Penyakit Kanker itu Merugikan
Kanker termasuk penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Data dari The Global Cancer Observatory tahun 2020, di Indonesia sendiri angka kasus kanker mencapai 396.914 kasus.
Kanker payudara penyumbang angka kasus tertinggi, berjumlah 65.858 kasus. Sementara tertinggi kedua adalah kanker serviks (36.633 kasus), diikuti kanker paru-paru (34.783), dan kanker usus besar (34.189).
Sebagai penyakit mematikan, solusi terbaik bagi masyarakat adalah dengan mencegah kanker berkembang di tubuh.
Berikut petikan penjelasan Dr. dr. Noorwati Sutandyo, Sp.PD (KHOM), Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik Mayapada Hospital Tangerang, tentang kanker dan bagaimana pencegahannya.
Apa itu kanker?
Kanker adalah sel abnormal dalam tubuh yang dapat berkembang dengan cepat tanpa ada yang bisa menghalangi, termasuk daya tahan tubuh kita sendiri, yang seharusnya menjadi polisi atau tentara yang akan mencegah kanker itu berkembang.
Bagaimana kanker berhubungan dengan siklus sel?
Siklus sel itu adalah lingkaran kehidupan dari setiap sel tubuh, baik itu sel normal maupun itu sel kanker.
Kecepatan sel 1 membelah menjadi 2 itu harus melewati 1 siklus sel dulu, kemudian pecah menjadi 2. Lalu 2 sel pecah menjadi 4 dan seterusnya. Itu namanya siklus sel.
Setiap sel harus melalui siklus itu, baik sel normal maupun sel kanker.
Kecepatan siklus sel normal itu lebih lambat dari kecepatan sel kanker. Jadi, sel kanker melalui circle itu lebih cepat dari pada sel normal, walaupun antara kanker yang satu dengan lain berbeda.
Baca juga: Terapi Target, Pengobatan Kanker Selain Kemoterapi
Apakah kanker bisa sembuh?
Kalau bicara sembuh, itu sebenarnya tidak bisa (sembuh). Jadi di dalam tubuh manusia itu tetap ada sel kankernya, tapi dia dalam posisi tidur.
Kalau kita terjemahkan dalam siklus sel tadi, dia dalam posisi G0 (G-Zero), artinya sel dalam posisi tidur.
Dia tidak masuk ke dalam siklus sel, dia menyendiri dan tidur. Nah, pada pasien-pasien yang sudah diobati dan dinyatakan remisi, sebagian besar sel kankernya pada posisi tidur, dan diperlukan pencegahan jangan sampai dia bangun lagi. Itu namanya secondary prevention.
Kalau dari orang normal supaya tidak terkena kanker namanya primary prevention, sementara kalau dari orang yang dinyatakan remisi supaya tidak kambuh lagi dinamakan secondary prevention.
Kapan kanker dinyatakan sembuh?
(Kanker tidak bisa sembuh). Istilahnya adalah remisi. Ada yang long remission, bisa sampai 10 tahun. Ada yang very long remission sampai 20 tahun, 30 tahun, hingga pasien itu meninggal karena penyebab lain, misal karena usia tua.
Banyak pasien saya yang very long remission.
Baca juga: Kenali Syarat Pengobatan Kanker dengan Kemoterapi
Bagaimana sel kanker bisa memengaruhi tubuh pasien?
Sebenarnya sel kanker mempengaruhi tubuh mulai pertama dia berkembang, terutama sel kanker yang siklusnya agak cepat.
Sel kanker itu memproduksi zat seperti kita sedang kena infeksi. Jadi nomor 1 itu demam, ‘kok badanku tidak enak semua, kok nyeri ya!’
Kaya infeksi gigi kan nyeri. Kadang-kadang nyeri, kadang-kadang demam, akhirnya merasa mual, tidak mau makan, lama-lama berat badan menurun. Itu adalah gejala awal dari sakit kanker, sebelum kita mengetahui bendanya (sel kanker) ada di mana.
Bagaimana kanker berkembang di tubuh?
Kanker itu punya kemampuan membelah diri, walaupun dia tidak dirangsang. Seperti tanaman saja, tanpa ada pupuk pun dia bisa berkembang.
Setelah kanker berkembang cukup besar, dia perlu tempat atau rongga untuk bisa berekspansi. Nah, itu pintarnya sel kanker. Dia membuat jalan sendiri atau pembuluh darah sendiri. Misalnya, dia ada di otak, otak kan pembuluh darahnya sedikit, tapi dia bisa membuat pembuluh darah sendiri sehingga dia bisa ke tempat lain.
Atau ketika dia (sel kanker) berada di tulang (kanker tulang) yang pembuluh darahnya tidak terlalu banyak, tapi dia bisa bikin pembuluh darah sendiri, sehingga kanker tulang itu bisa ke paru-paru dan berkembang seperti yang dia mau saja.
Mengapa kanker merugikan dan banyak terjadi?
Merugikan, jelas. Nomor satu, waktu. Pengobatan kanker itu lama. Tidak sebentar.
Kalau DBD (demam berdarah dengue) 7 hari, 10 hari, selesai. Covid, 2 bulan selesai. Typus, 2 minggu selesai. Tapi kalau kanker itu, bulan, bahkan kadang-kadang tahunan. Dan pada saat sakit dan berobat, pasien tidak dapat melakukan aktivitas dengan sempurna.
Contoh, seorang ibu rumah tangga yang biasa mengantar anaknya sekolah setiap hari, ketika sakit kanker, dia jadi tidak bisa mengantar anaknya lagi.
Atau bapak-bapak yang biasanya bekerja, jadi tidak bisa. Selain waktu, tenaga, dan uang juga. Obat kanker itu mahal.
Bagaimana kita dapat mencegah kanker?
(Pencegahannya) ada yang bisa kita hindari, ada yang tidak bisa kita hindari.
Yang tidak bisa kita hindari apa? Misalnya, hormon. Hormon saya dengan Anda (perempuan), estrogen, menyebabkan kita bisa menstruasi, punya anak, menyusui, tapi jahatnya, dia juga bisa bikin kanker.
Mas juga, testosteron. Bagusnya, mas bisa punya anak, tapi dia juga bisa memicu kanker. (Perempuan) Kanker payudara, (pria) kanker prostat. Itu yang tidak bisa dihindari, selain keturunan atau genetik.
Usia juga kita tidak bisa dihindari. Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan terkena kanker.
Yang kita cegah adalah yang bisa kita hindari. Contohnya makanan. Makanan jangan pakai pengawet. Kemudian rokok, alkohol, gaya hidup yang suka dugem (dunia gemerlap). Orang yang dugem itu tidurnya nggak teratur, siklus sel nya, imun sistemnya turun, kemudian stres.
Lalu hidup di tengah asap. Misal, tinggal dekat pabrik, tinggal di perumahan yang kanan- kirinya pabrik. Atau sering hari naik motor tanpa menggunakan masker, sehingga sering terpapar asap dan sebagainya.
Kegemukan dan diabetes juga merupakan satu faktor risiko. (Foto ilustrasi pasien kanker)
Informasi dan pendaftaran pasien onkologi (kanker) di Pusat Layanan Unggulan Onkologi Mayapada Hospital, silakan hubungi Call Center 150770
Narasumber:
Prof. Dr. dr. Noorwati Sutandyo, Sp.PD, KHOM, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam –
Konsultan Hematologi, Onkologi Medik
Mayapada Hospital Tangerang (MHTG)
Jadwal praktik, lihat di sini
tags :
Spesialis Kanker Oncology Center