Mengenal Lebih Dalam Penyakit lain selain Kanker Payudara yang sering Menyerang Wanita

...

Di Indonesia, kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi, dengan 65.858 kasus baru pada tahun 2022, atau 16,6% dari total 396.914 kasus kanker. 

Angka kejadian kanker di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 136 orang per 100.000 jiwa, menduduki peringkat ke-8 di Asia Tenggara.

Kanker payudara seringkali mendominasi pembicaraan tentang kesehatan wanita, tetapi tidak boleh luput dari perhatian penyakit lain yang juga berpotensi serius. 

Berbagai kondisi medis lainnya juga sering menimpa wanita, memengaruhi kesejahteraan, dan kualitas hidup mereka. Terdapat penyakit-penyakit lainnya yang perlu diwaspadai oleh wanita, yang dapat mengancam jiwa namun seringkali tidak disadari.

 

PJK (Penyakit Jantung Koroner)

Seringkali para perempuan menganggap kanker payudara menjadi isu utama bagi kesehatannya, padahal jumlah kematian pada perempuan karena PJK (Penyakit Jantung Koroner) berkali lipat lebih banyak dibandingkan kematian yang disebabkan berbagai jenis kanker. 

Angka kematian akibat penyakit jantung pada perempuan 4–6 kali lebih tinggi dibanding kanker payudara. Oleh karena itu, edukasi mengenai PJK perlu kita ketahui lebih lanjut.

Perempuan usia muda memiliki hormon estrogen yang mampu memberikan efek proteksi dari penyakit PJK, namun hal ini tidak berlaku jika mereka memiliki faktor risiko seperti merokok yang disertai penggunaan kontrasepsi oral dan menopause. 

Setelah menopause, risiko PJK pada perempuan akan meningkat karena penurunan kadar hormon estrogen, sehingga pada usia 50 tahun, risiko mereka mengalami PJK sekitar 46% dan sekitar 31% meninggal karenanya.

Gejala penyakit jantung koroner

Gejala penyakit jantung koroner pada wanita seringkali yang berbeda dengan pria, yang membuat diagnosis menjadi lebih sulit. Gejala yang umum meliputi nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan yang tidak lazim. 

Faktor risiko termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat. Pencegahan dapat dilakukan melalui diet sehat, olahraga teratur, dan menghindari merokok.

 

Kanker Serviks

Selain penyakit jantung, kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang sering kali mengintai wanita, menduduki peringkat no.2 kanker terbanyak pada perempuan setelah kanker payudara. 

Kanker ini berasal dari sel-sel di leher rahim (serviks) yang tumbuh secara tidak normal dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lainnya jika tidak dideteksi dan diobati dengan cepat.

Penyebab Kanker Serviks

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (Human Papillomavirus), terutama jenis HPV 16 dan 18. HPV umumnya ditularkan melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, tetapi bisa juga ditularkan melalui cara-cara lain dan sebetulnya merupakan “common virus”. 

Faktor risiko lainnya termasuk merokok, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, memiliki banyak pasangan seksual, dan riwayat paparan zat kimia tertentu.

Gejala Kanker Serviks

Pada tahap awal, kanker serviks mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, ketika kanker telah berkembang, gejalanya dapat meliputi pendarahan yang tidak normal setelah hubungan seksual, pendarahan diantara periode menstruasi, nyeri panggul yang tidak biasa, dan keputihan yang berbau atau berdarah.

Deteksi Dini Kanker Serviks

Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan melalui tes Pap smear atau uji DNA HPV. Pap smear dapat mulai dilakukan dari usia 21 tahun, setelah itu frekuensi pap smear dapat bervariasi tergantung riwayat kesehatan dan hasil test sebelumnya. 

Selain itu, pentingnya juga untuk melakukan vaksinasi HPV untuk dapat mencegah kanker serviks. Vaksin HPV diberikan tidak hanya untuk wanita yang aktif secara seksual, namun menjadi rekomendasi untuk wanita muda sebelum mereka menjadi aktif secara seksual.

 

Info lebih lanjut untuk konsultasi ke dokter spesialis kami, hubungi Call Center 150770.

tags :

Cardiovascular Center Spesialis Kebidanan Dan Kandungan Obstetrics & Gynecology Center Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah