Kardio vs Angkat Beban: Mana yang Lebih Cepat Bikin Berat Badan Turun?

Banyak perempuan memilih olahraga kardio seperti lari untuk menurunkan berat badan karena cepat membakar kalori. Tapi, ternyata latihan kekuatan seperti angkat beban justru lebih efektif untuk mengatasi penumpukan lemak di area tertentu seperti perut dan hasilnya bisa lebih tahan lama.
Kenalan Sama Strength Training: Bisa Bikin Berat Badan Turun Hingga Puluhan Kilogram
Menurut dr. Elsye, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Kuningan,
“Strength training sangat penting untuk menggantikan massa otot yang berkurang seiring bertambahnya usia. Massa otot yang kuat dapat membakar lebih banyak kalori bahkan saat tubuh dalam keadaan istirahat. Selain itu, latihan ini membantu mengurangi risiko cedera pada sendi dan meredakan nyeri akibat kondisi seperti artritis dan back pain,” jelasnya.
Angkat beban bukan cuma buat otot, tapi juga buat ketenangan pikiran. Latihan kekuatan juga berkontribusi pada kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis. Selain itu, olahraga ini bisa meningkatkan produksi endorfin yang membantu mengurangi stres dan kecemasan. Jadi, efeknya nggak cuma di tubuh tapi juga ke pikiran.
Agar hasilnya maksimal dan aman, strength training perlu dilakukan dengan teknik yang benar. dr. Surya Santosa, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyarankan:
“Mulailah dengan pemanasan selama 5–10 menit agar otot dan sendi siap beraktivitas. Pilihlah beban yang bisa diangkat dalam 12–15 repetisi. Bisa menggunakan beban tubuh seperti push-up atau alat bantu seperti dumbbell dan resistance band. Tingkatkan beban secara bertahap, namun jika muncul rasa nyeri, segera hentikan dan sesuaikan beban,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan pentingnya memberi jeda 48–72 jam antar sesi latihan pada kelompok otot yang sama agar proses pemulihan berjalan optimal.
Baca juga: Sedang Diet??? Pilih Olahraga Dibawah Ini Sebagai “Teman” Diet Anda
Bagi perempuan, strength training bisa dikombinasikan dengan latihan kardio seperti aerobik. WHO menyarankan total 150 menit per minggu untuk olahraga intensitas sedang, atau 75 menit untuk intensitas tinggi, ditambah strength training dua kali seminggu yang menargetkan otot utama seperti dada, punggung, bahu, perut, lengan, paha, pinggul, dan betis.
Kalau kamu jarang olahraga atau punya kondisi seperti obesitas, cedera, atau penyakit kronis, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter spesialis kedokteran olahraga. Tujuannya agar olahraga yang kamu pilih sesuai dengan kondisi tubuh dan minim risiko cedera.
Andalin SITPEC & MyCare Sebagai Partner Penurunan Berat Badanmu!
Mayapada Hospital menyediakan layanan Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC). Layanan ini bantu kamu mulai olahraga dengan panduan profesional, dari pencegahan cedera hingga pemulihan pasca-operasi. Kalian bisa berkonsultasi langsung dengan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga untuk menyusun program latihan yang tepat. Layanan ini mencakup perencanaan olahraga, pencegahan cedera, hingga rehabilitasi pasca-cedera.
SITPEC didukung oleh tim dokter multidisiplin, fisioterapis berpengalaman, serta fasilitas modern seperti gym, alat pengukur VO2 Max, dan Body Composition Analysis. Pasien juga bisa menjadwalkan konsultasi dengan mudah melalui aplikasi MyCare dari Mayapada Hospital.
Untuk memantau aktivitas olahraga, Anda dapat menggunakan fitur Personal Health di aplikasi MyCare untuk mencatat detak jantung, langkah kaki, kalori terbakar, dan BMI. Temukan juga berbagai tips kebugaran di fitur Health Articles & Tips.
#JadiMudah Unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store, dan dapatkan reward point saat pertama kali registrasi, dan bisa digunakan sebagai potongan harga di seluruh unit Mayapada Hospital.
Selanjutnya: BAB Suka Nggak Tuntas? Jangan-Jangan Kanker Kolorektal!
tags :
Sitpec Olahraga Sports Injury Treatment And Performance Center Berat Badan