Tips Bepergian Jauh atau Mudik untuk Ibu Hamil

...

Kapan waktu teraman ibu hamil boleh bepergian jauh atau mudik, baik melalui darat, laut, dan udara? 

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Denny Khusen, Sp.OG, FICS memberi jawaban di bawah ini:

  • Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, waktu teraman seorang ibu hamil untuk bepergian adalah pada trimester kedua kehamilannya, dari 14 hingga 28 minggu.

  • Ibu hamil yang usia kandungannya trimester ketiga tidak dianjurkan bepergian lebih dari 300 mil atau 500 kilometer dari rumah.

    Hal itu untuk menghindari potensi masalah seperti tekanan darah tinggi, flebitis (peradangan pada pembuluh darah vena), dan prematur (persalinan palsu).

  • Umumnya, ibu hamil tidak diperbolehkan melakukan perjalanan udara setelah 36 minggu untuk perjalanan domestik, dan setelah 28 hingga 35 minggu untuk perjalanan internasional.

    Meski begitu bukan berarti ibu hamil pada trimester ketiga dilarang bepergian jauh atau mudik lebaran.

    Jika kehamilan sehat dan tidak ada komplikasi dan merasa kuat, serta dokter kandungan mengizinkan, ibu hamil bisa bepergian jauh atau mudik di usia kehamilan berapa pun.

 

Tips bepergian jauh atau mudik lebaran untuk ibu hamil:

  1. Gunakan transportasi yang paling aman

    Agar mudik berjalan lancar, hal utama yang perlu ibu hamil perhatikan adalah kenyamanan dan keamanan ibu hamil. Untuk itu, sebaiknya pilihlah transportasi umum dengan durasi paling singkat seperti pesawat.

    Namun sebelumnya, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kehamilan. Biasanya, usia kandungan calon ibu akan menjadi pertimbangan izin terbang dari pihak dokter maupun maskapai.

    Saat menggunakan transportasi umum apa pun, pilihlah kelas yang eksekutif agar posisi duduk sang ibu hamil lebih nyaman.

  2. Pertimbangkan usia kehamilan

    Hal pertama dan paling penting adalah mempertimbangkan usia kehamilan. Trimester pertama akan cukup rawan dan tidak disarankan, karena kondisi janin masih cukup lemah.

    Trimester kedua bisa dibilang tepat, yaitu ketika ibu sudah mulai terbiasa dengan kondisi kehamilan dan perkembangan janin mulai signifikan dan rasa mual pun sudah mulai menghilang.

    Jika mudik akan dilakukan pada trimester ketiga dan belum mendekati hari perkiraan lahir (HPL), ibu hamil masih memungkinkan untuk menempuh perjalanan jauh. Kondisi ini bisa disesuaikan dengan kondisi ibu.

  3. Persiapkan kondisi fisik dan mental

    Melakukan perjalanan mudik dalam kondisi hamil tentu bukanlah hal yang mudah. Saat hamil, kondisi tubuh akan mudah lelah, begitu pun mental yang akan mudah tidak stabil.

    Oleh karena itu, sebelum berangkat mudik sebaiknya ibu hamil beristirahat cukup dan mengonsumsi vitamin yang diperlukan.

    Selain mempersiapkan kondisi fisik dan mental sang ibu, para suami pun harus memiliki kondisi fisik dan mental yang siap.

    Dengan begitu, para suami akan selalu siap siaga melayani segala kebutuhan ibu hamil selama perjalanan mudik.

  4. Hindari makanan dengan kadar minyak dan gas tinggi

    Ibu hamil biasanya akan mudah lapar dan haus. Jangan lupa membawa camilan untuk bekal di perjalanan.

    Hindari makanan berminyak dan yang berkadar gas tinggi, karena jenis makanan ini bisa bikin cepat haus, perut mual dan terasa begah.

  5. Penuhi kebutuhan cairan dan nutrisi

    Mengingat Ibu akan melakukan perjalanan jauh dengan Si Kecil dalam kandungan, maka menjaga tubuh agar tidak dehidrasi sangat penting. Jangan lupa untuk selalu minum air putih agar cairan dalam tubuh tetap terjaga.

  6. Hindari barang bawaan yang berat

    Dalam kondisi hamil atau tidak, sebaiknya lakukan tips yang satu ini: Meminimalisasi barang bawaan tentu akan memudahkan siapapun, termasuk ibu hamil.

    Hal ini pun berkaitan dengan kelangsungan kehamilan, di mana ibu hamil tidak diperbolehkan untuk membawa atau mengangkat barang berat.

    Solusinya, kita bisa mengirimkan sebagian barang bawaan melalui paket ekspedisi. Selain itu, ibu hamil bisa meminta bantuan porter untuk membawakan barang bawaan saat berada di bandara, stasiun, maupun terminal.

  7. Luangkan waktu istirahat

    Jika Mom mudik menggunakan transportasi pribadi, jangan ragu untuk beristirahat sejenak saat merasa lelah.

    Pasalnya, memaksakan diri untuk terus berjalan saat kondisi tubuh ibu hamil menurun bisa membahayakan kondisi kesehatan janinnya.

    Pilihlah tempat beristirahat yang memadai, mulai dari area aman parkir, ketersediaan makanan, hingga lokasi duduk yang nyaman.

    Durasi perjalanan yang dianjurkan untuk ibu hamil maksimal empat jam. Tidak peduli bepergian dengan pesawat, mobil, atau bahkan kereta api, duduk selama lebih dari empat jam sangatlah tidak disarankan. 

    Hal tersebut bisa menimbulkan penyumbatan pembuluh darah pada tungkai. Jika perjalanan mudik yang Ibu tempuh lebih dari empat jam, selingi dengan berjalan kaki atau peregangan ringan agar Ibu tidak berada dalam posisi duduk terus menerus.

  8. Gunakan pakaian senyaman mungkin

    Ruang gerak ibu hamil akan menjadi sangat terbatas karena perut yang semakin membesar, maka gunakan baju senyaman mungkin. Ibu bisa memilih baju yang berbahan elastis, longgar, serta menyerap keringat agar nyaman untuk bergerak.

    Mudik dalam kondisi hamil memang cukup berisiko. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya memilih perjalanan singkat dan tidak memaksakan diri jika jarak dengan kampung halaman cukup jauh.

    Karena selain risiko kelelahan, ibu hamil biasanya butuh lebih sering ke kamar mandi untuk buang air kecil.

    Hindari menggunakan celana yang memiliki karet dan menekan bagian perut karena akan membuat Ibu sesak dan perut terasa tak nyaman. Pilihlah pakaian yang longgar, menyerap keringat, dan membuat Ibu merasa nyaman ketika memakainya.
     

Ibu hamil mudik naik pesawat

Syarat dan ketentuan ibu hamil mudik naik pesawat:

  • Harus memberi tahu kondisi kehamilan kepada staff check-in counter
  • Berikan surat dokter yang menyatakan layak untuk melakukan perjalanan
  • Tidak boleh naik pesawat jika usia kehamilan lebih dari 35 minggu
  • Bila mengandung janin kembar, hanya boleh terbang hingga usia kehamilan 31 minggu
  • Dapat surat rekomendasi terbang berlaku 7 hari sejak tanggal dikeluarkannya

Tips agar ibu hamil bisa nyaman dan aman naik pesawat:

  • Konsumsi cairan agar tubuh tidak dehidrasi
  • Pakai sabuk pengaman di bawah perut
  • Hindari makanan yang mengandung gas
  • Pakai baju longgar dan nyaman
  • Pilih tempat duduk yang nyaman misal kursi sebelah lorong
  • Jangan terlalu lama duduk
  • Usahakan ke toilet terlebih dahulu sebelum boarding

Baca juga: Tahap Kehamilan dan Perubahan pada Tubuh


Ibu hamil mudik menggunakan kapal laut

Syarat dan ketentuan ibu hamil mudik menggunakan kapal laut:

  • Tidak memiliki masalah atau gangguan kehamilan
  • ​​​​​​​Tidak pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya
  • Tidak hamil kembar dan sudah memasuki trimester tiga

Tips agar ibu hamil bisa nyaman dan aman menggunakan kapal laut:

  • Pilih kamar yang tepat, agar tidak terlalu merasakan guncangan di dalam kapal
  • ​​​​​​​Buka ventilasi, agar tidak kepanasan dan sirkulasi udara baik
  • Hindari makanan berlemak, agar tidak memicu rasa mual dan pusing
  • Sediakan permen jahe, dapat membantu atasi mual saat hamil
  • Siapkan makanan dan camilan, untuk cegah mabuk laut
  • Hindari berada di keramaian, agar tidak penat dan mual
  • Pastikan kondisi sehat sebelum berangkat
  • Beristirahat yang cukup
  • Pastikan kapal tersebut menyediakan tenaga medis

Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan diri dan janin selama perjalanan ya. Selamat mudik, moms!

Sebelum mudik, pastikan kondisi kesehatan Anda dan janin sehat. konsultasi dengan dokter spesialis Obgyn kami, hubungi Call Center 150770.

Ditulis oleh

dr. Denny Khusen, Sp.OG, FICS
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Mayapada Hospital Kuningan (MHKN)

Lihat jadwal praktek di sini

tags :

Obstetrics & Gynecology Center Spesialis Kebidanan Dan Kandungan