Penyebab dan Penanganan Penyakit Diare pada Anak

...

Salah satu penyakit yang sering dikeluhkan orang tua saat membawa anaknya berobat adalah diare. Diare adalah gangguan pencernaan yang biasa dialami anak-anak.

“Disebut diare bila terjadi perubahan konsistensi pada feses menjadi lebih lembek/cair dengan frekuensi 2 kali lipat dari biasanya (pada bayi-bayi muda) atau frekuensi tiga kali per hari pada anak yang lebih besar,” ujar dr. Yose Muliawan Pangestu, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Tangerang (MHTG).


Penyebab Diare

Dokter Yose Muliawan, Sp.A menyebutkan, pada umumnya diare disebabkan oleh:

  • Virus
  • Bakteri/parasit
    Biasanya terjadi karena kurang baik dalam hal penyimpanan makanan, pengolahan, proses memasak. Juga berakibat yang sama jika membiarkan makanan matang pada suhu ruangan terlalu lama, atau menghangatkan kembali makanan matang yang berisiko meningkatkan food poisoning/ keracunan makanan.
  • Infeksi yang terjadi di luar pencernaan (infeksi telinga/infeksi kencing/ infeksi paru-paru).


Penanganan Diare

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan bila anak menderita diare:

  • Rehidrasi menggunakan oralit.
     
  • Makan dengan frekuensi lebih sering dalam jumlah kecil. Makanan yang diperbolehkan: kombinasi karbohidrat kompleks (nasi, kentang, roti), daging tanpa lemak, yoghurt, susu (kebanyakan anak yang diare toleran terhadap susu sapi, jadi tak perlu diencerkan atau hindari produk susu sapi, kecuali mereka yang intoleransi laktosa atau alergi susu sapi).
     
  • Makanan yang harus dihindari saat diare: makanan tinggi lemak (lebih sulit untuk dicerna), apel, pear, dan jus, minuman kandungan tinggi gula, teh, sport drinks.
     
  • Pemberian probiotik.

Menurut dr. Yose Muliawan, anak yang diare harus segera dibawa ke dokter bila ditemukan beberapa kondisi seperti dehidrasi akut dengan tanda-tanda:

  • Selaput lendir mulut kering.
  • Rasa haus yang berlebihan hingga minum lahap.
  • Tidak kencing/diaper kering selama 4 - 6 jam pada bayi dan 6-8 jam pada anak yang lebih besar.
  • Juga jika terlihat tidak ada air mata saat menangis.
  • Diare berdarah.
  • Usia < 12 bulan tidak mau makan minum.
  • Nyeri perut hebat.
  • Lemah.
  • Terlihat ada perubahan perilaku/kurang respon terhadap lingkungan sekitar.

Informasi dan pendaftaran pasien di Pusat Layanan Anak (Pediatri) Mayapada Hospital, silakan hubungi hotline 150770

Narasumber:

dr. Yose Muliawan Pangestu, Sp.A
Dokter Spesialis Anak
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)

Lihat jadwal praktiknya di sini

tags :

Spesialis Anak Pediatric Center