Sebuah penelitian menemukan kasus gagal ginjal akut sering terjadi kepada pasien Covid-19.

"Sekitar 22% pasien penyakit kritis akibat Covid-19 terdapat gangguan ginjal akut (Acute Kidney Injury) dan terapi Pengganti Ginjal Berkesinambungan (Continuous Renal Replacement Therapy) menjadi pilihan modalitas utama," ujar dr. Donnie Lumban Gaol, Sp.PD-KGH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Ginjal, Hipertensi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba, biasanya terjadi pada pasien dengan kondisi sakit kritis dengan gagal napas dan terjadi gangguan multi organ.

Gagal ginjal akut pada pasien Covid-19 dapat meningkatkan mortalitas (kematian akibat penyakit tertentu).

Covid-19 hingga terjadinya Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut pada pasien Covid-19 kemungkinan terjadi akibat beberapa jalur proses antara lain :

• Peradangan paru yang mengakibatkan gangguan hemodinamik.
• Cytokine storm (badai sitokin). 
• Kekentalan darah. 
   

Faktor risiko terjadinya Gagal Ginjal Akut

• Usia lanjut
• Memiliki penyakit:
  - Diabetes mellitus
  - Penyakit Jantung
  - Hipertensi/ Tekanan Darah Tinggi
• Penggunaan obat-obat vasopressor.
   

Terapi ginjal

Salah satu terapi ginjal adalah dengan menggunakan CRRT (Continuous Renal Replacement Therapy). Beberapa keunggulan CRRT:

• Cairan dan racun uremik, serta sitokin pada kasus badai sitokin pasien Covid-19 dapat dibuang.  
• CRRT memungkinkan pembuangan tersebut secara perlahan dan terus menerus sehingga dapat ditoleransi dengan lebih baik pada pasien yang hemodinamiknya tidak stabil.

ICU Mayapada Hospital Jakarta Selatan memiliki terapi pengganti ginjal CRRT untuk penanganan kasus COVID-19 dengan gangguan gagal ginjal akut.  

Bagi penyintas Covid 19, periksakan diri Anda guna melihat apakah fungsi organ tubuh Anda berfungsi dengan baik atau tidak di layanan Post Covid Recovery and Rehabilitation Center (PCRR Center).

Informasi pendaftaran pasien, hubungi Hotline 150770

tags :