Alasan Kuat Kenapa Perempuan Milenial Harus Investasi di Kesehatan Organ Reproduksi

...

Kanker Serviks | Skrining Kanker Serviks

Mengawali tahun 2024, mungkin Anda sudah terpikir untuk membeli smartphone terbaru yang baru dirilis. Atau mungkin Anda juga mempunyai rencana investasi dalam bentuk saham, reksadana, emas, atau properti? 

Namun, apakah Anda terpikir berinvestasi jangka panjang untuk kesehatan khususnya yang berkaitan dengan organ reproduksi perempuan?

Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang memengaruhi kualitas hidup perempuan di Indonesia adalah kanker serviks. 

Saat ini, kanker serviks menempati posisi kanker tertinggi ke-2 di Indonesia, dengan tingkat kematian yang tinggi. Kenapa tinggi? Karena biasanya mayoritas pasien kanker serviks terdiagnosis saat sudah stadium lanjut. 

Kanker serviks dapat membuat kualitas hidup seorang perempuan menurun drastis, karena tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga berdampak besar dari sisi ekonomi. 

“Ketika seseorang menderita kanker serviks, ia akan menjalani serangkaian langkah perawatan untuk menangani kanker yang ia derita, dan kita semua tahu bahwa penanganan kanker membutuhkan waktu, proses yang panjang, dan dengan biaya yang tidak sedikit,” ujar Dr. dr. Tricia Dewi Anggraeni, Sp.OG (K), Subsp.Onk, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Subspesialis Ginekologi Onkologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS).

“Namun hal ini bisa kita cegah sedini mungkin dengan melakukan skrining kanker serviks,” Dr. dr. Tricia Dewi Anggraeni menambahkan.

Skrining kanker serviks bisa menjadi opsi investasi jangka panjang bagi perempuan, termasuk kaum milenial karena akan berdampak sangat besar untuk kesehatan di kemudian hari. 

Investasi kesehatan organ reproduksi wanita dengan vaksinasi HPV

Berinvestasi dalam tindakan pencegahan, seperti vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin atau skrining dengan pap smear atau DNA HPV, dapat secara signifikan mengurangi beban finansial pasien dan keluarga dibandingkan jika terkena kanker serviks dan terlambat mengetahuinya.

Dokter Tricia juga menjelaskan, baik vaksin maupun tes skrining akan jauh lebih efisien dan hemat biaya dibandingkan dengan biaya yang harus ditanggung pasien untuk pengobatan kanker serviks stadium lanjut. 

Deteksi dini melalui skrining memungkinkan pilihan pengobatan yang tidak terlalu banyak dan rumit serta lebih murah, sehingga beban finansial untuk pasien juga jauh lebih sedikit.

Menurut dr. Fara Vitantri Diah Candrani, Sp.OG (K), Subsp.Onk, juga dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, pencegahan kanker serviks ini sebetulnya bisa dibilang investasi jangka panjang untuk kesehatan wanita, apalagi ibu-ibu yang sudah berkeluarga.

“Kenapa, karena kalau ibu yang sakit, itu pasti dampaknya kena sekeluarga. Suami harus cuti bekerja, anak-anak mungkin akan menjadi tidak terurus dengan baik, dan lain sebagainya,” ujar dr. Fara.

Melihat dari kisaran harga yang ada, pencegahan kanker serviks vaksinasi HPV hanya dikisaran Rp3-7 juta, tergantung jenis vaksinnya. 

Untuk pap smear juga berkisar di bawah Rp1 juta. Dibandingkan dengan jika seseorang terkena kanker serviks, apalagi stadium lanjut, secara ekonomi biaya yang ditanggung akan jauh lebih besar, bahkan mencapai seharga mobil atau rumah. 

Bagi para perempuan, melakukan tindakan pencegahan kanker serviks menjadi langkah investasi yang cerdas bagi diri sendiri dan keluarga. 

Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan Dokter Tricia, Dokter Fara, atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan lainnya yang berpraktik di layanan unggulan Oncology Center Mayapada Hospital yang ada di Jakarta, Tangerang, Bogor, Kuningan, Surabaya, dan Bandung.

Informasi lebih lanjut atau ingin konsultasi dengan dokter spesialis kami, hubungi Call Center 150770.

Direview oleh:

tags :

Obstetrics & Gynecology Center Spesialis Kebidanan Dan Kandungan