Berbagai Komplikasi Cedera Kepala yang Mungkin Terjadi

...

Saat seseorang mengalami cedera kepala, apalagi cedera kepala yang cukup berat, maka beberapa komplikasi dapat terjadi. Komplikasi ini dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah cedera kepala terjadi.

Cedera kepala berat akan meningkatkan resiko terjadinya berbagai jenis komplikasi dan terjadinya komplikasi yang lebih berat. Di bawah ini Anda dapat melihat beberapa jenis komplikasi yang mungkin terjadi paska cedera kepala.

 

Perubahan Kesadaran

Cedera kepala sedang hingga berat dapat menyebabkan seseorang mengalami perubahan kesadaran, kewaspadaan, atau respon dalam waktu yang lama atau bahkan permanen. Tingkat kesadaran dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan seperti di bawah ini.

Koma

Seseorang yang berada dalam keadaan koma biasanya tidak sadar, tidak mengetahui apapun, dan tidak dapat merespon rangsangan apapun. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan otak yang terjadi cukup besar. Setelah beberapa hari atau beberapa minggu, penderita mungkin akan tersadar dari koma atau justru masuk ke tingkat vegetatif.

Vegetatif

Kerusakan otak yang cukup luas dapat menyebabkan seseorang memasuki keadaan vegetatif. Walaupun penderita biasanya tidak menyadari keadaan lingkungan di sekitarnya, akan tetapi penderita dapat membuka matanya, mengeluarkan suara, berespon terhadap rangsangan, atau bergerak.

Keadaan ini dapat bersifat permanen, akan tetapi pada sebagian besar kasus, tingkat kesadaran penderita biasanya akan semakin membaik dan memasuki tingkat minimally conscious state.

Minimally Concious State

Minimally conscious state merupakan suatu keadaan di mana tingkat kesadaran penderita sangat terganggu, tetapi ia masih menyadari keadaan di lingkungan sekitarnya. Tingkat kesadaran ini biasanya merupakan masa transisi dari kondisi koma atau vegetatif ke masa penyembuhan.

Locked-in Syndrome

Seseorang yang berada pada tingkat locked-in biasanya menyadari keadaan lingkungan di sekitarnya dan terbangun, tetapi ia tidak dapat berbicara atau bergerak. Penderita biasanya dapat berkomunikasi dengan gerakan mata atau kedipan.

Kondisi ini biasanya terjadi akibat kerusakan pada otak bagian bawah dan batang otak. Kondisi ini jarang sekali terjadi akibat cedera kepala dan lebih sering terjadi akibat stroke pada daerah otak tersebut.

Kematian Otak

Saat dokter tidak lagi dapat menemukan adanya aktivitas apapun di dalam otak dan batang otak, maka kondisi ini disebut dengan kematian otak. Pada penderita yang mengalami kematian otak, maka pelepasan alat bantu pernapasan dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan akhirnya kegagalan fungsi jantung. Kematian otak biasanya tidak dapat diobati.

 

Kejang

Beberapa orang yang mengalami cedera kepala dapat mengalami kejang dalam satu minggu pertama paska cedera. Beberapa cedera berat dapat menyebabkan kejang berulang, yang disebut dengan epilepsi paska trauma.

 

Peningkatan Tekanan di Dalam Kepala

Cairan serebrospinal dapat menumpuk di dalam otak (ventrikel) paska terjadinya cedera kepala pada sejumlah orang, yang akan menyebabkan peningkatan tekanan di dalam kepala dan pembengkakan otak.

 

Infeksi

Tulang tengkorak yang patah atau luka tembus pada kepala dapat merobek lapisan pelindung otak (meningen). Hal ini membuat bakteri dapat masuk ke dalam otak dan menyebabkan terjadinya infeksi. Infeksi pada selaput otak (meningitis) dapat menyebar ke seluruh sistem saraf bila tidak segera diobati.

 

Kerusakan Pembuluh Darah

Beberapa pembuluh darah kecil atau besar di dalam otak dapat mengalami kerusakan saat terjadinya cedera kepala. Kerusakan pembuluh darah ini dapat menyebabkan terjadinya stroke, terbentuknya bekuan darah, atau gangguan lainnya.

 

Kerusakan Saraf

Cedera pada dasar tulang tengkorak dapat menyebabkan terjadinya kerusakan saraf yang keluar langsung dari dalam otak (saraf kranial). Kerusakan saraf kranial dapat memicu terjadinya beberapa gejala di bawah ini, yaitu:

  • Kelumpuhan otot-otot wajah
  • Kerusakan saraf yang berfungsi untuk mengatur pergerakan bola mata, yang dapat menyebabkan terjadinya penglihatan ganda
  • Kerusakan saraf yang berfungsi untuk mengatur penciuman
  • Hilangnya penglihatan
  • Wajah mati rasa
  • Gangguan menelan

 

Gangguan Kecerdasan

Banyak orang yang pernah mengalami cedera kepala yang cukup berat mengalami perubahan dalam kemampuan berpikirnya. Selain kemampuan berpikir, cedera kepala juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada kemampuan lainnya seperti:

  • Daya ingat
  • Kemampuan belajar
  • Kemampuan menganalisa
  • Kecepatan berpikir
  • Kemampuan menilai
  • Perhatian atau konsentrasi
  • Kemampuan menyelesaikan masalah
  • Kemampuan mengerjakan beberapa hal sekaligus
  • Kemampuan berorganisasi
  • Kemampuan untuk membuat keputusan
  • Kemampuan untuk memulai atau menyelesaikan tugas

 

Gangguan Komunikasi

Gangguan berbahasa dan berkomunikasi merupakan hal yang sering terjadi paska cedera kepala. Gangguan ini dapat menyebabkan penderita merasa frustasi, bertengkar, dan disalahpahami. Gangguan komunikasi yang mungkin ditemukan adalah:

  • Kesulitan mengerti perkataan atau tulisan
  • Kesulitan berbicara atau menulis
  • Ketidakmampuan mengorganisir pikiran dan ide
  • Kesulitan mengikuti obrolan
  • Kesulitan memilih topik pembicaraan atau melanjutkan pembicaraan
  • Kesulitan memahami perubahan intonasi suara untuk menunjukkan emosi dan sikap
  • Kesulitan mengartikan sinyal non verbal (bahasa tubuh)
  • Kesulitan membaca petunjuk dari pendengar
  • Kesulitan memulai atau menghentikan pembicaraan
  • Ketidakmampuan menggunakan otot-otot yang diperlukan untuk membentuk kata-kata

 

Perubahan Perilaku

Orang yang pernah mengalami cedera kepala seringkali mengalami perubahan perilaku seperti:

  • Kesulitan mengendalikan dirinya
  • Tidak menyadari kemampuan dirinya
  • Suka melakukan hal-hal yang berbahaya
  • Tidak mengetahui jati dirinya
  • Kesulitan bersosialisasi
  • Sering tiba-tiba marah baik dengan kata-kata atau tindakan fisik

 

Perubahan Emosional

Orang yang mengalami cedera kepala juga dapat mengalami perubahan emosional seperti:

  • Depresi
  • Cemas
  • Mood berubah-ubah
  • Mudah marah
  • Kurang bersimpati terhadap orang lain
  • Sering marah
  • Sulit tidur
  • Perubahan harga diri

 

Gangguan Panca Indra

Orang yang mengalami cedera kepala juga dapat mengalami gangguan panca indra seperti telinga berdenging; kesulitan mengenali suatu benda; gangguan koordinasi tangan dan mata; buta atau penglihatan ganda; merasa pahit atau tidak enak pada lidahnya; kesulitan mencium; kulit terasa kesemutan, nyeri atau gatal; kesulitan menjaga keseimbangan atau pusing.

 

Penyakit Otak Degeneratif

Cedera kepala dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit yang terjadi akibat degenerasi sel-sel otak dan menurunnya fungsi otak secara perlahan. Beberapa penyakit yang resiko terjadinya akan meningkat setelah seseorang mengalami cedera kepala adalah:

  • Penyakit Alzheimer, yang menyebabkan gangguan daya ingat dan kemampuan berpikir lain secara progresif
  • Penyakit Parkinson, yang merupakan gangguan progresif yang akan menyebabkan gangguan pergerakan seperti gemetar, kaku, dan gerakan lambat
  • Demensia pugilistika, biasanya terjadi akibat pukulan berulang pada kepala (biasa dialami oleh para petinju), yang menyebabkan demensia (pikun) dan gangguan pergerakan

 

Sumber: www.dokter.id

 

tags :