Kenali Tanda dan Gejala Gangguan Spektrum Autisme pada Anak

...

Gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan pervasif yang memiliki karakteristik berupa kesulitan dalam komunikasi sosial dengan perilaku, minat serta aktivitas yang terbatas dan pola yang repetitif.

Tanda dan gejala gangguan spektrum autisme

  • Kesulitan dalam interaksi dan komunikasi sosial.
    Sebagai contoh, anak kurang merespon atau menoleh jika dipanggil, kurang kontak mata, gangguan bahasa seperti bicara kata yang kurang dimengerti.
     
  • Tidak bersosialisasi.
    Kurang keinginan anak untuk berbagi, atau bermain dengan teman sebaya. Cenderung cuek dengan orang lain.
     
  • Minat dan pola perilaku yang terbatas.
    Melakukan kegiatan yang itu-itu saja, tidak bervariasi. Sebagai contoh, jika bermain senang menjejerkan semua barang, memainkan sesuatu tidak sesuai fungsinya, seperti mobil-mobilan hanya diputar-putar rodanya. Terdapat rutinitas kegiatan yang monoton.
     
  • Gerakan repetitif.
    Terdapat gerakan tubuh tidak bertujuan yang dilakukan berulang-ulang, contoh seperti jalan jinjit, mengepak-ngepak tangan (flapping) dan body rocking.
     
  • Gangguan sensori.
    Respon indera cenderung hipersensitif atau hiposensitif  terhadap rangsangan.
     

Gejala dini gangguan spektrum autisme yang harus diwaspadai

  • Anak tidak merespons terhadap panggilan nama di usia 6-12 bulan.
     
  • Usia 12 bulan, anak tidak ada babling, tidak dapat menunjukkan respons terhadap atensi bersama (joint attention), serta berbagi ketertarikan pada objek tertentu seperti menunjuk atau mimik wajah yang wajar.
     
  • Anak tidak ada kata berarti pada usia 16 bulan.
     
  • Keterlambatan bicara pada usia 24 bulan yang tidak dikompensasi dengan menunjuk atau gestur lainnya.
     
  • Hilangnya kemampuan berbahasa atau kemampuan sosial pada usia berapapun.
     

Faktor risiko gangguan spektrum autisme

Belum diketahui secara pasti penyebab utama anak mengalami gangguan spektrum autisme. Namun, menurut sejumlah penelitian, ada beberapa faktor gangguan spektrum autisme pada anak: 

  • Dapat berasal dari dalam atau luar kandungan seperti kondisi metabolisme ibu saat hamil yang tidak stabil, paparan zat polutan atau paparan zat teratogenik (zat kimia yang dapat merusak sel tubuh).
     
  • Bayi yang lahir prematur juga bisa dikatakan memiliki resiko tinggi walaupun tidak berbanding lurus.
     
  • Keturunan secara genetik juga dikatakan memiliki hubungan dengan gangguan spektrum autisme ini sehingga lebih tinggi risikonya. Karena itu, jika terdapat riwayat keluarga yang memiliki gangguan autisme, Anda dapat memperhatikan gejalanya sejak dini.

Meskipun begitu, sampai saat ini gangguan spektrum autisme ini masih dalam penelitian untuk menemukan penyebab utamanya.

 

Terapi pengobatan gangguan spektrum autisme

Ada sejumlah terapi kepada anak yang sudah didiagnosis mengalami gangguan spektrum autisme.

  • Terapi perilaku.
    Terapi ini dapat memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap peningkatan IQ anak autisme.
     
  • Terapi sensori integrasi.
    Jika anak didiagnosis pada waktu yang terbilang masih sangat kecil, sehingga panca indera masih belum matang. Terapi ini dapat membantu anak menyatukan panca indera sehingga dapat lebih fokus, tenang, hingga dapat berkomunikasi dan berinteraksi.
     
  • Teknik bermain oleh orang tua.
    Orang tua pun dilatih untuk memberikan stimulasi pada anak sendiri di rumah. Orang tua diajarkan teknik bermain yang kondusif untuk anak autisme. Metodenya adalah floor time. Anak dan orang tua bermain di lantai dengan segala metode yang baik dan interaksi dua arah.

Informasi dan pendaftaran pasien di Pediatric Center Mayapada Hospital, hubungi hotline 150770.

Narasumber

dr. Citra Raditha, Sp.A (K) Neuro Anak
Dokter Spesialis Anak, Konsultan Neurologi Anak
Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS)

Lihat jadwal praktik di sini

tags :

Pediatric Center Spesialis Anak