Yang Perlu Diperhatikan Bila Anak Berpuasa

...

Bulan Ramadan merupakan bulan yang ditunggu umat Muslim di seluruh dunia. Khusus untuk orang tua yang memiliki anak di bawah 8 tahun, ini adalah momen mengajarkan anak berpuasa. 

Namun, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan orang tua ketika hendak mengajarkan anak berpuasa. Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Felliyani, Sp.A dari Mayapada Hospital Bogor (BMC), sebaiknya anak-anak mulai berpuasa dari usia 6-7 tahun.

Berikut alasannya:

  • Anak sudah mengerti makna puasa dengan penjelasan yang sederhana.
  • Anak sudah dapat ditanamkan kedisiplinan, yaitu aturan berpuasa (bangun dan makan sahur serta apa yang tidak boleh dilakukan selama puasa).
  • Anak sudah bersosialisasi, sehingga mengerti tujuan berpuasa (kewajibannya sebagai muslim kelak jika sudah akil baligh (pubertas), mengekang hawa nafsu & empati terhadap sesama).
  • Cara berpikirnya sudah lebih maju, sehingga dapat dialihkan pada kegiatan lain saat ingin berbuka puasa.

Anak-anak usia di bawah 6 tahun, sebenarnya juga sudah dapat diajarkan berpuasa walaupun sebaiknya tidak dilakukan secara penuh sampai petang.

Orang tua yang mengajarkan anak berpuasa sampai petang, sebaiknya memperhatikan prinsip berpuasa seperti berikut:

  • Anak harus dalam kondisi sehat.
  • Status gizi anak cukup. Jika status gizi anak kurang orang tua harus dapat mengenali tanda-tandanya sehingga mengizinkan anak berbuka puasa.
  • Wajib makan sahur. Sebaiknya selesai makan sahur dekat dengan waktu azan subuh
  • Segera berbuka saat adzan magrib.
  • Saat sahur dan berbuka puasa harus makan makanan yang tepat

Menurut dr. Felliyani, Sp.A, makanan yang tepat saat sahur dan berbuka puasa bagi anak meliputi kandungan makanan seperti berikut:

  • Makanan pokok (karbohidrat): 55-60% kalori makanan.
  • Lauk pauk (protein dan lemak): 40-45% kalori makanan.
  • Sayur dan buah (serat): setengah gram/kgBB/hari.

Pada saat sahur, sebaiknya pilih makanan yang lambat dicerna sehingga glukosa darah naik secara perlahan dan bertahan lama, contohnya seperti roti gandum, ubi atau kacang hijau. 

Sebelum masuk masa imsak, sebaiknya anak diberikan segelas susu atau yoghurt. Sedangkan, saat berbuka puasa pilihlah makanan yang cepat menaikkan glukosa darah tetapi tidak bertahan lama, contohnya seperti kurma, kue atau nasi. 

Sama seperti saat sahur, sebaiknya menjelang tidur anak diberikan segelas susu atau yoghurt. Meskipun begitu, untuk memenuhi kandungan makanan tersebut, harus disesuaikan kembali dengan selera anak. Berikan makanan kesukaan anak Anda agar anak nafsu makan. Begitu pula agar anak tidak bosan, berikan variasi jenis, bentuk dan rasa makanan. 

Perhatikan juga asupan serat anak, karena anak membutuhkan serat sebanyak 12 gram per hari. Pada saat sahur dan berbuka, berikanlah sayur dan buah pada menu makanannya.  Konsumsi air juga harus tercukupi. Asupan yang dibutuhkan oleh anak tergantung dengan berat badan anak. Namun, rata-rata anak berumur 7-8 tahun memiliki berat badan 20-29 kg sehingga kebutuhan cairannya sekitar 1200-1300 ml atau 5 gelas setiap harinya.


Tips dari dr. Felliyani, Sp.A agar anak dapat kuat berpuasa sampai dengan petang:

  1. Puasa bertahap awalnya 6-8 jam (sampai adzan dzuhur) beberapa hari kemudian ditingkatkan sampai 8-10 jam (sampai adzan ashar) lalu beberapa hari lagi ditingkatkan sampai magrib.
  2. Usahakan makanan yang tepat saat buka puasa dan sahur. 
  3. Usahakan minum yang cukup.
  4. Usahakan tidur selama 8-10 jam sehari dengan aktivitas fisik yang ringan.
  5. Tanamkan keyakinan pada anak bahwa dapat kuat menyelesaikan puasa sampai dengan petang.

Jangan paksakan anak untuk tetap berpuasa, jika anak mengalami tanda-tanda gula darah rendah (hipoglikemia) seperti:

  • Penglihatan kabur
  • Nyeri kepala
  • Lelah
  • Gemetar
  • Pucat
  • Keringat dingin

Bisa juga anak mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti:

  • Lemas.
  • Tidak buang air kecil selama 6 jam.
  • Mata cekung dan bibir sangat kering.
  • Demam atau subfebris (sumeng).

Jika anak Anda mengalami tanda-tanda seperti itu, sebaiknya segera berbuka puasa dengan makan makanan yang tepat. Jika sudah mengalami dehidrasi yang parah, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Informasi dan pendaftaran pasien di Pediatric Center Mayapada Hospital, hubungi hotline 150770.

Narasumber:
dr. Felliyani, Sp.A
Dokter Spesialis Anak (Pediatri)
Mayapada Hospital Bogor (BMC)

Lihat jadwal praktiknya di sini.

tags :

Spesialis Anak Ramadan Pediatric Center