Memahami Code Stroke, Langkah Penyelamatan Nyawa dalam Kasus Gawat Darurat Stroke

Masalah kesehatan pada organ vital, seperti saraf dan otak, memberi dampak fatal hingga risiko kematian, terutama stroke. Penyakit stroke perlu ditangani dengan cepat ke rumah sakit terdekat karena setiap detik dalam kondisi stroke sangat berarti.
Ketika gejala stroke terjadi, periode emas (golden period) untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat pun dimulai, di mana pasien harus segera ke rumah sakit terdekat dalam rentang waktu 4,5 jam sejak gejala stroke muncul.
Upaya penanganan kegawatdaruratan stroke selama periode emas ini disebut dengan Code Stroke.
Bagaimana Cara Menangani Kegawatdaruratan Stroke?
Penanganan menggunakan protokol door-to-needle yang berstandar internasional, memastikan pasien mendapatkan penanganan tepat dalam waktu 60 menit. Protokol ini dimulai ketika pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), pasien harus dilakukan pemeriksaan triage dalam waktu kurang dari 10 menit untuk menentukan status darurat dan pemeriksaan awal oleh dokter jaga IGD, kemudian dilakukan pemasangan infus, pemeriksaan gula darah dan laboratorium penunjang, pemberian oksigen, serta rekam jantung dan pemasangan monitor sebagai pemantau tanda-tanda vital.
Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurofisiologi Klinis Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.N(K), mengungkapkan,
"Setelah prosedur awal dilakukan, pasien langsung dibawa ke ruang Radiologi dalam waktu 25 menit sejak tiba untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan atau MRI kepala, lalu hasilnya dilaporkan ke tim spesialis neurologi segera untuk memastikan jenis stroke dan langkah terapi yang paling tepat."
Baca juga: Awas Gejala Stroke: SeGeRa ke RS, Segera ke Mayapada Hospital!
Terapi Stroke: Trombolitik atau Trombektomi?
Dokter Manfaluthy kemudian menambahkan,
"Pada kasus stroke Sumbatan (Stroke Iskemik), jenis stroke yang paling umum terjadi, perlu segera diberikan terapi Trombolitik Intravena, yaitu prosedur pemberian obat pemecah gumpalan darah melalui infus. Prosedur ini harus dilakukan dalam waktu kurang dari 60 menit. Namun, jika stroke terjadi di pembuluh darah besar atau jika terapi trombolitik tidak dapat diberikan, maka dapat dilakukan tindakan Trombektomi. Trombektomi merupakan prosedur minim sayatan (minimal invasif) yang efektif untuk mengatasi penyumbatan yang lebih besar di otak.”
Dokter Ricky Gusanto Kurniawan, Sp.N, Subsp.NIIO(K), FINR, Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurointervensi Mayapada Hospital Kuningan kemudian menjelaskan mengenai langkah prosedur Trombektomi.
"Pertama-tama, prosedur Trombektomi dimulai dengan melakukan Digital Subtraction Angiography (DSA) di Catheterization Lab (Cath Lab) untuk mendiagnosis kondisi pembuluh darah di otak dan leher. Dalam prosedur ini, kateter dimasukkan melalui pembuluh darah di lipatan paha hingga mencapai leher, dengan bantuan wire dan panduan fluoroskopi atau sinar X. Selanjutnya tindakan Trombektomi dilakukan untuk menarik dan mengeluarkan sumbatan di pembuluh darah,” jelasnya.
Stroke Perdarahan: Ketika Pembuluh Darah Otak Pecah
Di sisi lain, terdapat juga stroke perdarahan yang terjadi akibat kelainan pada perkembangan pembuluh darah di otak. Jenis ini dinamakan malformasi pembuluh darah atau Arteriovenous Malformation (AVM). Seperti namanya, AVM ditandai lewat bentuk pembuluh darah seperti benang kusut (nidus), yang sewaktu-waktu dapat pecah (ruptur).
Mengenai AVM dan prosedur yang digunakan, Dokter Ricky kemudian menambahkan,
"AVM biasanya ditangani dengan prosedur Embolisasi Endovaskular, di mana kateter akan dimasukkan ke dalam arteri dan zat khusus akan disuntikkan untuk menghalangi dan mengurangi aliran darah menuju AVM. Tindakan ini bertujuan menurunkan tekanan di otak, mengembalikan aliran darah yang normal, dan mencegah ruptur AVM dengan prosedur bedah yang minim invasif."
Layanan Stroke Emergency 24/7 di Mayapada Hospital
Mayapada Hospital merupakan stroke-ready hospital yang unggul dalam menangani Code Stroke melalui layanan Tahir Neuroscience Center sebagai salah satu layanan unggulan di Mayapada Hospital dalam menangani berbagai penyakit saraf, otak, dan tulang belakang, mulai dari kasus ringan hingga kompleks.
Mayapada Hospital juga memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pasien (Patient Experience) karena selalu melibatkan pasien dalam setiap perawatan (Patient Centric Care) dengan sinergi yang aktif antar tim dokter multidisiplin (Collaboration of Care).
Layanan Tahir Neuroscience pun siaga menangani masalah stroke, termasuk dalam kasus kegawatdaruratan lewat layanan 24/7 Stroke Emergency, yang dapat dihubungi lewat 150990 atau dengan mudah diakses dengan aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital lewat fitur button Emergency Call.
Aplikasi MyCare memiliki fitur Health Article & Tips yang memberi berbagai informasi penanganan advanced untuk masalah otak, saraf, dan tulang belakang lainnya di Tahir Neuroscience Center. Dengan MyCare, Anda dapat menemukan informasi jadwal praktik dan membuat janji konsultasi dengan dokter ahli dengan mudah dan efisien.
MyCare juga terkoneksi dengan Health Access maupun Google Fit untuk mendukung aktivitas olahraga dan kebugaran Anda, seperti menghitung jumlah langkah setiap hari, jumlah kalori yang terbakar, detak jantung, serta melihat Body Mass Index (BMI).
Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.
Selanjutnya: Cegah Stroke dengan Aman Tanpa Nyeri di Mayapada Hospital Surabaya
tags :
Tahir Neuroscience Center Spesialis Saraf Dan Otak Stroke Emergency