriksaan hingga penanganan advanced untuk Aneurisma Otak dan masalah kompleks lainnya dilakukan oleh tim dokter multidisiplin kami yang telah berpengalaman. Tahir Neuroscience Center juga memiliki layanan Stroke Emergency yang siaga 24 jam untuk menangani kasus kegawatdaruratan stroke dengan standar protokol internasional Door to Needle kurang dari 60 menit.”
Layanan Stroke Emergency Mayapada Hospital dapat dijangkau dengan menghubungi kontak 150990 atau menggunakan fitur button Emergency Call yang ada di aplikasi MyCare. Informasi kesehatan dan kesuksesan tim dokter Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital lainnya dapat dilihat melalui fitur Health Articles & Tips di MyCare.
Fitur Personal Health juga dapat membantu Anda memantau detak jantung, jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, dan body mass index (BMI) yang terhubung ke Google Fit dan Health Access.
Unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store dan dapatkan bonus reward point saat melakukan registrasi pertama kali di MyCare. Reward point ini dapat digunakan untuk potongan harga di berbagai layanan di Mayapada Hospital.
Selanjutnya: Cardiovascular Center Mayapada Hospital Punya Teknologi Canggih untuk Atasi Penyakit Jantung Koroner Kompleks
tags :
Tahir Neuroscience Center Spesialis Saraf Dan Otak Neurologi