Gangguan Otak Penyebab Stroke Berhasil Diatasi, Begini Penjelasannya!

...

Gangguan pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan berisiko tinggi.

Misalnya, ketika ada kelainan pada perkembangan pembuluh darah di otak yang menyebabkan pembuluh darah membentuk struktur seperti benang kusut yang disebut nidus. 

Kondisi ini disebut Arteriovenous Malformation (AVM). Nidus yang terbentuk dalam kasus AVM sangat rapuh dan rentan pecah, yang dapat menyebabkan perdarahan otak atau stroke. 

Salah satu contoh nyata kasus AVM di Indonesia terjadi pada seorang pasien laki-laki berusia 39 tahun dengan gejala kelemahan mendadak pada anggota tubuh sebelah kanan, disertai gangguan daya ingat dan bicara. 

Gejala tersebut menunjukkan adanya kemungkinan AVM yang telah memengaruhi fungsi otak. Beruntung, kondisi ini berhasil ditangani dengan prosedur medis canggih di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital, yaitu Angiografi Otak (Digital Subtraction Angiography/DSA) dan Embolisasi Endovaskular. 

Diketahui setelah tindakan DSA dan Embolisasi Endovaskular dilakukan, kondisi pasien semakin membaik. 

Ia dapat berbicara dengan lancar, tidak merasakan nyeri di kepala, serta tidak mengalami kelemahan anggota gerak maupun gangguan saraf lainnya.

Pasien pun dijadwalkan melakukan pemeriksaan untuk memastikan telah sembuh sepenuhnya dan AVM tidak kambuh kembali.

Menyoroti keberhasilan kasus tersebut, Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurointervensi yang berpraktik di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital Surabaya, dr. Dedy Kurniawan, Sp.N (K), FINA, menjelaskan bahwa tindakan DSA dan Embolisasi Endovaskular yang dilakukan bertujuan untuk menemukan dan mengatasi penyebab keluhan.

Kedua tindakan ini dilakukan dengan menggunakan bius (anestesi) umum di ruangan Cath lab (ruangan kateterisasi).

“DSA dilakukan untuk melihat gambaran pembuluh darah otak dan juga leher. Caranya dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah di lipatan paha, kemudian dinavigasikan hingga mencapai pembuluh darah leher dan otak dengan bantuan wire dan dipandu dengan fluoroskopi atau sinar X. Dengan cara ini, didapatkan gambaran pembuluh darah leher dan otak secara detail. Kemudian, dilakukan Embolisasi Endovaskular yaitu bedah minimal invasif (minim sayatan) dengan memasukkan zat khusus yang berfungsi menyumbat aliran darah menuju nidus AVM sehingga mengurangi tekanan di otak, aliran darah di otak kembali normal, dan mencegah pecahnya (ruptur) AVM,” jelas dr. Dedy Kurniawan, Sp.N (K), FINA.

Baca juga: Cerita Dokter Mayapada Hospital Atasi Gangguan Otak Penyebab Stroke

 

Dokter Dedy menjelaskan, 

“Penyebab terbentuknya AVM pada otak belum diketahui dengan pasti, namun diduga terjadi akibat kelainan genetik dan dapat diturunkan dalam keluarga. Kebanyakan AVM sudah ada saat lahir dan terbentuk selama perkembangan janin. Tetapi AVM juga dapat terbentuk di kemudian hari. Selain sering terjadi pada otak, AVM juga kerap terjadi pada tulang belakang.”      

Menurutnya, AVM pada otak dapat terbentuk tanpa menimbulkan gejala sama sekali hingga akhirnya pecah dan menyebabkan stroke perdarahan di otak.

Namun pada sebagian orang, beberapa gejala yang dapat dirasakan, seperti nyeri kepala pada satu sisi/area kepala, kejang, kelemahan pada satu sisi anggota gerak, maupun gangguan neurologis lainnya karena ukuran AVM yang semakin membesar dan menekan jaringan otak serta mengganggu aliran pada pembuluh darah otak yang normal di sekitar AVM.     

Stroke perdarahan di otak akibat AVM merupakan kondisi yang mengancam nyawa dan dapat terjadi secara tiba-tiba. Untuk mencegahnya, lakukanlah pemeriksaan dini, karena semakin dini AVM diketahui, penanganannya juga akan menjadi semakin optimal. Hospital Director Mayapada Hospital Surabaya, Dokter Bona Fernado, menyampaikan, 

“Pemeriksaan dini serta penanganan AVM seperti kasus di atas dapat dilakukan di layanan Tahir Neuroscience Center yang ada di seluruh unit Mayapada Hospital, termasuk Mayapada Hospital Surabaya. Tahir Neuroscience Center Surabaya memiliki layanan komprehensif untuk penanganan gangguan saraf, otak, dan tulang belakang, mulai dari deteksi dini, diagnosis, tindakan neurointervensi dan bedah saraf, hingga neuro rehabilitasi.” 

Selain menangani kasus AVM, Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital telah berpengalaman menangani berbagai kasus kompleks dengan tindakan advanced seperti tindakan operasi tumor kepala dan saraf tulang belakang secara minimal invasif, Trigeminal Neuralgia, Deep Brain Stimulation untuk penanganan Parkinson, dan operasi tumor tulang belakang.     

Berbagai layanan kesehatan saraf dan otak mulai dari konsultasi bersama dokter, pemeriksaan dan Medical Check-Up, hingga layanan 24/7 Stroke Emergency dapat diakses melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

Apabila terjadi kasus kegawatdaruratan stroke, Anda dapat langsung mengakses fitur Emergency Call di MyCare.

#JadiMudah unduh aplikasi MyCare sekarang untuk mendapatkan poin yang dapat dipakai untuk mendapat potongan harga di berbagai jenis pemeriksaan di Mayapada Hospital Surabaya. Mycare juga memudahkan pasien untuk mendapatkan layanan di Mayapada Hospital dengan lebih cepat tanpa antre karena sudah terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran.

Selanjutnya: Pionir di Indonesia dan Asia Tenggara, Mayapada Eye Centre Meluncurkan Layanan SMILE PRO Hyperopic

tags :

Tahir Neuroscience Center Spesialis Saraf Dan Otak Stroke