Stroke Cryptogenic: Stroke Misterius Terkait Jantung

...

Stroke terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak, yang menyebabkan fungsi otak terganggu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyumbatan atau perdarahan, dengan berbagai faktor risiko yang memengaruhi.

Memahami stroke menjadi langkah awal penting untuk mengenali risiko dan menentukan penanganan tepat, sebab stroke adalah kondisi darurat medis yang butuh perhatian serius.

Stroke disebabkan oleh dua faktor utama: perdarahan (hemoragik) dan sumbatan (infark/iskemik).

Stroke perdarahan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah, sedangkan stroke sumbatan terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah otak atau leher. Stroke sumbatan sendiri mencakup sekitar 80–85% dari seluruh kasus stroke.

Jenis stroke sumbatan terbagi lagi menjadi tiga: infark lakunar (pembuluh darah kecil), non-lakunar (pembuluh darah besar berbentuk wedge), dan cryptogenic, yaitu stroke yang penyebabnya tidak diketahui bahkan setelah evaluasi diagnostik menyeluruh.

Cryptogenic berarti “tidak diketahui asal-usulnya”. Stroke ini menyumbang sekitar 30–40% dari seluruh kasus stroke iskemik, sehingga menjadi tantangan besar bagi dokter dalam menentukan penanganan. Karena stroke bisa berulang, mengenali penyebab dan risikonya sangat penting.

Meski penyebab pastinya belum jelas, dokter bisa mengidentifikasi pemicu melalui alat diagnostik modern. Salah satunya adalah kelainan pada jantung. Dokter Spesialis Kardiologi Konsultan Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Bandung (MHBD), Dr. dr. Mohammad Rizki Akbar, M.Kes., Sp.JP(K) menjelaskan:

Potensi Patent Foramen Ovale (PFO), yaitu lubang kecil antara ruang jantung kanan dan kiri yang seharusnya menutup setelah lahir, memungkinkan gumpalan darah masuk ke otak dan menyebabkan stroke.”

Baca juga: Cara Mendeteksi Stroke Cryptogenic yang Sulit Diketahui Penyebabnya

 

Penyebab lain: Atrial Fibrilasi Paroksismal (gangguan irama jantung), aterosklerosis minor, dan gangguan koagulasi seperti trombofilia juga bisa meningkatkan risiko.

Faktor risiko lain: riwayat penyakit jantung, hipertensi, dislipidemia, diabetes, merokok, dan obesitas. Ini bisa dicegah lewat gaya hidup sehat serta pemeriksaan laboratorium seperti:

  • Gula darah
  • Profil kolesterol
  • Koagulasi darah & trombofilia
  • Penanda inflamasi (CRP & homosistein)

Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurointervensi Mayapada Hospital Bandung, dr. Condrad M. P. Pasaribu, Sp.N(K), FINS mengatakan:

“Pemeriksaan stroke dilakukan dengan CT scan atau MRI kepala, USG Carotid Doppler & Transcranial Doppler untuk mendeteksi sumbatan dan plak, serta angiografi untuk memantau pembuluh darah otak.”

Karena berhubungan dengan jantung, pemeriksaan jantung menjadi penting. Dr. Rizki menambahkan:

“Pemeriksaan echocardiogram (TTE dan TEE) penting untuk mendeteksi kelainan struktur jantung seperti PFO. Selain itu, EKG dan Holter Monitoring membantu mendeteksi gangguan irama seperti fibrilasi atrium.”

Walau membutuhkan serangkaian pemeriksaan, langkah ini penting untuk mendiagnosis stroke cryptogenic sejak dini. Hospital Director Mayapada Hospital Bandung, dr. Irwan S. Hermawan, MM menyampaikan:

“Masyarakat Jawa Barat dapat melakukan pemeriksaan stroke menyeluruh di Mayapada Hospital Bandung dan Bogor melalui Tahir Neuroscience Center dan Cardiovascular Center. Dengan dokter multidisiplin dan teknologi canggih, kami siap menangani stroke dari yang ringan hingga kompleks. Kami juga siaga 24/7 dengan layanan Stroke Emergency.”

Gunakan aplikasi MyCare untuk membuat janji temu, membaca artikel edukasi, serta memantau kesehatan melalui fitur seperti langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, dan BMI. 

#JadiMudah unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.


Selanjutnya: Nyeri Wajah Sebelah Bukan Sakit Gigi, Tapi Gangguan Saraf? Ini Solusinya

tags :

Tahir Neuroscience Center Spesialis Saraf Dan Otak Stroke Stroke Emergency