Tips Menjaga Kesehatan Mata Anak Selama Belajar dari Rumah

...

Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat ketika setiap hari diharuskan menatap layar handphone atau laptop?

Saat pandemi, sejumlah kegiatan berubah, menyesuaikan dengan tatanan hidup baru, termasuk kegiatan belajar mengajar. Anak-anak tidak lagi pergi ke sekolah, melainkan belajar dari rumah (home learning) menggunakan bantuan teknologi. Mereka menjadi lebih sering menatap layar handphone atau laptop.

Semakin sering menatap layar bercahaya, tentu mempengaruhi mata sebagai indra manusia untuk melihat. Mata lelah menatap layar terlalu lama, sehingga mengakibatkan mata buram, mata perih, mengganjal, hingga sakit kepala. Hal ini mungkin dapat mempengaruhi akademis anak jika terjadi begitu lama.

Dokter Maria Larasati, Sp.M, Dokter Spesialis Mata dari Mayapada Hospital Tangerang (MHTG) memberikan beberapa tips untuk Anda sebagai orang tua dalam menghadapi kegiatan home learning bersama anak:

  • Agar mata tidak terlalu lelah menatap layar, sebaiknya anak diberikan screen time atau waktu menatap layar. Screen time yang baik untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan adalah seminimal mungkin. 

    Penggunaan gadget pun direkomendasi menggunakan gadget dengan layar yang besar (lebih baik tidak menggunakan handphone).
     
  • Postur duduk anak juga penting untuk diperhatikan. Anak lebih baik duduk di kursi yang dilengkapi dengan meja, selain agar terlihat lebih formal, gadget pun akan berada di depan anak sejajar dengan eye level. 
     
  • Pencahayaan di rumah juga lebih baik diatur agar mata tidak bekerja terlalu berat jika terlalu terang atau terlalu gelap. Meskipun begitu, jika melakukan home learning bersama dengan guru dan terdapat jadwal yang telah disediakan oleh sekolah, Anda sebagai orang tua dapat melakukan tips 20-20-20 pada anak. Penjelasannya sebagai berikut:
     
  • Terapkan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit di depan layar, lakukan istirahat mata selama 20 detik untuk melihat keluar sejauh 20 feet (atau 6 meter).

    Kelelahan mata anak dapat diredakan dengan break selama 20 detik melihat lingkungan di sekeliling diri anak. Minta anak juga untuk tidak lupa mengedip. Hal ini untuk menghindari mata menjadi kering.
     
  • Pada masa pandemi seperti ini, direkomendasikan untuk tetap melakukan kegiatan di luar rumah yang rutin seperti bermain sepeda atau berlarian di taman kurang lebih selama satu jam setiap harinya. Hal ini tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
     
  • Pemeriksaan mata. Untuk orang tua, terdapat riwayat pada keluarga dengan minus tinggi, ada baiknya anak-anak di usia 4-6 tahun melakukan screening ke dokter mata.

    Mata anak harus dipastikan tidak ada kelainan refraksi yang perlu dikoreksi terlebih dahulu agar anak lebih nyaman melakukan home learning secara online. 

    Saat screening, dokter mata akan melihat apakah anak memiliki kelainan yang harus dikoreksi menggunakan kacamata atau mungkin ada kelainan yang dapat melihat penglihatan bermasalah tapi tidak dapat dikoreksi dengan kacamata. 

    Screening mata pada anak di usia 4-6 tahun dilakukan karena anak sudah mulai kooperatif, dapat diberikan pertanyaan mengenai gambar dan huruf/angka. Dokter mata akan menilai ketajaman penglihatannya, jika terjadi kelainan akan dilakukan tindakan seperti contohnya adalah menggunakan kacamata. (Foto Ilustrasi)

Buat janji dokter untuk pemeriksaan kesehatan mata semakin mudah melalui fitur book an appointment di website. Buat janji di sini.


Konsultan:
dr. Maria Larasati Sp.M
Dokter Spesialis Mata
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)

Jadwal praktik, lihat di sini

tags :

Spesialis Mata Kesehatan Mata Spesialis Anak