Gak Perlu Takut! Ini Strategi Gym Khusus untuk Kamu yang Berisiko Diabetes

...

Olahraga di gym kini menjadi bagian dari gaya hidup sehat banyak orang. Meski demikian, terdapat risiko tersembunyi yang sering terabaikan saat berolahraga di gym, yaitu kadar gula darah yang naik atau turun secara drastis. Hal ini patut diwaspadai, terutama pada individu dengan risiko prediabetes atau diabetes.

Mengapa bisa demikian?

Ternyata, latihan seperti High-Intensity Interval Training (HIIT), lari jarak jauh, atau angkat beban membuat otot menyerap lebih banyak glukosa sebagai ‘bahan bakar’ sehingga tubuh lebih responsif terhadap insulin, tetapi jika intensitasnya berlebihan, tubuh justru menafsirkannya sebagai stres dan melepaskan hormon yang memicu lonjakan gula darah.

Menurut dr. Ivan Andre Hartono, M.Biomed, Sp.PD selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Internist) Mayapada Hospital Surabaya, "Olahraga bisa membantu tubuh mengatur kadar gula darah lebih stabil. Namun, jika dilakukan terlalu berat atau tanpa perencanaan, tubuh bisa ‘salah paham’ dan bereaksi seperti sedang dalam tekanan dan memicu hormon stres yang pada akhirnya mengganggu efektivitas insulin, terutama pada mereka yang kadar gulanya belum stabil."

Lalu, apakah orang dengan risiko metabolik tetap bisa berolahraga?

Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Mayapada Hospital Surabaya, dr. Abdul Jabbar Al Hayyan, Sp. KFR, FEMG, FIPM (USG), AIFO-K menekankan bahwa olahraga tetap penting, namun perlu disesuaikan.

"Olahraga berperan besar dalam menjaga kestabilan metabolik, asalkan dilakukan secara tepat. Artinya, intensitas, durasi, dan jenis latihan perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Jika dilakukan secara rutin dan terukur, tubuh akan lebih mudah beradaptasi dan terhindar dari risiko seperti kelelahan berlebih atau hipoglikemia," jelasnya.

Baca juga: Mau Tampil Keren di Ice Rink? Yuk, Hindari Cedera yang Sering Mengintai!

Guna menjaga gula darah tetap stabil selama berolahraga, ikuti tips berikut ini: 

  1. Cek gula darah sebelum latihan, terutama jika memiliki riwayat prediabetes atau diabetes.
  2. Konsumsi snack ringan, yang mengandung karbohidrat 1-2 jam sebelum olahraga dan pastikan tubuh terhidrasi.
  3. Siapkan glukosa cepat serap, seperti jus buah, madu sachet, atau minuman isotonik untuk berjaga-jaga jika merasa lemas, pusing, atau gemetar.

Sugar Clinic Mayapada Hospital

Bagi yang ingin tetap aktif meski memiliki risiko metabolik, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Clinic, pusat layanan kesehatan bagi semua kalangan. Layanan yang tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital di Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya ini membantu mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes, memberikan manajemen menyeluruh, serta panduan gaya hidup guna menjaga metabolisme tetap sehat. Layanannya mencakup skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah, konsultasi medis, serta pendampingan gaya hidup sehat yang terintegrasi.

SITPEC Mayapada Hospital

Mayapada Hospital juga menyediakan layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC), yang menyediakan akses layanan komprehensif mulai dari pencegahan cedera, skrining pra-latihan, hingga peningkatan performa fisik, dengan dukungan tim dokter dan fisioterapis profesional serta fasilitas modern seperti gym, VO2 max, dan Body Composition Analysis.

Akses booking skrining bisa dilakukan melalui MyCare, termasuk jadwal konsultasi dengan dokter dan akses kegawatdaruratan melalui fitur Emergency Call.

MyCare menyediakan fitur Health Articles & Tips, berisi informasi dan tips seputar kesehatan tubuh, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, yang memantau langkah, kalori, detak jantung, hingga BMI.

#JadiMudah unduh aplikasi MyCare di Google Play Store dan App Store, dan dapatkan poin diskon bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Selanjutnya: Lari Jauh Bukan Cuma Soal Kuat! Pastikan Nutrisi dan Hidrasi Terpenuhi

tags :

Gym Fitness Sitpec Diabetes Sugar Clinic