Memahami Stres pada Anak dan Solusi Mengatasinya

...

Bagaimana anak dan remaja bereaksi dalam situasi stressful ini sangat dipengaruhi oleh orang dewasa di sekitar mereka. Ketika orang tua berespon terhadap situasi ini dengan tenang, mereka dapat memberikan support terbaik bagi anak termasuk dukungan emosional. 

Tidak semua anak dan remaja memiliki respon yang sama terhadap stres. Orang tua mungkin kesulitan dalam mengenali gejala stres pada anak usia dini karena kemampuan bahasa mereka yang masih berkembang.

Tanda-tanda yang dapat diamati orang tua jika anak mengalami stres:

  • Menangis lebih sering dengan intensitas yang tinggi, khususnya pada anak usia dini.
  • Regresi atau mengalami kemunduran dari perilaku yang sudah mereka kuasai. Misal, pada anak yang sudah tidak pernah mengompol mereka kembali mengompol.
  • Rasa cemas atau sedih yang berlebih.
  • Kebiasaan makan atau tidur yang tidak sehat.
  • Mudah terganggu / terusik, kadang memunculkan perilaku untuk mendapatkan perhatian pada remaja.
  • Rendahnya prestasi di sekolah atau menghindari sekolah.
  • Sulit fokus dan gangguan konsentrasi.
  • Menghindari aktivitas yang mereka nikmati sebelumnya.
  • Merasa sakit kepala atau sakit pada badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Merokok, penggunaan alkohol dan zat terlarang.

Sebagai orangtua, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk memberikan dukungan terbaik bagi anak kita.

  • Sempatkan berbicara dengan anak mengenai Covid 19. Jawab berbagai pertanyaan mereka dan berikan fakta dalam bahasa yang mudah dipahami anak.
     
  • Yakinkan anak bahwa mereka aman. Sampaikan bahwa tidak apa-apa jika saat ini mereka kesal, marah, dan kecewa. Itu semua adalah perasaan yang wajar dialami saat ini.

    Lemoparents dapat berbagi dengan mereka bahwa anda mengalami emosi yang sama dan bagaimana anda mengatasinya. Dengan demikian, mereka dapat belajar dari anda bagaimana mengatasi ketidaknyamanan yang mereka rasakan.
     
  • Batasi keluarga dari banjir informasi mengenai corona, termasuk sosial media. Anak bisa saja salah paham atas apa yang terjadi dan menjadi takut atas apa yang mereka tidak pahami. 
     
  • Coba tetap menjalankan rutinitas seperti biasa. Jika sekolah anak menerapkan pembelajaran jarak jauh, ciptakan aktivitas belajar dan juga kegiatan yang menyenangkan. 
     
  • Jadilah role model bagi anak. Terapkan pola hidup yang sehat, istirahat yang cukup, olahraga, makan makanan yang sehat, dan sebagainya. 

Adisti F. Soegoto, M.Psi 
Psikolog, BFRP
Mayapada Hospital Jakarta Selatan

Jadwal konsultasi sesuai perjanjian. Klik di sini

tags :

Psikolog Kesehatan Mental Spesialis Anak